Liputan6.com, Jakarta Sebuah salinan game Super Mario Bros. yang tidak pernah dibuka dikabarkan telah terjual dengan harga 2 juta dolar Amerika Serikat (US$) atau sekitar 28,8 miliar rupiah (Rp) kepada seorang pembeli anonim.
Harga jual game yang rilis pada 1985 itu bahkan memecahkan rekor kurang dari sebulan lalu, saat salinan gim Super Mario 64 yang tersegel dilelang dengan harga US$ 1,56 juta atau sekitar Rp 22,5 miliar.
Baca Juga
Dilansir dari The Verge, Minggu (8/8/2021), dalam setahun terakhir, rekor penjualan kaset video game termahal memang kerap berkali-kali dipecahkan.
Advertisement
Hal ini karena permintaan akan koleksi yang penuh memori semacam itu masih banyak. Juli 2020 lalu misalnya, sebuah salinan Super Mario Bros. terjual US$ 114 ribu atau Rp 1,6 miliar di lelang.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kaset Gim Lawas Berharga Fantastis
Selain itu pada November lalu, sebuah salinan game Super Mario Bros. 3 memecahkan rekor dengan terjual US$ 156 ribu atau Rp 2,25 miliar di pelelangan.
Rekor di bulan November kemudian kembali dipecahkan pada bulan April 2021, saat sebuah salinan Super Mario Bros dijual dengan harga 600 ribu dolar atau Rp 8,6 miliar
Lalu di bulan yang sama, sebuah salinan The Legend of Zelda terjual seharga US$ 870 ribu atau Rp 12,5 miliar.
Untuk penjualan Super Mario Bros. seharga US$ 2 juta ini sedikit berbeda, mengingat biasanya kaset game lawas dijual melalui pelelangan.
Advertisement
Ada Investasi dalam Penjualan Kaset Gim
Dikutip dari GamesRadar, situs koleksi Rally awalnya membeli kaset tersebut seharga US$ 140 ribu. Mereka lalu membuka kesempatan investor membeli saham dalam barang yang dijual.
Barang itu lalu akan dijual dengan harapan memberikan keuntungan besar. Namun, penjualan harus disetujui oleh mayoritas investor tersebut.
Tawaran seharga US$ 300 ribu pun sempat ditolak para investor, hingga seorang pembeli anonim yang "membuat taruhan besar di ruang video game" berhasil membelinya.
Seorang investor berusia 32 tahun bernama Ed Converse, kepada The New York Times mengungkapkan dirinya menanam uang sebesar US$ 100 tahun lalu, dan mendapat US$ 950 dolar dari penjualan game itu.
(Dio/Isk)
Infografis Bisnis Game di Indonesia
Advertisement