AMD Instinct Perkenalkan Teknologi Kelas Exascale untuk Aplikasi HPC dan AI

Ekosistem AMD Instinct untuk kelas exascale ini mencakup akselerator AMD Instinct MI210 baru dan software ROCm 5.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 25 Mar 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2022, 15:00 WIB
AMD
Ekosistem AMD Instinct yang mencakup akselerator AMD Instinct MI210 baru dan software ROCm 5. (Dok: AMD)

Liputan6.com, Jakarta - AMD telah mengumumkan kehadiran ekosistem AMD Instinct yang mencakup akselerator AMD Instinct MI210 baru dan software ROCm 5. Ekosistem ini menawarkan teknologi kelas exascale ke basis pelanggan HPC dan AI, sekaligus menjawab permintaan yang meningkat mengenai beban kerja komputasi data center.

"Dengan tersedianya dua kali platform dibandingkan dengan akselerator generasi kami sebelumnya, peningkatan adopsi pelanggan di seluruh aplikasi HPC dan AI, dan dukungan baru dari ISV komersial dalam beban kerja utama, kami terus mendorong adopsi akselerator AMD Instinct MI200 dan ekosistem software ROCm 5 ," tutur Corporate Vice President, Data Center GPU and Accelerated Processing AMD, Brad McCredie dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (25/3/2022).

Lebih lanjut, ia menuturkan, ketersediaan AMD Instict MI210 untuk jajaran MI200 juga memungkinkan pelanggan memilih akselerator yang paling sesuai untuk beban kerja mereka, baik untuk pemrosesan akselerasi terdepan untuk HPC dan AI skala besar atau akses ke teknologi exascale dalam format komersial.

Akselerator seri AMD Instinct MI200 juga dirancang untuk mendukung penemuan dalam sistem exascale, sehingga memungkinkan para peneliti, ilmuwan, dan insinyur mengatasi tantangan yang paling mendesak, seperti perubahan iklim hingga penelitian vaksin.

Selain itu, dengan arsitektur AMD CDNA 2, akselerator ini juga memberikan solusi bertenaga untuk pelatihan pembelajaran mendalama yang dipercepatan sekaligus menawarkan berbagai kemampuan presisi berdasarkan AMD Matrix Core Technology.

Sementara itu, platform AMD ROCm dibangun di atas berbagai pondasi berbagai aplikasi dan perpustakaan yang mentenagai aplikasi HPC dan AI teratars. Dengan ROCm 5 pula, AMD turut memperluas platform software-nya dengan menambahkan dukungan hardware baru untuk akselerator AMD Instinct MI200 dan AMD Radeon PRO W6800.

Dukungan Red Hat Enterprise Linux 8.5 juga meningkatkan aksesibilitas ROCm untuk pengembang dan memungkinkan kinerja luar biasa di seluruh beban kerja utama.

Lewat AMD Infinity Hub, lokasi sentral untuk aplikasi open-source yang dioptimalkan pada GPU AMD, pengguna dapat mudah menemukan, mengunduh, serta menginstal aplikasi HPC.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pakai Prosesor AMD, EFISON Hadirkan Super Komputer untuk Publik di Indonesia

AMD
Prosesor AMD EPYC yang digunakan pada Super Komputer ALELEON besutan EFISON. (Foto: AMD)

Sebelumnya, EFISON yang telah berdiri di Indonesia baru saja meluncurkan ALELEON Supercomputer. Perangkat ini merupakan layanan super komputer publik pertama dari EFISON untuk kebutuhan komputasi saintifik, kecerdasan buatan, dan big data.

Dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (5/1/2022), EFISON didirikan dengan dedikasi khusus untuk meningkatkan aksesibilitas ke teknologi HPC atau High Performance Computing.

Adapun setelah melakukan pengujian beta selama enam bulan, EFISON kini berhasil merilis ALELEON Supercomputer berbasis CPU AMD EPYC. Perangkat ini menjadi layanan HPC dengan prosesor AMD pertama di Indonesia.

Untuk diketahui, perangkat ini menggunakan perpaduan dari AMD EPYC 7720P dan prosesor AMD Ryzen Threadripper 3990X. Berbekal keduanya, perangkat ini mampu menghadirkan performa komputasi yang mumpuni.

ALELEON sendiri tersedia untuk seluruh lapisan masyarakat Indonesia, mulai dari masyarakat umum hingga akademisi maupun institusi. Sebab, perangkat ini memang bertujuan agar HPC dapat diakses semua orang.

Manfaat HPC

Berbekal HPC ini, pengguna dapat memperoleh sejumlah manfaat. Salah satunya untuk keperluan bisnis, efisiensi dan kecepatan dalam mengolah data dapat membantu pengambil keputusan yang lebih kini sangat dipengaruhi data.

Sementara untuk peneliti dan komunitas saintifik, HPC dapat dimanfaatkan untuk melakukan komputasi yang lebih kompleks dan canggih. Jadi, mereka dapat melakukan lebih banyak trial and error untuk hasil penelitian yang lebih tepat.

Selain itu, dengan akses ke kecepatan komputasi dan daya HPC, organisasi dapat menemukan nilai lebih besar dalam pemanfaatan fasilitas superkomputer dibandingkan harus mengeluarkan investasi untuk pengadaan infrastruktur komputer.

Sementara untuk bisnis yang membutuhkan infrastruktur di tempat, EFISON juga menghadirkan jasa integrasi pembangunan infrastruktur komputer, mulai dari server hingga komputer pribadi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis pelanggan.

Tidak hanya itu, dengan daya komputasi dan fleksibilitas yang ditawarkan ALELEON Supercomputer, memungkinkan munculnya bidang penelitian komputasi baru di Indonesia, seperti penelitian nanomaterial menggunakan software Quantum Espresso.

(Dam/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya