IDC: 44 Juta Smartphone Bakal Dijual di Indonesia Tahun 2022  

Riset IDC memperkirakan di tahun 2022, vendor smartphone akan mengirimkan sekitar 44 juta smartphone ke seluruh Indonesia. Pengapalan smartphone diprediksi naik 8 persen dibandingkan tahun 2021.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 23 Mar 2022, 09:30 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2022, 09:30 WIB
Samsung Galaxy S22 Ultra
Tampilan Samsung Galaxy S22 Ultra (Liputan6.com/Agustinus M. Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan riset pasar IDC memperkirakan di tahun 2022, vendor smartphone akan mengirimkan lebih dari 44 juta unit ponsel ke seluruh Indonesia. Jumlah ini tumbuh 8 persen dibandingkan tahun 2021.

Menurut IDC Worldwide Quarterly Mobie Phone Tracker, sebelumnya pada 2021, IDC mencatat ada 40,9 juta unit smartphone yang dikirimkan. Angka ini pun naik 11 persen daripada pengapalan smartphone di tahun 2020.

IDC memprediksikan, pasokan smartphone akan meningkat secara bertahap di 2022. Para vendor juga diperkirakan mulai menambah stok sebelum memasuki Ramadan 2022 dan mempersiapkan diri menghadapi perubahan komposisi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Vendor juga bersiap untuk menghadapi kenaikan pajak penghasilan (PPn) yang diterapkan mulai April 2022.

Associate Market Analyst IDC Indonesia Vanessa Aurelia mengatakan, meski sebagian besar vendor smartphone sudah bersiap menghadapi peningkatan komposisi TKDN, masih ada ketidakpastian untuk lini produk higher-end mereka.

"Ada kemungkinan distributor smartphone akan menumpuk stok sebelum pajak dinaikkan dari 10 persen ke 11 persen," tuturnya.

Di samping itu, menurut Vanessa, merger antara dua operator juga mempercepat perkembangan 5G dan memperluas 4G.

Sebagaimana diketahui, belum lama ini dua operator Indonesia, Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri Indonesia merger menjadi Indosat Ooredoo Hutchison.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pengiriman Smartphone di 2021 Sempat Terkendala Varian Delta

Oppo Reno6
Oppo Reno6, hadir dengan desain yang mirip dengan Reno5 namun memiliki sejumlah peningkatan, dari fitur kamera hingga performa. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

IDC juga mencatat, pada paruh pertama 2021, penjualan smartphone mengalami pertumbuhan kuat, naik 47 persen dibandingkan paruh pertama 2020 dan naik 20 persen dibandingkan paruh pertama 2019.

IDC mengungkap, pada tahun 2021, pasar smartphone mulai mengalami lonjakan dan pertumbuhan tahunannya mencapai dua digit di paruh pertama tahun lalu.

Menurut IDC, pertumbuhan ini disebabkan oeh menurunnya jumlah kasus positif Covid-19 dan persiapan jelang Ramadan.

"Sayangnya pertumbuhan ini terhenti setelah varian Delta Covid-19 merebak, memaksa pemerintah menetapkan kembali PPKM dan menyebabkan penutupan retail di kuartal 3 2021," demikian analisis IDC, dikutip dari keterangan yang diterima Rabu (23/3/2022).

 

Pasokan Menipis di Paruh Kedua 2021

Ilustrasi Smartphone Android.
Ilustrasi Smartphone Android. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Tidak hanya karena merebaknya penularan varian Delta, pasokan smartphone yang menipis membuat pengiriman smartphone di paruh kedua 2021 menurun.

Namun menurut IDC, pengiriman kembali naik 10 persen pada kuartal 4 2021. Hal ini karena berkurangnya jumlah kasus positif Covid-19, pelonggaran PPKM, dan banyaknya produk baru yang diluncurkan pada promosi tanggal kembar.

Vendor-vendor smartphone pun harus puas dengan jumlah pengiriman yang lebih rendah 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya