Mengenal Fitur Digital Wellbeing di Android dan Cara Pakainya

Fitur dukungan kesehatan digital di Android, Digital Wellbeing, masih jarang digunakan. Kamu harus mengetahui manfaatnya.

oleh Arief Rahman H diperbarui 12 Jun 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi Smartphone Android, Gadget. Kredit: Pexels via Pixabay
Ilustrasi Smartphone Android, Gadget. Kredit: Pexels via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Smartphone dan kebanyakan gadget lainnya secara tak langsung mengubah cara hidup seseorang.

Meski sebagian besarnya adalah sesuatu yang positif, namun ada bagian lain yang bisa jadi masalah kesehatan.

Ada banyak dampak negatif dari pola penggunaan smartphone yang salah. Itu jadi salah satu sebab Google menghadirkan fitur kesehatan digital atau Digital Wellbeing di sistem operasi Android.

Fitur ini bisa ditemukan jika pengguna memiliki smartphone dengan Android Pie atau yang lebih baru.

Digital Wellbeing mencakup beberapa fitur lain di dalamnya. Tapi, ini dimulai dengan perkenalan bagaimana cara kamu menggunakan smartphone.

Digital Wellbeing biasanya akan menampilkan data grafik tentang aplikasi yang paling lama dibuka, kemudian jumlah notifikasi yang diterima, serta berapa kali kamu membuka perangkat.

 

Screen Time

Pada fitur lanjutan ini, pengguna akan diperlihatkan lamanya waktu penggunaan aplikasi tertentu. Dengan data yang ditampilkan tersebut, kamu akan tahu aplikasi mana yang banyak menyita waktu.

Lamanya penggunaan aplikasi tertentu berarti juga memberikan dampak yang beragam pada pengguna. Misal, karena menatap layar terlalu lama, pengguna akan merasa pusing atau pandangan kabur.

Bersama fitur ini pengguna juga bisa mengatur waktu maksimal ‘screen time’ dari penggunaan ponsel.

Caranya mudah, cukup mengetuk pada ‘Screen Time Goal’ lalu menentukan lama waktu penggunaan ponsel secara aktif.

Waktu yang dimasukkan adalah waktu akumulasi untuk penggunaan selama satu hari penuh. Selanjutnya, jika waktu tersebut telah tercapai, pengguna akan diberikan notifikasi berupa perintah untuk istirahat sementara dari menggunakan ponsel.

 

Screen Unlock

Selain mengatur lamanya layar ponsel menyala, pengguna juga bisa mengatur dari sisi banyaknya ponsel dibuka.

Ini menjadi lebih sederhana ketimbang mengatur lamanya waktu layar menyala.

Di sini, pengguna akan diminta untuk mengatur banyaknya membuka smartphone selama satu hari. Selanjutnya, perintah lainnya akan sama seperti keterangan fitur sebelumnya.

 

App Timer

Lebih lanjut fitur di sini adalah mengatur secara spesifik waktu mengakses aplikasi tertentu.

Setelah melihat laporan pada pembukaan fitur, pengguna bisa mengatur untuk membatasi aplikasi mana yang perlu dibatasi aksesnya.

Misal, penggunaan YouTube rata-rata dalam satu hari adalah 5 jam penggunaan. Pengguna bisa membatasinya dengan memasukkan waktu tertentu.

Caranya, ketuk pada opsi ‘App Timers’, itu akan memunculkan daftar nama aplikasi bersama dengan keterangan lama akses masing-masing aplikasinya.

Untuk mengatur, pilih menu ‘dropdown’ di sisi kanan nama aplikasi yang ingin diatur. Itu akan menampilkan opsi 15 menit, 30 menit, 1 jam, dan kustom.

Pengguna bisa memilih sesuai dengan kebutuhannya. Setelah waktu yang ditentukan telah dicapai, ikon aplikasi akan berubah menjadi abu-abu.

Itu tandanya pengguna tak lagi bisa akses aplikasi tersebut hingga kembali ke pengaturan awal, yakni tiap jam 12 malam setiap harinya.

Fitur lainnya yang melengkapi Digital Wellbeing ada focus mode yang terdiri dari work time dan me time. Serta fitur wind down untuk mengatur penyesuaian smartphone menuju waktu tidur pengguna.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya