Liputan6.com, Jakarta - Para peneliti di Bitdefender Labs baru saja menemukan serangkaian modus baru penyebaran malware FluBot dan TeaBot di perangkat Android.
Berbekal modus smishing (kirim email atau SMS palsu) dan menyamarkan malware sebagai aplikasi resmi di Google Play Store, pelaku mampu menargerkan pengguna di berbagai negara di dunia.
Baca Juga
Mengutip Threat Post, Kamis (27/1/2022), peneliti telah mencegat lebih dari 100,000 SMS berbahaya yang mendistribusikan malware FluBot sejak awal Desember.
Advertisement
Selama pengamatan tim Bitdefender Labs, mereka mendapati pelaku kejahatan juga menyamarkan malware FluBot sebagai aplikasi pembaca kode QR.
Mengejutkan, aplikasi yang terpampang diGoogle Play Store ini telah diunduh lebih dari 100,000 kali dan berisikan 17 varian TeaBot berbeda.
FluBot dan TeaBot muncul tahun lalu sebagai trojan perbankan yang mampu mencuri informasi perbankan, kontak, SMS, dan jenis data pribadi lainnya dari perangkat yang terinfeksi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Berusaha Promosikan Aplikasi Berbahaya
Namun, pelaku memiliki metode unik untuk menyebarkan malware, membuat mereka sangat jahat dan menjangkau lebih banyak lagi korban di seluruh negara. Berikut ini adalah daftar aplikasi yang terinfeksi TeaBot:
QR Code Reader – Scanner App – 100,000 downloads
QR Scanner APK – 10,000 downloads
QR Code Scan – 10,000 downloads
Smart Cleaner – 1,000 downloads
Weather Cast – 10,000 downloads
Weather Daily – 10,000 downloads
Selain itu, para pelaku kejahatan juga secara aktif mempromosikan aplikasi ke dalam aplikasi dan gim lain menggunakan Google Ads.
Advertisement
Malware BRATA Dapat Hapus HP Android
Di sisi lain, malware Android yang dikenal dengan nama BRATA, kini memiliki kemampuan dan bahaya baru.
Bahaya itu antara lain pelacakan GPS, kemampuan untuk menggunakan beberapa saluran komunikasi, hingga bisa factory reset perangkat guna menghapus semua jejak aktivitas berbahaya.
Mengutip Bleeping Computer, Selasa (25/1/2022), analis di Cleafy terus memantau BRATA untuk mencari tahu kemampuan baru malware ini. Dalam laporan yang diterbitkan, malware ini disebut-sebut terus mengalami perkembangan.
(Ysl/Isk)