Apa yang Terjadi Bila Kamu Tolak Kebijakan Baru WhatsApp Usai 15 Mei 2021?

WhatsApp mengungkap apa yang akan terjadi bagi pengguna yang belum memberikan persetujuan pada kebijakan baru layanan chatting milik Facebook ini usai 15 Mei 2021.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 08 Mei 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2021, 14:00 WIB
[Fimela] WhatsApp
Ilustrasi Media Sosial dan Aplikasi Chat | unsplash.com/@christianw

Liputan6.com, Jakarta - Tenggat waktu bagi pengguna untuk menerima kebijakan baru WhatsApp sekitar satu pekan lagi, yakni 15 Mei 2021.

Oleh sebab itu, WhatsApp terus mengingatkan pengguna mengenai persetujuan yang harus mereka berikan pada kebijakan baru ini untuk terus bisa memakai layanan ini dengan optimal. 

"Dalam beberapa pekan terakhir, kami menampilkan notifikasi di WhatsApp yang memberikan informasi mengenai pembaruan kebijakan layanan," tulis WhatsApp seperti dikutip dari blog resminya, Sabtu (8/5/2021).

Usai 15 Mei 2021, bagi pengguna yang belum memberikan persetujuan atau menolak, notifikasi ini lantas akan tetap muncul. Dan, WhatsApp pun memastikan tidak akan ada akun yang dihapus akibat kebijakan baru ini.  

Kendati demikian, seteleh beberapa minggu pengguna menerima notifikasi pengingat tersebut, ada beberapa pembatasan fungsi bagi pengguna yang belum menerima kebijakan baru ini.

Meski tidak akan berlaku untuk semua pengguna secara bersamaan, salah satu pembatasan yang dilakukan WhatsApp adalah pengguna tidak dapat mengakses daftar percakapan. 

"Namun kamu masih bisa menerima panggilan masuk atau video call," tulis perusahaan.

Untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain, pengguna harus mengakses melalui notifikasi yang berasal dari mereka, baik berupa pesan teks, panggilan suara tidak terjawab, termasuk video call. 

Lalu beberapa minggu setelahnya, pengguna tidak dapat menerima panggilan masuk maupun notifikasi pesan dan setelahnya WhatsApp akan berhenti mengirimkan pesan atau telepon ke pengguna tersebut.

Rencana Facebook untuk WhatsApp Business

ilustrasi aplikasi untuk lebaran/whatsapp.com
ilustrasi aplikasi untuk lebaran/whatsapp.com

Di sisi lain, CEO Facebook Mark Zuckerberg menyampaikan beberapa kabar seputar perpesanan bisnis, berbisnis di WhatsApp, dan iklan di Facebook yang terhubung akun WhatsApp Business.

Mengutip keterangan resmi WhatsApp, berikut adalah sejumlah rencana Facebook untuk mengembangkan WhatsApp Business.

Perpesanan Bisnis

Banyak orang di berbagai belahan dunia atau bisnis online menggantungkan diri pada perpesanan.

Orang-orang berharap dapat dilayani atau melakukan transaksi langsung melalui chat. Pemilik UMKM ingin dapat menampilkan produk mereka dan menerima perpesanan langsung dari percakapan dengan pelanggan.

Pemilik usaha berskala lebih besar pun ingin infrastruktur komunikasi yang aman dan andal untuk berkomunikasi dengan pelanggan.

Menurut WhatsApp, ada 175 juta orang yang mengirimkan pesan ke akun WhatsApp Business tiap harinya.

"Hari ini kami juga mengumumkan ada lebih dari 100 juta pesan WhatsApp terkirim tiap harinya dari bisnis yang menggunakan layanan WhatsApp Business API," kata WhatsApp dalam keterangan.

WhatsApp pun terus berupaya menghadirkan lebih banyak fitur yang dapat membuat pengalaman komunikasi lebih baik lagi.

Bisnis di WhatsApp

Tahun lalu WhatsApp mengumumkan fitur Keranjang untuk memudahkan pengguna dalam melihat produk yang tersedia di katalog, memilih, dan mengirimkannya dalam bentuk pesan ke pemilik bisnis.

Fitur ini diklaim WhatsApp jadi salah satu fitur favorit pengguna saat belanja melalui WhatsApp.

Disebutkan, sejak fitur ini dirilis pengguna mengirimkan lebih dari 5 juta keranjang belanja di WhatsApp untuk menyampaikan pesanan ke bisnis. 

Facebook juga mendengar, pelaku UMKM di seluruh dunia menganggap bahwa Facebook dan Instagram adalah etalase mereka. Sementara WhatsApp merupakan sarana komunikasi untuk menjawab pertanyaan dan bertransaksi.

Seiring bertambahnya jumlah bisnis dan pelanggan yang berkomunikasi secara digital saat pandemi, Facebook berupaya menawarkan sarana agar bisnis bisa menjangkau pelanggan baru dan berkembang.

Facebook sadar salah satu caranya adalah dengan iklan. Untuk itu, selama beberapa tahun terakhir perusahaan menawarkan kesempatan pelaku UMKM untuk beriklan di Facebook dan Instagram, yang kemudian bisa dihubungkan ke akun WhatsApp mereka.

Data Facebook menyebutkan, ada hampir 1 juta pengiklan di dunia yang menghubungkan iklan ke akun WhatsApp.

Untuk itu ke depannya Facebook menyederhanakan cara beriklan dengan akan menambah opsi untuk membuat iklan Facebook langsung dari katalog di WhatsApp Business.

Facebook mengklaim hal ini akan memungkinkan pelaku UMKM melakukan promosi produk atau layanan mereka kemudian mempublikasikannya di Facebook. Dengan harapan bisnis UMKM akan makin mudah ditemukan, menjangkau pelanggan baru, serta mengembangkan usaha.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya