XL Axiata Catat Laba Bersih Rp 395 Miliar di Q2 2021

XL Axiata baru saja mengumumkan perusahaan berhasil meraih kenaikan total pendapatan sebesar 8 persen, meningkat dibandingkan kuartal pertama tahun ini.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 08 Agu 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2021, 13:00 WIB
XL Axiata
XL Axiata mengumumkan kerja sama bidang cloud dengan Google Cloud (Foto: XL Axiata)

Liputan6.com, Jakarta - XL Axiata kembali berhasil meraih pertumbuhan kinerja di sepanjang kuartal kedua (Q2) 2021. Prestasi ini ditandai dengan diraihnya kenaikan total pendapatan sebesar 8 persen menjadi Rp 6,73 triliun, meningkat dibandingkan kuartal pertama tahun ini (QoQ).

Selain itu, EBITDA juga tumbuh 8 persen QoQ, dengan marjin lebih dari 50 persen. Pada kuartal kedua ini, XL Axiata juga mencetak laba bersih sebesar Rp 395 miliar atau naik 23 persen QoQ, sekaligus berkontribusi pada total laba bersih semester pertama tahun ini sebesar Rp 716 miliar.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini menuturkan, secara umum XL Axiata berhasil meningkatkan kinerja bisnis dengan meraih pertumbuhan yang menggembirakan di sejumlah aspek, mengingat kondisi pandemi dan kompetisi industri penuh tantangan di sepanjang kuartal kedua 2021.

"Pencapaian positif ini tidak terlepas dari dari keberhasilan penjualan dan kenaikan trafik yang kami raih di sepanjang periode Lebaran lalu. Pada saat yang bersamaan, kami terus fokus melakukan digitalisasi di semua lini bisnis dan Operational Excellence, termasuk menekan biaya untuk mempertahankan tingkat profitabilitas serta meningkatkan efisiensi," tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (8/8/2021).

Dian menambahkan, di sepanjang semester 1 2021, perusahaan berhasil mengurangi beban operasional 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY).

Penurunan biaya operasional tersebut terjadi pada biaya interkoneksi dan biaya langsung lain sebesar -22 persen YoY, terutama karena interkoneksi lebih rendah karena penurunan trafik layanan legacy (SMS dan voice).

Selain itu, biaya tenaga kerja juga turun -6 persen YoY, karena revisi provisi remunerasi. Biaya infrastruktur turun sebesar 13 persen YoY, sedangkan biaya pemasaran meningkat 31 persen YoY.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Peningkatan Jaringan XL Axiata

XL Satu Fiber
XL Satu Fiber.

Dari sisi jaringan, XL Axiata juga terus melakukan perluasan jaringan data pita lebar ke berbagai pelosok, terutama di wilayah luar Jawab. Proses fiberisasi juga terus diperluas untuk meningkatkan kualitas layanan data.

Hingga akhir semester 1 2021 ini, perusahaan berhasil meningkatkan jumlah total BTS menjadi 156.709 unit atau naik 12 persen YoY. Jumlah BTS 4G naik menjadi 65.658, dari 49.744 di periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara area yang terlayani 4G mencapai total 458 kota/kabupaten.

Untuk produk, pada kuartal kedua 2021, XL Axiata meluncurkan produk baru, salah satunya paket XL Satu Fiber yang merupakan pionir layanan konvergensi di Indonesia. Produk ini menggabungkan layanan seluler XL dengan layanan fixed broadband XL Home.

Trafik Data Meningkat

Upaya digitalisasi untuk meningkatkan penjualan produk XL Axiata juga terus dilakukan. Dengan beragam hal yang disebutkan di atas, trafik penggunaan data pun meningkat.

Tercatat, selama semester pertama 2021, total trafik layanan meningkat sebesar 33 persen menjadi 2.963 Petabyte. Peningkatan ini ikut mendorong pendapatan data.

Secara QoQ, pendapatan data di kuartal kedua 2021 meningkat sebesar 9 persen menjadi Rp 5,90 triliun. Tumbuhnya pendapatan data tersebut mampu meningkatkan besar kontribusi terhadap total pendapatan layanan menjadi 94 persen.

Jumlah pelanggan juga ikut terdongkrak dengan peningkatan kualitas layanan secara umum. Hingga akhir kuartal kedua 2021, total jumlah pelanggan meningkat menjadi 56,77 juta, dari sebelumnya 56,02 juta di kuartal pertama.

Untuk membiayai pembangunan jaringan dan mendorong pertumbuhan pendapatan, XL Axiata telah membelanjakan capex yang lebih besar. Hingga akhir semester 1 2021, capitalized capex meningkat 22 persen YoY menjadi Rp 4,57 triliun.

(Dam/Isk)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya