Facebook Ternyata Masih Rekomendasikan Grup Politik ke Pengguna di AS

Facebook dituding mengingkari janjinya untuk tidak merekomendasikan grup politik pada pengguna pasca-pecahnya kerusuhan di Capitol Hill, AS.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 06 Jul 2021, 19:41 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2021, 19:00 WIB
Facebook.  Joshua Hoehne/Unsplash
Facebook. Joshua Hoehne/Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Facebook dituding mengingkari janjinya. Pasalnya pada Januari lalu, saat terjadinya kerusuhan di Capitol Hill, Washington AS, CEO Facebook, Mark Zuckerberg, berulang kali berjanji tidak akan merekomendasikan grup politik pada pengguna.

Namun, tiga bulan kemudian, Facebook malah merekomendasikan grup bernama "Not My President" kepada setidaknya tiga pengguna.

Mengutip The Next Web, Selasa (6/7/2021), grup tersebut merupakan satu dari ribuan grup politik yang direkomendasikan Facebook kepada penggunanya dalam proyek Citizen Browser oleh The Markup, selama lima bulan terakhir.

Beberapa grup lain mempromosikan klaim penipuan pemilu yang tidak mendasar pada bagian deskripsi grup atau unggahan di laman mereka.

Sekadar informasi, Citizen Browser terdiri dari panel nasional berbayar dari pengguna Facebook yang secara otomatis mengirimkan data dari feed Facebook mereka untuk diteliti.

Rupanya, dalam waktu empat bulan, dari 1 Februari hingga 1 Juni, 2.316 anggota panel Citizen Browser menerima ratusan rekomendasi terkait promosi organisasi politik atau individu terkait politik.

Secara total, sepertiga panelis dari Citizen Browser menerima rekomendasi untuk bergabung dengan salah satu grup di atas.

Klarifikasi Facebook

Facebook
Ilustrasi peretasan melalui Facebook. (Doc: The Hacker News)

Dari lebih dari 460.000 grup yang direkomendasikan kepada panelis, The Markup menggunakan klasifikasi berbasis kata kunci untuk menilai apakah grup-grup tersebut berisi dukungan untuk politisi, gerakan, partai, atau ideologi.

Kata kunci berdasarkan nama presiden, wakil presiden, dan semua anggota kongres yang menjabat. Hasilnya pun ditinjau secara manual untuk menghapus grup terkait tokoh non-politisi namun memiliki suku kata yang sama dengan politisi. Misalnya, musisi Al-Green.

Facebook sendiri belum mengatakan bagaimana pihaknya mendefinisikan kelompok politik.

"Kami menggunakan sistem otomatis untuk mendeteksi grup yang berhubungan dengan masyarakat dan tidak merekomendasikan grup ini kepada orang-orang. Kami tengah menyelidiki mengapa beberapa direkomendasikan ke pengguna," kata Juru Bicara Facebook Kevin McAlister dalam emailnya.

"Lebih dari 75 persen grup yang diidentifikasi Markup hanya direkomendasikan untuk satu orang" katanya.

McAlister menambahkan, Facebook menentukan apakah sebuah grup bersifat umum atau tidak, melalui beberapa faktor. Misalnya judul, deksripsi, dan kontennya.

Investigasi

Facebook
Ilustrasi Facebook (Foto: New Mobility)

Investigasi Markup pada Januari 2021 menemukan bahwa perusahaan masih merekomendasikan grup partisan politik kepada pengguna. Selain itu, beberapa grup juga mempromosikan teori konspirasi dan ajakan kekerasan melawan aparat.

Pihak Facebook menyebut hal tersebut adalah kesalahan teknis. Kata Facebook dalam penjelasannya pada Senator Ed Markey.

"Saya puas ketika Facebook berjanji untuk menghentikan rekomendasi grup politik ke pengguna, secara permanen. Namun sekali lagi, Facebook tampaknya gagal menepati janjinya," kata Markey kepada The Markup.

Ia juga mengatakan, perusahaan-perusahaan yang tidak bisa menepati janjinya merupakan perusahaan yang tidak bisa dipercaya. Panelis Citizen Browser mendapatkan rekomendasi grup politik sejak Januari 2021. Hal ini menunjukkan bahwa Facebook belum melaksanakan janjinya.

Pada Januari, ditemukan bahwa 12 dari 100 grup yang direkomendasikan ke panelis adalah grup politik. Dalam data terbaru dari Februari hingga Juni, hanya satu dari 100 grup yang direkomendasikan sebagai grup politik.

(Tin/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya