Liputan6.com, Jakarta - WiFi publik masih menjadi fasilitas jaringan internet yang dimanfaatkan banyak orang. Meski praktis, hemat, dan bermanfaat, sayangnya jaringan WiFi publik tidak selalu aman.
Kaspersky mengungkap ada risiko keamanan dari penggunaan WiFi publik, termasuk memungkinkan pengguna WiFi publik bertemu dengan para penjahat siber.
Ketika terhubung ke WiFi publik, pengguna bisa menghadapi kemungkinan pencurian data. Hal ini tidak terelakkan karena pengguna internet mentransfer begitu banyak informasi penting.
Advertisement
Baca Juga
Jika pelaku kejahatan siber mendapat data finansial, informasi login, dokumen, hingga obrolan pribadi, mereka bisa melakukan pemerasan hingga membajak akun pengguna.
Dengan akses akun, para pelaku kejahatan siber juga bisa menyamar menjadi korban, mendistribusikan spam, menipu teman-teman dekat korban, hingga memeras korban dengan dalih agar data pribadi korban tidak disebarkan.
Begitu juga ketika pengguna terhubung ke jaringan tidak aman dari perangkat kerja, bisa jadi rahasia perusahaan berakhir di tangan yang salah. Berikut adalah sejumlah tips dan rekomendasi Kaspersky untuk menjaga keamanan selama menggunakan WiFi publik:
1. Hati-Hati dengan WiFi Publik
Pengguna harus hati-hati dengan WiFi publik, terutama untuk dipakai bertransaksi seberapa pun mendesaknya. Jangan menggunakan WiFi publik untuk bertransaksi atau membuka informasi penting.
Pasalnya, data yang dikirim dan terima melalui WiFi publik bisa dilihat oleh siapa saja yang memiliki akses ke jaringan yang sama. Itu artinya, lusinan hingga ratusan orang asing di bandara atau kereta bisa saja mengakses data pribadi pengguna.
Jika suatu jaringan WiFi memiliki kata sandi pun, tidak berarti jaringan itu aman. Hal ini karena seorang penyerang bisa terhubung dengan mudah ke jaringan WiFi dan melakukan berbagai serangan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2. Periksa dan Cermati Nama Hotspot
Beberapa pelaku kejahatan kerap berada selangkah di depan. Jangan sampai, alih-alih terhubung ke jaringan WiFi publik, pengguna justru terhubung ke jaringan buatan para penjahat siber yang memakai nama serupa.
Untuk itu, pengguna perlu memeriksa dan mencermati nama WiFi, pastikan nama WiFi tidak dipalsukan. Oleh karenanya, sebelum terhubung, luangkan waktu memeriksa koneksi yang tersedia.
Periksa urutan kata yang benar, penggantian huruf dengan angka yang bentuknya mirip, garis bawah ekstra, dan lain-lain.
Advertisement
3. Nonaktifkan Koneksi Otomatis ke WiFi Publik
Perangkat biasanya menawarkan fitur untuk terhubung otomatis ke jaringan terbuka atau publik. Pada sejumlah sistem, opsi ini diaktifkan secara default.
Sayangnya, menghubungkan perangkat secara otomatis bisa membuka kesempatan bagi pelaku kejahatan siber untuk menyebarkan malware atau melakukan pencurian kata sandi.
Untuk menghindarinya, pastikan pengguna selalu mematikan WiFi saat sedang tidak dipakai, menonaktifkan koneksi otomatis ke suatu jaringan WiFi publik (ada di Pengaturan WiFi), dan pilih "Lupakan" jaringan WiFi publik setelah digunakan.
4. Hindari WiFi yang Tidak Terpercaya
Pastikan untuk menggunakan jaringan rumah atau perusahaan yang aman ketika akan memasukkan akun bank, paspor, atau detail sensitif lainnya.
Jika situasi mendesak, gunakan data seluler alih-alih WiFi, termasuk ketika ada di luar negeri.
Advertisement
5. Pasang Solusi Keamanan
Cara paling pasti untuk menjaga perangkat pengguna tetap aman saat memakai WiFi publik adalah dengan perlindungan VPN.
VPN melindungi privasi pengguna dengan mengenkripsi data sebelum mengirimkannya ke router, menjaganya tetap tersembunyi. Dengan memasang teknologi ini, WiFi publik bisa lebih aman saat digunakan.
Selanjutnya, pilih VPN yang tidak menyimpan dan menjual data pengguna.
(Tin/Isk)
Infografis Waspada WhatsApp Rentan Dibobol Hacker
Advertisement