WhatsApp Ketahuan Uji Coba Kirim Foto Berkualitas Tinggi

Menurut temuan WABetaInfo, WhatsApp tengah menguji coba fitur baru untuk platform Android, yaitu mengirimkan foto dalam kualitas tinggi.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 11 Jul 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2021, 12:00 WIB
Ilustrasi WhatsApp dan aplikasi pesan instan.  Adem AY/Unsplash
Ilustrasi WhatsApp dan aplikasi pesan instan. Adem AY/Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp dilaporkan bakal memungkinkan pengguna mengirimkan foto atau video dalam kualitas tinggi. Informasi ini diketahui dari laporan WABetaInfo yang mengetahui uji coba kedua fitur tersebut untuk WhatsApp versi Android.

Sebagai informasi, saat ini foto yang dikirimkan melalui WhatsApp biasanya dikompres sehingga ukurannya lebih kecil. Namun dengan fitur ini, pengguna dimungkinkan mengirimkan foto dan video dalam kualitas sebenarnya.

Dikutip dari The Verge, Sabtu (10/7/2021), dalam uji coba ini WhatsApp diketahui akan menawarkan tiga opsi bagi pengguna untuk mengirimkan foto atau videonya. Adapun tiga opsi tersebut adalah 'auto', 'best quality', dan 'data saver'.

Dengan adanya opsi tersebut, pengguna WhatsApp pun diberikan kebebasan untuk mengirimkan foto atau video sesuai dengan preferensinya. Jadi, kamu dapat memilih untuk mengirimkan foto dengan kualitas tertinggi atau dikompres agar lebih hemat data.

Nantinya, opsi ini akan bisa diakses melalui menu 'Storage and Data' yang ada di pengaturan. Kendati demikian, belum ada informasi mengenai kapan fitur ini akan rilis untuk pengguna.

WhatsApp sendiri bukannya tidak bisa mengirimkan file foto dalam kualitas tinggi, tapi pengguna harus mengirimkannya sebagai lampiran dalam bentuk dokumen. Karenanya, jika fitur ini benar-benar digulirkan akan lebih memudahkan pengguna.

Cara Pulihkan Akun Facebook, Instagram, dan WhatsApp yang Diretas

Ilustrasi WhatsApp dan aplikasi pesan instan.  Adem AY/Unsplash
Ilustrasi WhatsApp dan aplikasi pesan instan. Adem AY/Unsplash

Di sisi lain, pada era digital terutama dalam kondisi harus tinggal di rumah karena pandemi, sebagian besar aktivitas harian dilakukan secara online. Baik itu bekerja, belajar, bersosialisasi, sampai berbelanja.

Memang aktivitas online membawa kemudahan, tetapi juga menyimpan bahaya. Salah satunya mungkin marak pengguna WhatsApp yang kehilangan akses ke akun mereka setelah menerima chat dari kasir minimarket.

Bahaya lain misalnya, pesan di Instagram atau Facebook dari kerabat yang meminta dikirimkan uang atau membagikan link mencurigakan. Dua contoh kasus di atas adalah modus phishing yang bertujuan mengambil alih akun online seseorang dengan menipu mereka.

Namun sebenarnya ada banyak teknik dan modus phishing lainnya. Umumnya, teknik penipuan ini berupaya memengaruhi sisi emosional korban agar terpancing dalam jebakan.

Modus lainnya adalah berpura-pura menjadi seseorang yang dikenal korban lalu meminta uang atau menawarkan bantuan tertentu.

Ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan untuk menghindari jebakan phishing. Pertama, mengganti kata sandi (password) secara rutin dan tidak memberi detail login akun kepada siapa pun.

Kedua, hindari menerima permintaan permintaan dari orang tidak dikenal. Tiga, laporkan ke Facebook (melalui email phish@fb.com) jika menerima email atau pesan yang mencurigakan.

Cara Atasi Akun WhatsApp yang Diretas

- Segera lakukan verifikasi dengan masuk ke aplikasi WhatsApp dan masukkan nomor ponsel yang terdaftar. Selengkapnya mengenai cara verifikasi nomor dapat dilihat di: http://faq.whatsapp.com/android/verification/verifiying-your-number 

- Setelah verifikasi, pengguna akan menerima kode 6 angka melalui SMS. Masukkan kode tersebut ke aplikasi WhatsApp.

- WhatsApp biasanya akan meminta kode Autentikasi Dua Langkah. Jika pengguna belum mengaktifkannya, akses kembali ke WhatsApp akan diterima 7 hari setelah proses verifikasi nomor.

(Dam/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya