Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk menjadi tokoh publik yang paling banyak dibicarakan selama tiga hari terakhir, usai dirinya membeli Twitter. Di Tanah Air, bos Tesla itu ramai diperbincangkan usai bertemu Luhut Binsar Pandjaitan.
Mantan kekasih Grimes itu memang dikenal kerap mengunggah cuitan-cuitan berisi opini, seloroh, sindiran, tweet galau, hingga meme di akun Twitter resminya @elonmusk.
Baca Juga
Meski sudah menjadi pemilik Twitter, CEO SpaceX itu sendiri tampaknya masih akan sering mengunggah cuitan-cuitannya. Pada Kamis (28/4/2022), Musk sempat bercanda dengan mengatakan bahwa dirinya akan membeli Coca-Cola.
Advertisement
Hal ini tampaknya ia ungkapkan merespon banyak warganet yang bercanda soal Elon Musk yang bisa membeli apapun yang diinginkannya.
"Selanjutnya saya mau beli Coca-Cola dan menaruh kokain kembali ke dalamnya," kata Musk. Tentu saja cuitan ini adalah candaannya saja.
Next I’m buying Coca-Cola to put the cocaine back in
— Elon Musk (@elonmusk) April 28, 2022
Selain itu, dalam cuitan lainnya, ia mengunggah tangkapan layar, yang tampaknya sebuah gambar yang sudah diedit, dan berisi akun Twitternya mencuit soal bakal membeli McDonald's.
"Sekarang saya mau beli McDonald's dan membetulkan semua es krim mesin," tulis cuitan itu. Meski begitu, dalam unggahan soal McD itu, ia juga menulis, "Dengar, saya tidak bisa bikin keajaiban ok."
Listen, I can’t do miracles ok pic.twitter.com/z7dvLMUXy8
— Elon Musk (@elonmusk) April 28, 2022
Usai membeli Twitter, Elon Musk juga menyarankan agar fitur direct message (DM) di platform media sosial itu memiliki enkripsi ujung ke ujung (end-to-end encryption) seperti yang dilakukan Signal.
"DM Twitter harusnya punya end-to-end encryption seperti Signal, jadi tidak ada yang bisa memata-matai atau meretas pesan Anda," ujarnya.
Tak cuma itu, dia juga sempat menyebut aplikasi media sosial buatan Donald Trump, Truth, memiliki nama yang jelek. Hal ini ia ungkapkan saat mengetahui Truth Social mengalahkan Twitter dan TikTok di Apple Store.
"Truth Social (nama yang jelek) ada karena Twitter menyensor kebebasan berbicara," ujarnya dalam utas tersebut. "Harusnya itu disebut Trumpet," imbuh Musk merujuk pada nama Donald Trump.
Truth Social (terrible name) exists because Twitter censored free speech
— Elon Musk (@elonmusk) April 27, 2022
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kata Jeff Bezos Soal Elon Musk Beli Twitter
Dicaploknya raksasa media sosial Twitter oleh Elon Musk, mendapatkan beragam reaksi pro dan kontra. Salah satu respon yang muncul berasal dari pengusaha yang kerap disebut sebagai rival Musk, yaitu Jeff Bezos.
Reaksi dari bos Amazon dan Blue Origin ini muncul saat Musk sempat mencuit, "Saya berharap kritik terburuk saya tetap ada di Twitter, karena itulah arti kebebasan berbicara."
Mengutip The Verge, Rabu (27/4/2022), twit ini diunggah Jeff Bezos sebelum Twitter mengumumkan pembelian USD 44 miliar dari orang terkaya di dunia itu.
Komitmen ini pun mendapatkan pertanyaan dari Bezos, yang mengutip cuitan dari reporter New York Times, yang menunjukkan kepentingan bisnis Tesla di Tiongkok bisa berpengaruh atas Twitter di bawah pemilik barunya.
"Pertanyaan menarik. Apakah pemerintah Tiongkok baru saja mendapatkan sedikit pengaruh atas alun-alun kota?" kata Jeff Bezos, yang dalam hal ini merujuk pada Twitter sebagai tempat berkumpulnya orang untuk berpendapat.
Advertisement
Elon Musk Kerap Sindir Jeff Bezos
Bezos pun menjawab pertanyaannya sendiri dengan mengatakan, "mungkin tidak." Menurutnya, hasil yang lebih memungkinkan di sini adalah "kompleksitas di Tiongkok untuk Tesla, ketimbang sensor Twitter."
"Namun kita lihat saja. Musk sangat pandai menavigasi kompleksitas semacam ini," kata Bezos yang juga masuk ke dalam deretan orang terkaya di dunia itu.
Bukan rahasia lagi apabila Elon Musk dan Jeff Bezos kerap saling sindir soal berbagai hal, khususnya terkait luar angkasa dan teknologi.
Elon Musk sempat meledek Bezos yang berinvestasi ke startup penelitian anti-penuaan bernama Altos Labs. Ia juga mengejeknya soal gugatan hukum ke SpaceX.
CEO Twitter Parag Agrawal sementara itu, belum memiliki jawaban konkrit atas pertanyaan karyawan mengenai nasib mereka dan nasib Twitter setelah Elon Musk jadi pemilik Twitter.Â
Rencana PHK
Namun, dalam rapat virtual yang digelar pada Senin waktu setempat, setelah perusahaan menyetujui pembelian oleh Elon Musk, Agrawal menjawab tentang masa depannya, dewan perusahaan, dan kemungkinan PHK karyawan.
"Saat ini, belum ada rencana PHK," kata Agrawal, seperti dikatakan seseorang yang mendengar pernyataan tersebut, dikutip dari The Verge, Selasa (26/4/2022).
Agrawal mengatakan, dirinya masih akan menjadi CEO Twitter hingga kesepakatan pembelian ditutup. Namun ia juga tidak berkomentar tentang apa yang akan terjadi padanya.
Sementara, menurut ketua independen dewan Twitter Brett Taylor, dewan perusahaan akan dibubarkan setelah kesepakatan pembelian ditutup.
"Memang tidak ada kepastian tentang apa yang akan terjadi setelah kesepakatan pembelian ditutup," kata Agrawal kepada staf dan karyawan Twitter.
(Dio/Ysl)
Advertisement