Liputan6.com, Jakarta Studi yang dilakukan oleh The Trade Desk menemukan, konten Korea menjadi konten over-the-top (OTT) yang paling populer di Indonesia.
Hal ini terungkap dalam studi Future of TV yang dilakukan The Trade Desk, lewat survei terhadap 6.700 konsumen di Filipina, Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Indonesia.
Baca Juga
Seluruh responden berusia 16 tahun ke atas disurvei mengenai kebiasaan konsumsi media pada bulan November 2021.
Advertisement
Mengutip keterangan persnya, Sabtu (26/3/2022), 57 persen dari responden penonton OTT di Indonesia memilih konten Korea di antara dua pilihan genre teratas mereka dan popularitasnya di antara penonton perempuan tidak tertandingi.
Tiga dari empat atau 75 persen perempuan, memilih konten Korea sebagai preferensi utama mereka. Sementara, jumlah penonton OTT yang menyaksikan konten Barat, justru menurun sembilan persen dibandingkan tahun lalu.
Di kala drama Korea menjadi genre favorit penonton perempuan di kalangan Generasi Z dan Milenial, penonton pria di Gen Z lebih memilih konten komedi, aksi, serta anime.
Sementara, penonton pria di kelompok Milenial, lebih memilih konten olahraga yang disiarkan secara live di OTT.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Didominasi Generasi Z dan Milenial
Laporan tersebut juga menemukan, 51 persen penonton OTT adalah generasi Z dan milenial, dengan rentang usia 16 sampai 34 tahun. Sebagian besar audiens muda ini adalah pengguna loyal, dengan konsumsi OTT mencapai empat jam bahkan lebih setiap harinya.
Kelompok usia ini juga menjadi kelompok paling dilirik oleh pengiklan, karena mereka berada dalam fase mulai membangun loyalitas jangka panjang dengan brand, dan cenderung jadi pencetus tren di kelompok usia tua.
Trade Desk juga melaporkan, satu dari tiga orang Indonesia menonton konten OTT, dengan konsumsi 3,5 miliar jam konten setiap bulannya. Dengan pertumbuhan konsumsi sebesar 40 persen dari tahun ke tahun, Indonesia menjadi pemimpin dalam konsumsi OTT di Asia Tenggara.
Hal ini karena OTT menjadi salah satu platform hiburan yang paling banyak diminati masyarakat, untuk menonton acara favorit, yang bisa diakses kapan dan di mana saja, lewat berbagai macam perangkat.
Selain itu, jumlah penonton OTT berbasis iklan terus bertambah dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan konten on-demand. Studi ini menemukan, lebih dari 50 juta penonton Indonesia, bergantung pada OTT berbasis iklan.
Indonesia pun menjadi pasar yang paling toleran terhadap iklan di Asia Tenggara. 42 persen masyarakat Tanah Air, bersedia menonton empat iklan atau lebih setiap jamnya demi mendapatkan konten gratis.
Advertisement
Kanal Penting Bagi Brand
Dengan jutaan orang bergantung pada konten yang didukung iklan, OTT pun dianggap bisa menjadi kanal yang penting bagi brand, untuk bersaing guna mendapatkan perhatian konsumen yang sangat terbatas.
Studi ini juga menemukan, konten OTT yang diproduksi secara profesional dan premium memberikan keuntungan bagi brand.
Secara spesifik, brand recall dari iklan di OTT, meningkat secara signifikan dengan 35 persen penonton OTT meningkat jenama yang diiklankan, dibandingkan tahun sebelumnya yaitu hanya 23 persen.
Florencia Eka, Country Manager The Trade Desk Indonesia, mengatakan konsumen secara agresif mulai beralih ke cara baru dalam mengonsumsi konten. Ini berarti pengiklan modern harus mengembangkan strategi baru untuk menjangkau mereka.
"OTT memungkinkan brand untuk menjangkau audiens mereka dengan lebih tepat dan akurat karena kami dapat memanfaatkan data dalam penerapan kampanye OTT yang tidak mungkin dilakukan pada TV tradisional," ujarnya.
Florencia menambahkan, perluasan jangkauan ini menjadi elemen penting dalam kampanye iklan TV yang komprehensif. Studi ini juga menekankan, penonton lebih memilih OTT untuk menyaksikan acara favorit mereka dibandingkan TV tradisional.
INFOGRAFIS: Deretan Prestasi Mendunia Artis Korea
Advertisement