Liputan6.com, Jakarta - Sebuah cuitan di Twitter mendadak viral, cuitan milik pengguna bernama Akbar Prasetyo tersebut berisi pengalamannya bersama 400 investor lain kehilangan uang sekitar Rp 4 miliar di startup fintech yang bernama Tanijoy.
Suda lama g main twitter, malam ini Saya mau cerita pengalaman Saya dan 400 investor lain yang Investasi dengan total sekitar 4M di @tanijoy_id, hilang tidak ada kabar. @TwitterID @Tribun_Jakarta @Metro_TV please do your magic #tanijoy #tanijoypenipu #tanijoymenghilang #4mtanijoy
— Akbar Prasetyo (@akbarprasetioo) July 24, 2021
Akbar bercerita dalam cuitan, dirinya berniat membantu petani melalui investasi Tanijoy pada sebuah proyek, yakni Proyek Kentang Granola Tele IV sebanyak 6 slot dengan total Rp 12,4 juta pada Juli 2020.
Baca Juga
"Seharusnya cair di Maret 2021, tapi Tanijoy malah hilang," kata Akbar dalam cuitannya.
Advertisement
Kecurigaannya kian jelas ketika melihat ada banyak laporan dari investor lainnya melalui laman Google Business dan kolom komentar Instagram Tanijoy. Rupanya, ada banyak investor yang mengalami nasib serupa, yakni ditinggalkan tanpa kejelasan.
Kecurigaan Saya semakin jelas, ketika melihat banyak laporan dari investor lain yang ada di google bisnis, dan juga comment instagram @tanijoy_id yang memiliki nasib yang sama yang ditinggalkan Tanpa ada kejelasan #tanijoypenipu #tanijoy #tanijoymenghilang pic.twitter.com/CaiO6ypp8r
— Akbar Prasetyo (@akbarprasetioo) July 24, 2021
"Seharusnya Tanijoy mempertemukan petani yang membutuhkan modal dengan para pendana untuk menjalankan proyek yang disepakati dengan risiko untung atau rugi di akhir periode. Lalu kemana uang Rp 3 miliar kami yang harusnya untuk petani?" ujarnya di cuitan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tak Ada Update Terbaru Tentang Proyek yang Didanai
Melalui thread Twitter terbukanya, Akbar pun meminta bantuan agar nasibnya dan 400 investor lainnya jelas.
"Tanijoy telah merusak nama startup pertanian, P2P Lending, dan para petani Indonesia," katanya.
Menurutnya, update proyek yang didanai Akbar pada 30 Desember lalu telah melakukan pemupukan. "Tujuh bulan lebih tidak ada update mengenai proyek ini dan beberapa proyek lainnya," keluhnya melalui cuitan.
Update terbaru dari Akbar menyebutkan, rupanya Tanijoy sebagai startup fintech tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
Advertisement
Tak Terdaftar di OJK
"Tanijoy mengakui diawasi oleh OJK tetapi tidak terdaftar di OJK. Ada 400 investor yang uangnya sekitar Rp 4 miliar lebih tidak ada kabar," katanya di Twitter, sembari me-mention sejumlah akun resmi media, termasuk Liputan6.com.
@ojkindonesia nih ada fintech @tanijoy_id mengaku diawasi oleh ojk tapi tidak terdaftar di ojk.. ada 400 investor yang uangnya sekitar 4m lebih tidak ada kabar.. #tanijoymenghilang #tanijoypenipu cc: @tribunnews @Metro_TV @liputan6dotcom @TwitterID @antarabiz @WartaEkonomi pic.twitter.com/TZfuYis6Ud
— Akbar Prasetyo (@akbarprasetioo) July 25, 2021
Parahnya, akun Instagram Tanijoy juga menghilang. Bahkan ada akun Instagram milik sejumlah investor Tanijoy yang juga diblokir.
Tekno Liputan6.com telah menghubungi nomor telepon Founder sekaligus CEO Tanijoy, M. Nanda Putra, untuk meminta klarifikasi atas cuitan yang viral tersebut. Namun hingga berita ini dipublikasikan, pihaknya belum memberikan jawaban.
(Tin/Ysl)