WhatsApp, Kemkominfo, dan ICT Watch Ajak 60 Aktivis Muda Berantas Hoaks

Sebanyak 60 aktivis pemuda dari 28 provinsi maju menjadi agen perubahan dalam program yang merupakan hasil kerja sama Kemkominfo, WhatsApp, dan ICT Watch.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 05 Okt 2021, 17:16 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2021, 16:49 WIB
WhatsApp, Kemkominfo, dan ICT Watch menggelar Program JaWAra Internet Sehat dalam rangka membantu pemberantasan misinformasi dan hoaks (Dok. WhatsApp Indonesia)
WhatsApp, Kemkominfo, dan ICT Watch menggelar Program JaWAra Internet Sehat dalam rangka membantu pemberantasan misinformasi dan hoaks (Dok. WhatsApp Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), serta ICT Watch, bersama-sama menggelar program bagi kaum muda, yang bertujuan untuk melawan misinformasi dan hoaks di Tanah Air.

Program bernama JaWAra Internet Sehat ini sendiri merupakan salah satu upaya untuk menggerakkan akar rumput, dalam hal ini generasi muda, untuk mengatasi masalah soal hoaks, khususnya di pelosok Indonesia.

Sebanyak 60 aktivis pemuda dari 28 provinsi maju menjadi agen perubahan dalam program yang sudah dimulai sejak bulan Agustus lalu tersebut.

Para JaWAra ini menunjukkan semangat mereka dalam menjalankan aktivisme digital, dan menerima pelatihan untuk menginisiasi program literasi digital di wilayahnya masing-masing.

Semuanya demi membantu komunitas mereka menjadi warga digital yang bertanggung jawab.

Tenaga Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi dan Media Massa, Devie Rahmawati, mengatakan bahwa hoaks punya pengaruh terhadap ketahanan digital nasional.

Dalam konferensi persnya, Selasa (5/10/2021), ia mengungkapkan bahwa masalah yang muncul karena hoaks adalah 3K: Kerusuhan sosial, konflik politik, dan kerugian ekonomi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Alasan Menggaet Anak Muda

ilustrasi Hoax
ilustrasi Hoax {Liputan6.com/Abdillah)

Di sisi lain, Devie mengatakan bahwa ada 3K yang juga dapat dilakukan dalam sebuah program pemberantasan hoaks di Indonesia yaitu kultural, kedekatan masyarakat, dan keunikan.

"Kalau kami Kominfo di pusat, betul-betul terbantu dengan JaWAra ini karena ada hal-hal yang di bawah, itu lebih mudah ditembus oleh orang yang memang asli dari sana," kata Devie.

"Kedekatan ini yang menurut hemat saya perlu diduplikasi oleh kami pemerintah, bahkan juga teman-teman civil society lainnya."

Selain itu, Devie mengatakan bahwa alasan mereka menyasar anak muda adalah karena anak muda masih punya peluang untuk melakukan dialog.

"Kita sering terjebak mitos hanya orang tua yang termakan hoaks, faktanya justru anak-anak muda itu karena juga sekarang populasinya tinggi, mereka dulu yang harus kemudian tersadarkan," katanya.

Program Manager ICT Watch Indriyatno Banyumurti mengatakan, selain belum meratanya keterampilan digital masyarakat, mereka masih melihat kurangnya program pendidikan yang secara khusus mengajari cara menangani misinformasi dan meningkatkan literasi digital.

"Kami menginisiasi program ini untuk membantu menjembatani kesenjangan tersebut lewat pendidikan, membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk membangun literasi digital," kata Indriyatno.

"Serta inspirasi untuk dapat mengajari orang-orang di sekitar mereka," tambahnya.

 

Sejalan dengan Program Pemerintah

Ilustrasi WhatsApp.  Alexander Shatov/Unsplash
Ilustrasi WhatsApp. Alexander Shatov/Unsplash

Manajer Kebijakan Publik WhatsApp untuk Indonesia Esther Samboh menambahkan, mereka sangat antusias untuk dapat berkolaborasi dengan anak muda dalam mengatasi pandemi misinformasi, keamanan digital, dan isu privasi.

"Kami senang mengetahui bahwa program ini sepenuhnya sejalan dengan rencana pemerintah untuk transformasi dan pemberdayaan masyarakat digital," katanya.

"Melalui para JaWAra muda kami, kami berharap dapat menjangkau orang-orang lintas generasi untuk membawa perubahan positif pada pengalaman digital mereka," imbuhnya.

Sejak diluncurkan pada 16 Agustus hingga 1 Oktober lalu, para JaWAra telah menjalankan 26 program dan lebih dari 50 kegiatan di lebih dari 50 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

Jawab Tantangan Digital Lain

Cabaca Bagikan 5 Keuntungan Baca Buku Secara Digital
Ilustrasi Digital/ Photo by freestocks on Unsplash

Seluruh JaWAra melalui beragam programnya telah secara keseluruhan memberdayakan sekitar 17.300 orang.

Program edukasi di level lokal disesuaikan dengan kebiasaan warga dan budaya setempat, sehingga berhasil melampaui target untuk memberdayakan lebih dari 15 ribu orang, termasuk pemuda, orang tua, guru, masyarakat lokal, serta pelaku UKM, di seluruh daerah.

Walaupun fokus utama gerakan ini adalah mengatasi misinformasi, JaWAra Internet Sehat juga akan menjawab tantangan digital lainnya seperti privasi dan keamanan digital.

JaWAra Internet Sehat sendiri merupakan kegiatan terkini dari kolaborasi literasi digital antara WhatsApp dan ICT Watch.

Sebelumnya, program tersebut telah mencakup roadshow, kelas daring, serial video, dan serial podcast Internet Sehat yang membahas berbagai aspek keamanan digital.

(Dio/Isk)

Infografis Cek Fakta

Infografis Cek Fakta
Infografis Cek Fakta: Kumpulan Hoaks Seputar Covid 19 terbaru yang beredar di WhatsApp (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya