Platform Kripto Binance Rekrut Eks Penyidik Departemen Keuangan AS

Liputan6.com, Jakarta - Binance menunjuk mantan penyidik kriminal Departemen Keuangan AS, Greg Monahan, sebagai petugas pelaporan pencucian uang global.

"Tugas saya akan fokus pada perluasan program anti-pencucian uang dan investigasi internasional Binance, serta memperkuat hubungan organisasi dengan badan regulator dan penegak hukum di seluruh dunia," ujar Monahan, sebagaimana diwartakan Reuters, Rabu (18/8/2021).

Kepala Eksekutif Binance, Changpeng Zhao, mengatakan perusahaan ingin meningkatkan hubungan dengan regulator, juga akan meminta persetujuan mereka untuk mendirikan kantor pusat regional.

Langkah ini menegaskan bahwa Binance merupakan salah satu pertukaran kripto terbesar di dunia, sekaligus perusahaan keuangan yang berdiri sesuai regulasi setempat.

Setahun belakangan ini pemerintah dan pengawas keuangan memang memberi perhatian lebih pada industri cryptocurrency. Mereka kerap mengeluarkan kebijakan yang menimbulkan tantangan bagi pertukaran kripto seperti Binance.

Dalam beberapa bulan terakhir, Inggris, Italia, dan Hong Kong mengatakan unit Binance tidak berwenang untuk melakukan aktivitas yang diatur di pasar mereka.

Sementara regulator keuangan Malaysia menegur Binance karena beroperasi secara ilegal.

Bloomberg juga melaporkan awal tahun ini Binance sedang diselidiki oleh Departemen Kehakiman AS dan Internal Revenue Service.

Binance dilaporkan telah menambah jumlah tim kebijakan internasional dan dewan penasihat hingga 500 persen sejak 2020.

Namun sayangnya, tidak semua karyawan yang baru direkrut bisa bertahan lama.

Brian Brooks, kepala eksekutif cabang AS Binance, yang sebelumnya bertindak sebagai U.S. Comptroller of the Currency mengundurkan diri awal bulan ini, hanya tiga bulan setelah mengambil perannya.