Liputan6.com, Jakarta - Setelah sempat tertunda, Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia akhirnya resmi merger dengan membentuk perusahaan gabungan yang diberi nama PT Indosat Ooredoo Hutchinson Tbk (Indosat Ooredoo Hutchinson).
Kabar merger Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia ini disambut baik oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate.
"Kami tentu menyambut baik konsolidasi industri telekomunikasi secara khusus telekomunikasi selular. Suatu terobosan yang baik untuk efisiensi industri telekomunikasi serta percepatan transformasi digital Indonesia," kata Johnny kepada Liputan6.com, Jumat (17/9/2021).
Advertisement
Baca Juga
"Indosat dan Tri Baru resmi merger setelah mendapat persetujuan pemerintah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tentunya semua aspek akan di evaluasi oleh pemerintah termasuk alokasi spektrum."
Dia juga menjelaskan, saat ini pemerintah masih menunggu pemberitahuan resmi dari Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia soal proses merger ini.
Kini bernama Indosat Ooredoo Hutchinson, Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar dan lebih kuat secara komersial.
Selain itu, merger ini juga diharapkan dapat serta memberikan nilai tambah kepada seluruh pemegang saham, pelanggan, dan masyarakat Indonesia.
Perusahaan ini akan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia dengan perkiraan pendapatan tahunan hingga US$ 3 miliar atau sekitar Rp 43 triliun.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ini Calon Bos Indosat Ooredoo Hutchison
Lebih lanjut, dengan rampungnya proses merger Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia ini siapakah sosok yang akan menakhodai perusahaan gabungan tersebut?
Menurut keterangan resmi yang Tekno Liputan6.com terima, Kamis (16/9/2021), dengan persetujuan pemegang saham Indosat Ooredoo, para pihak yang terlibat akan menominasikan Vikram Sinha sebagai CEO dan Nicky Lee sebagai CFO Indosat Ooredoo Hutchison.
Sementara Ahmad Al-Neama akan tetap menjalankan tugasnya sebagai President Director and CEO Indosat Ooredoo, dan Cliff Woo akan tetap bertugas sebagai CEO H3I hingga proses merger selesai.
Kemudian, jika disetujui Indosat Ooredoo, maka Ahmad Al-Neama dan Cliff Woo akan duduk di Dewan Komisaris perusahaan gabungan tersebut.
Advertisement
Bakal Jadi Perusahaan Telekomunikasi Terbesar Kedua di Indonesia
Penggabungan Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar dan lebih kuat secara komersial, serta dapat memberikan nilai tambah kepada seluruh pemegang saham, pelanggan, dan masyarakat Indonesia.
Indosat Ooredoo Hutchison diklaim akan berada pada posisi yang kuat untuk berkontribusi pada percepatan pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital Indonesia.
Perusahaan ini akan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia dengan perkiraan pendapatan tahunan hingga US$ 3 miliar atau sekitar Rp 43 triliun.
(Ysl/Tin)