Top 3 Tekno: Cara Tangkal Penipuan Berkedok Email Palsu di Facebook dan Instagram Terpopuler

Bagi kamu yang pernah menerima email yang mengaku dari Facebook atau Instagram, lalu meminta informasi pribadi, kamu perlu waspada.

oleh Iskandar diperbarui 17 Feb 2021, 10:30 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2021, 10:30 WIB
Ilustrasi Facebook
Facebook (LOIC VENANCE / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi kamu yang pernah menerima email yang mengaku dari Facebook atau Instagram, lalu meminta informasi pribadi, kamu perlu waspada.

Untuk menghindari email palsu dan penipuan itu, Tekno Liputan6.com membagikan tipsnya dan artikel ini pun menjadi yang terpopuler, Selasa (16/2/2021), kemarin.

Informasi lain yang tak kalah populer datang dari 3.000 mahasiswa yang mengikuti kelas machine learning hingga Android di Google Bangkit 2021.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Tips Hindari Penipuan Berkedok Email Palsu di Facebook dan Instagram

Pernahkah kamu mendapatkan email yang mengaku dari Facebook, lalu meminta informasi pribadi seperti nama akun dan password?

Atau pernahkah kamu mendapatkan email dari Instagram yang mengklaim bahwa akun kamu diblokir atau dihapus jika tidak mengikuti arahan?

Jika iya, kamu harus waspada karena bisa jadi hal tersebut merupakan serangan phishing atau penipuan untuk mendapatkan informasi pribadi pengguna.

Baca selengkapnya di sini

2. 3.000 Mahasiswa Ikuti Kelas Machine Learning hingga Android di Google Bangkit 2021

Google menggelar program pengembangan karier yang dirancang melalui kemitraan dengan Dirjen Dikti Kemendikbud, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka, yang bertajuk "Bangkit".

Program pelatihan Machine Learning pertama di Indonesia ini digelar pertama kalinya pada tahun lalu dan menarik antusiasme yang tinggi. Karena itu, tahun ini Bangkit menambah kuota peserta hingga 3.000 mahasiswa secara nasional. Program ini ditawarkan melalui inisiatif Kampus Merdeka dari Kemendikbud.

"Bahkan sebelum memulai Bangkit yang pertama pada tahun 2020, kami ditantang Menteri Nadiem Makarim untuk memperbesar cakupan program ini dan membuatnya lebih inklusif," tutur Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia dalam keterangan tertulis.

Baca selengkapnya di sini

3. Peneliti Manipulasi Magnet untuk Pemrosesan Data Lebih Cepat dan Hemat Energi

Ilustrasi data center. Dok: datacenternews.asia
Ilustrasi data center. Dok: datacenternews.asia

Teknologi pemrosesan data masa depan yang cepat dan hemat energi menemui titik terang setelah tim peneliti internasional berhasil memanipulasi magnet pada skala atom.

Fisikawan Dr Rostislav Mikhaylovskiy dari Lancaster University menyebut pendekatan ilmiah baru ini sangat berharga.

"Penemuan kami tentang kontrol magnetis ultracepat yang digerakkan secara atom membuka jalan luas untuk teknologi pemrosesan data masa depan yang cepat dan hemat energi," tutur Mikhaylovskiy dikutip dari rilis pers via Eurekalert, Selasa (16/2/2021).

Baca selengkapnya di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya