Liputan6.com, Bandung - Smartfren siap menggelar layanan 5G pada 2022, menyusul operator Indonesia lainnya yang telah menggulirkan 5G, seperti Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, dan XL Axiata.
Diungkapkan oleh VP Network Operations Smartfren, Agus Rohmat, Smartfren berencana untuk melakukan Uji Layak Operasional (ULO) 5G pada kuartal 1 2022 bersama dengan Kemkominfo.
Baca Juga
Nantinya, setelah mendapatkan sertifikat keterangan layak operasi (SKLO) 5G, operator ini akan menggelar layanan 5G secara komersil untuk berbagai use cases.
Advertisement
"Kami sedang mempersiapkan untuk ULO di kuartal 1 2022. Jaringan Smartfren sudah siap, hanya perlu instal beberapa site 5G, kami targetkan di area BSD dan tahun ini target untuk launching (5G) di beberapa area yang dipilih," kata Agus, dalam acara Uji Jaringan Smartfren Jelang Ramadan dan Idul Fitri di Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022) malam.
Agus mengatakan, penggelaran 5G akan dilakukan di frekuensi 2,3GHz. Menurutnya, nantinya 5G akan digelar dalam berbagai use case, namun yang utama adalah untuk mendukung smart manufacture.
"Yang paling mudah, Sinarmas kan memiliki banyak factory site, seperti sawit dan lain-lainnya, Smartfren akan fokus di manufaktur tersebut. Untuk use case yang applicable, akan dilihat case by case. Kalau ada kebutuhan di situ, akan kami gulirkan," tutur Agus.
Chief Brand Officer Smartfren, Roberto Saputra menambahkan, 5G bisa dimanfaatkan untuk industri manufaktur robot, operasi jarak jauh, hingga penggunaan perangkat internet of things (IoT) untuk mendukung bisnis UMKM.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tak Mau Basa Basi
]Sementara bagi pelanggan retail atau individual, 5G Smartfren kemungkinan hanya digelar di lokasi-lokasi yang terpilih.
"Kami akan melihat area-area mana yang potensial, kalau kebutuhan data tinggi di area itu, misalnya dengan trafik 4G yang udah terlalu padat karena konsumsi tinggi kami akan mempertimbangkan pemasangan 5G," kata Agus, memberikan penjelasan.
Dikatakan Roberto, alih-alih fokus menggelar layanan 5G pada konsumen smartphone, Smartfren mempertimbangkan untuk menghadirkan produk CPE Mifi yang memiliki kapasitas 5G. Dengan begitu, pengguna bisa memakainya untuk saling berbagi jaringan 5G. Baik itu untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan, bisnis, dan lainnya.
Menurutnya, use case ini lebih dipilih Smartfren karena penggunaan layanan 4G untuk smartphone dinilai sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan mengakses berbagai layanan digital saat ini.
"Kalau untuk pengguna smartphone yang mau YouTube atau streaming, 4G sudah cukup. Karena kecepatan yang tinggi, penggunaan layanan 5G di ponsel akan lebih cepat menghabiskan kuota data. Nanti konsumen komplain, kok mahal dan kuotanya cepat habis. Jadi ketika kami perkenalkan 5G memang tidak ingin basa-basi," kata Roberto.
Advertisement
Sudah Uji Coba Sejak 2019
Agus mengatakan, Smartfren adalah operator pertama yang melakukan pengujian 5G di tahun 2019. Pengujian dilakukan di salah satu site manufaktur Sinarmas di Marunda, Jakarta Utara.
Selanjutnya, di tahun 2021, Smartfren juga menggelar uji coba 5G di frekuensi millimeter wave (mmWave) bertempat di Galeri Smartfren Sabang, Jakarta.
"Kami telah mengujikan 5G di beberapa use case, terakhir di Sabang tahun 2021. Speed kami luar biasa untuk 5G, menggunakan frekuensi 28GHz millimeterWave," katanya.
(Tin/Ysl)