Tak Hanya di Kalangan Gamers, Esports akan Jadi Gaya Hidup Masyarakat di 2022

Esports diprediksi jadi gaya hidup masyarakat luas di 2022, bukan lagi gaya hidup milik kalangan gamers semata.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 15 Jan 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2022, 15:00 WIB
Turnamen Mobile Esports Cup 2019 di Mangga Dua
Ilustrasi: Game Mobile (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Perubahan gaya hidup dan kebiasaan masyarakat selama pandemi berlangsung hampir dua tahun selain menantang, juga menghadirkan peluang bagi berbagai industri, termasuk esports.

Berdasarkan data tim GGWP.id per November 2021, pertumbuhan gamers sejak 2016 hingga 2020 meningkat drastis. Salah satunya, menurut Founder & CEO GGWP.id Ricky Setiawan karena kehadiran gim mobile seperti Mobile Legends (2016), Free Fire (2017), dan PUBG Mobile (2018).

Selain itu, studi yang dilakukan Vero dan Decision Lab mengungkap, stakeholder industri esports Indonesia mencapai 52 juta orang. Baik itu sebagai gamers, pelatih, analis, dan lain-lain. Jumlah ini pun diprediksi makin bertambah dari waktu ke waktu.

Pada tahun 2022, esports pun diprediksi menjadi gaya hidup tersendiri, bukan hanya bagi di kalangan gamers tetapi juga di kalangan masyarakat luas. Pemicunya tentu saja munculnya berbagai game yang begitu digemari, termasuk jenis MOBA dan gim survival.

Masih berdasarkan data yang sama, hingga 2021, MOBA dan gim survival seperti Mobile Legends dengan pangsa pasar 54 persen dan Free Fire yang memiliki pangsa pasar 25 persen.

Meski begitu, perkembangan esports di tahun 2022 ini tidak menutup peluang bagi berkembangnya gim-gim dengan genre lainnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gamer Perempuan Bakal Terus Bertambah

Meski Perempuan, Zahra Aisha Berhasil Meraih Prestasi mejadi Pro Player di Dunia Esports
Zahra Aisha, gamer perempuan yang berhasil menjadi pro player dan menorehkan prestasi di dunia Esports.(dokumen/Artemis Indonesia)

"Generasi yang lebih tua akan mulai bermain gim esports. Peluang untuk genre alternatif selain MOBA dan gim survival untuk berkembang akan semakin besar," kata Ricky, dikutip dari keterangan resmi Unipin, Jumat (14/1/2022).

Selain itu menurutnya, gim esports untuk pasar gamer perempuan juga memiliki prospek yang sangat baik di tahun-tahun mendatang.

Pernyataan ini pun didukung oleh Co-founder & Chief Growth Officer RevivaLTV Irliansyah Wijanarko. Menurutnya, kegiatan berkaitan dengan industri gaming dan esports telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.

Ia memprediksi, pada 2022, industri esports kian jadi bagian dari gaya hidup, bukan hanya bagi penggemar gim tetapi juga masyarakat umum.

Saat Gim dan Esports Jadi Lifestyle

Ilustrasi eSports
Suasana pertandingan eSports. (Doc: ESL)

Irli juga mengibaratkan, ketika anak-anak yang lahir tahun 90-an tumbuh bersama tayangan kartun televisi di Minggu pagi atau gim konsol terbatas, generasi kelahiran 2000-an tumbuh dengan gadget dan smartphone.

Nah, di gadget dan smartphone yang difasilitasi teknologi inilah, esports dan gim online tumbuh bersama generasi 2000-an. Dengan begitu, kegiatan main gim yang mulanya hanya hiburan, kini menjadi alternatif pilihan karier yang menjanjikan.

"Di tahun 2022 ini, esports akan merambah menjadi bagian dari lifestyle. Tidak hanya soal kompetisi, tetapi juga menyentuh lifestyle para gamers," tutur Irli.

Dia juga memperkirakan, barang-barang seperti merchandise, smartphone dengan fitur gaming, hingga outfit mirip gamers idola akan menjadi produk yang laku di 2022.

(Tin/Isk)

Infografis Tentang Gim

Infografis Dampak Bermain Game Berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya