Aplikasi Media Australia Banjir Unduhan Usai Facebook Blokir Penayangan Berita

Aplikasi milik perusahaan media Australia banjir unduhan setelah Facebook memutuskan untuk memblokir penayangan konten berita di platformnya di Australia.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 22 Feb 2021, 15:21 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2021, 15:21 WIB
Facebook
(ilustrasi/guim.co.uk)

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi milik media The Australian Broadcasting Corporation alias ABC News banjir unduhan di App Store Apple selama beberapa hari terakhir.

Banyaknya jumlah unduhan aplikasi berita Australia ini terjadi setelah Facebook memblokir penayangan berita di platform-nya.

Menurut wartawan Financial Times, Uma Patel, dalam Twitter-nya, banjir unduhan aplikasi ABC News ini kemungkinan terjadi karena ABC memanfaatkan larangan penayangan berita di Facebook dengan iklan yang mengarahkan pengguna ke aplikasinya.

Mengutip The Verge, Senin (22/2/2021), menurut App Annie, ABC News, saat ini menempati urutan peringkat kedua aplikasi populer App Store untuk wilayah Australia. Untuk aplikasi berita, ABC News memegang peringkat pertama.

Saking banyak pengunduhnya, ABC News sempat menjadi aplikasi terpopuler nomor satu di App Store Australia, melampaui Instagram, Facebook Messenger, dan aplikasi Facebook.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Alasan Facebook Blokir Penayangan Berita di Australia

Facebook
Ilustrasi Facebook (Foto: New Mobility)

Perlu diketahui, Facebook memutuskan untuk menyetop penayangan berita di platformnya.

Hal ini merupakan respon perusahaan atas regulasi Australia yang akan memaksa platform teknologi membayar perusahaan media Australia atas konten yang tayang (dan dibagikan pengguna) di platformnya.

Facebook mempermasalahkan aturan tersebut lalu melarang perusahaan media dan berita Australia untuk membagi unggahan link berita. Pengguna Facebook di Australia pun tidak bisa melihat berita dari sumber internasional.

Larangan Facebook ini secara tidak sengaja juga menghapus unggahan dari halaman Facebook milik pemerintah dan beberapa situs lainnya.

Imbas dari pelarangan penayangan berita di Facebook membuat jumlah pembaca beberapa outlet berita Australia turun drastis. Nieman Lab menyebut, lalu lintas atau trafik ke situs berita Australia turun 93 persen sehari setelah larangan diberlakukan.


Jadi Ajang Promosi

Kendati demikian, ABC News menanggapi dengan menambahkan banner ke halaman utamanya. Tulisannya adalah "Kehilangan berita kami di Facebook? Dapatkan berita terbaru dan notifikasi langsung dengan aplikasi ABC News,"

Berkat itu, unduhan atas aplikasi ABC News meningkat dari posisi 400 ke posisi kedua di App Store.

Bagi ABC News, larangan tersebut tampaknya justru membuat pembaca langsung ke menuju sumber berita. Hal ini juga bisa dimanfaatkan organisasi berita lainnya dengan cara yang sama.

Efek ini dianggap merupakan dampak yang tak disengaja, atas pendekatan keras Facebook terhadap aturan hukum Australia.

(Tin/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya