Signal Masuk Deretan Aplikasi Top di App Store dan Play Store

Berdasarkan catatan terbaru, Signal berhasil masuk daftar aplikasi teratas di toko aplikasi Apple dan Android.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 12 Jan 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2021, 14:00 WIB
Aplikasi olah pesan Signal
Aplikasi olah pesan Signal

Liputan6.com, Jakarta - Signal tidak dimungkiri telah menjadi salah satu aplikasi yang menarik perhatian pengguna internet dalam beberapa hari terakhir. Aplikasi ini menjadi sorotan setelah WhatsApp diketahui memperbarui kebijakan privasi layanannya.

Dengan adanya perubahan kebijakan privasi tersebut, sejumlah tokoh pun menyarankan pengguna beralih ke layanan Signal.

Dua tokoh yang secara terang-terangan mengajak berpindah ke aplikasi ini adalah Elon Musk dan Edward Snowden.

Ajakan kedua keduanya ternyata secara tidak langsung berpengaruh pada unduhan aplikasi tersebut di App Store maupun Play Store di sejumlah negara.

Dikutip dari Android Police, Selasa (12/1/2021), Signal berhasil masuk berada dalam posisi puncak aplikasi pilihan di Play Store di Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Lebanon, dan Prancis.

Sementara untuk di India, Brasil, dan Singapura, aplikasi ini berhasil masuk dalam daftar tiga besar. Lalu di beberapa negara lain, termasuk Indonesia, Signal ada di dalam daftar 10 besar aplikasi pililhan.

Kondisi serupa juga ditemui di App Store, aplikasi ini menjadi nomor satu di toko aplikasi milik Apple tersebut. Firma analisis aplikasi Apptopia memang mengumumkan ada kenaikan jumlah unduhan Signal di seluruh dunia.

Apptopia menuturkan kenaikan itu terjadi tidak lama setelah Elon Musk berkicau untuk mengajak pengguna memakai Signal.

Bahkan sehari setelah kicauan itu ada, jumlah unduhan aplikasi ini mencatat rekor hingga 90 ribu unduhan dalam satu hari. 

Signal Tingkatkan Kapasitas untuk Penuhi Lonjakan Pengguna Baru

Signal
Ilustrasi Signal. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Peningkatan jumlah pendaftar juga sempat diungkapkan oleh akun Twitter resmi aplikasi Signal beberapa hari lalu. Mereka menyatakan sedang berusaha keras untuk meningkatkan kapasitas.

Langkah ini merespons lonjakan pengguna baru di layanan mereka karena WhatsApp sebagai aplikasi olah pesan dengan pengguna terbanyak di dunia, dilanda isu berbagi data.

"Kode verifikasi saat ini tertunda di beberapa penyedia karena begitu banyak orang baru yang mencoba untuk bergabung dengan Signal sekarang," tutur perusahaan lewat akun @signalapp. 

Perusahaan mengaku bekerja sama dengan operator untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin.

Selain itu, Signal juga berupaya untuk mengatasi masalah pengguna baru yang kesulitan menemukan kontak mereka di aplikasi.

"Beberapa pengguna baru melaporkan Signal terlambat memunculkan kontak mereka. Kami sedang menambah kapasitas untuk menampung itu semua dengan semua orang mencari teman-teman mereka di Signal," ujar perusahaan.

Edward Snowden serukan penggunaan Signal

Edward Snowden.
Edward Snowden. Kredit: Praxis Films / Laura Poitras

Pascapemberitahuan kebijakan baru WhatsApp yang membagikan data ke Facebook, banyak pengguna berencana untuk berganti aplikasi olah pesan.

Menanggapi hal ini, mantan kontraktor CIA, Edward Snowden, mengeluarkan seruan untuk memakai aplikasi olah pesan Signal sebagai pengganti WhatsApp.

Hal ini ia sampaikan saat mengutip cuitan orang terkaya di dunia, Elon Musk, sambil menandai akun Twitter milik Signal (@signalapp).

"Thats @signalapp, for those who dont speak, Elon," kata Snowden membalas cuitan Elon.

Snowden yang telah sejak lama menggunakan Signal ini dibanjiri balasan dari pengikutnya. Salah satu dari sekian banyak menanyakan mengapa harus memercayai Signal.

Dia pun mengaku telah menggunakan Signal setiap hari dan hingga saat ini dia aman-aman saja.

"Here's a reason: i use it every day and I'm not dead yet," ujar Snowden.

Berdasarkan label privasi di App Store, Signal sama sekali tidak mencoba mengumpulkan data pengguna.

Satu-satunya data yang dikumpulkan adalah nomor telepon pengguna saat mendaftar, tetapi Signal tak berupaya menghubungkan nomor telepon tersebut dengan identitas pengguna.

(Dam/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya