Liputan6.com, Jakarta - Berkurangnya saturasi oksigen adalah salah satu gejala yang ditimbulkan dari Covid-19. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), banyak orang dengan Covid-19 memiliki kadar oksigen rendah.
Kondisi yang dapat mengancam jiwa adalah ketika pasien tidak menyadari bahwa saturasi oksigennya rendah. Pasalnya, tidak semua orang dengan kadar oksigen rendah akan mengalami kesulitan bernapas. Pemantauan secara teratur tentu sangat diperlukan.
Baca Juga
Kamu bisa mengukur saturasi oksigen dalam darah dengan menggunakan oximeter atau smartband yang saat ini sudah memiliki fitur SpO2.
Advertisement
Salah satu smartband yang memiliki fitur tersebut adalah Oppo Band. SpO2 atau juga dikenal sebagai saturasi oksigen adalah ukuran jumlah hemoglobin pembawa oksigen dalam darah relatif terhadap jumlah hemoglobin yang tidak membawa oksigen.
Untuk mengaktifkan aktivasi otomatis pemantauan SpO2 berkelanjutan pada Oppo Band saat kamu tidur, buka aplikasi HeyTap Health di smartphone, pilih "Kelola> Lainnya> Latihan dan Kesehatan", dan aktifkan "Pantau SpO2 selama Tidur"
Melalui keterangan tertulisnya, Senin (12/7/2021), Oppo Band juga bisa memonitor denyut jantung secara real-time.
Jika ada kelainan yang terdeteksi, pemantauan detak jantung sepanjang waktu akan mengingatkan kamu untuk melanjutkan aktivitas secara hati-hati dengan mengirimkan peringatan getar.
Â
Monitor Aktivitas Olahraga
Oppo Band juga bisa memonitor latihan olahraga dengan tersedianya 12 Mode Latihan, bahkan bisa untuk digunakan sambil berenang dan menyelam hingga 50 meter.
Soal ketahahan baterai, Oppo Band memiliki daya tahan baterai yang cukup lama. Kamu cukup melakukan sekali pengisian daya maka dapat memberi tenaga hingga 12 hari penggunaan.
Dengan menggunakan Oppo Band, setidaknya kamu bisa mendeteksi secara dini kadar oksigen dalam darah. Apabila hasil pemantauan SpO2 menunjukkan kadar oksigen rendah maka mungkin saja kita mulai terinfeksi virus corona atau mengalami happy hipoxia.
Diketahui, tingkat saturasi oksigen 95 persen dianggap normal untuk kebanyakan orang sehat. Tingkat oksigen di bawah 92 persen menunjukkan adanya potensi hipoksemia, atau kekurangan oksigen mencapai jaringan dalam tubuh.
Â
Advertisement
Tanda Kadar Oksigen Rendah
Walau tidak semua orang menyadari bahwa dirinya kekurangan oksigen, tapi ada beberapa tanda yang perlu diketahui guna kewaspadaan.
Tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa tingkat oksigen rendah yakni kesulitan bernapas, kebingungan, kesulitan bangun, dan bibir atau wajah berubah warna menjadi kebiruan.
Orang dewasa mungkin mengalami nyeri dada yang tidak kunjung hilang. Anak-anak mungkin melebarkan lubang hidung mereka, mendengus saat bernapas, atau tidak bisa minum atau makan.
Â
Kapan Perlu Terapi Oksigen?
Terapi oksigen dapat dilakukan pada pasien Covid-19 dengan saturasi oksigen di bawah 90 persen, bahkan jika mereka tidak menunjukkan tanda-tanda fisik tingkat oksigen yang rendah.
Jika pasien memiliki tanda-tanda kadar oksigen rendah, maka terapi oksigen harus segera dimulai.
Terapi oksigen aman untuk bayi baru lahir, anak-anak, dan orang dewasa termasuk wanita hamil. Untuk memberikan terapi oksigen, tenaga medis akan dengan lembut menempatkan tabung ke dalam lubang hidung pasien untuk menghubungkannya ke sumber oksigen.
Tabung ini disebut kanula hidung. Tabungnya sangat kecil sehingga tidak akan menyakiti pasien saat pemasangan.
Saat memberikan terapi oksigen, perawat dapat memantau kadar oksigen pasien dengan oksimeter. Pada pasien tanpa tanda-tanda peringatan fisik, tujuan terapi adalah untuk mencapai saturasi oksigen 90 persen.
Kamu dapat menghentikan terapi oksigen ketika saturasi sudah di atas 90 persen. Pada pasien dengan tanda-tanda peringatan fisik, tujuan terapi adalah untuk mencapai saturasi oksigen 95 persen.
Jika kadar oksigen pasien tidak membaik dengan terapi oksigen, mereka akan membutuhkan perawatan yang lebih intensif.
Advertisement