Buat Apa XL Axiata Perlu Kabel Laut Echo?

XL Axiata menyambut kabel laut Echo yang merupakan hasil kolaborasi antara Meta dan Google ini antinya akan menghubungkan Indonesia dengan Amerika Serikat secara langsung.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 22 Jun 2022, 16:53 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2022, 16:52 WIB
Direktur Teknologi XL Axiata I Gede Darmayusa
Direktur Teknologi XL Axiata I Gede Darmayusa saat ditemui di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, usai menyambut kabel laut Echo yang merupakan hasil kolaborasi XL Axiata dengan Meta dan Google. (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)

Liputan6.com, Jakarta - XL Axiata turut menggelar sistem komunikasi kabel laut (SKKL) Echo bersama Google dan Meta. Kabel laut Echo ini menghubungkan Singapura-Indonesia-California, AS secara langsung dengan panjang kurang lebih 15.000 Km.

Kabel fiber optik ini melintas dari California melewati Samudera Pasifik, dan langsung ditarik ke Indonesia. Selanjutnya, kabel laut Echo akan ditarik ke Singapura.

Direktur Teknologi XL Axiata, I Gede Darmayusa, mengungkap alasan perusahaan ikut serta dalam proyek SKKL Echo yang diinisiasi oleh perusahaan AS Meta dan Google ini.

Menurut Gede, pertumbuhan pengguna dan akses internet di Indonesia yang cepat menjadi salah satu alasan XL Axiata ikut dalam proyek kolaborasi Meta dan Google.

Di XL Axiata sendiri, pertumbuhan internet meningkat 40 persen tiap tahunnya. Di mana, ada banyak konten-konten layanan over the top (OTT) dari luar negeri yang menjadi tren dan harus diikuti.

Selain itu, alasan perlunya XL Axiata berpartisipasi dalam proyel Sistem Komunikasi Kabel Laut Echo adalah perlunya resiliensi atau backup, jika sambungan SKKL yang sudah ada ke Singapura atau luar negeri mengalami masalah.

Sekadar informasi, saat ini XL Axiata memiliki SKKL Australia-Indonesia-Singapura yang menghubungkan internet Indonesia ke Singapura. Gede mengatakan, kabel laut ini perlu dibackup jika mengalami gangguan, dengan begitu, layanan internet tidak benar-benar padam ketika kabel laut mengalami gangguan atau putus akibat beberapa hal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penuhi Perkembangan Bisnis Internet

Direktur Teknologi XL Axiata I Gede Darmayusa (kiri) dan SVP PT NEC Indonesia Dolat Sembiring menarik kabel laut Echo di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat.
Direktur Teknologi XL Axiata I Gede Darmayusa (kiri) dan SVP PT NEC Indonesia Dolat Sembiring menarik kabel laut Echo di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat. Sistem Komunikasi Kabel Laut Echo ini akan memberikan alternatif akses internet dan data dengan kapasitas besar ke luar negeri. (Foto: Corpcomm XL Axiata).

"Perlu ada resiliensi, dengan kapasitas kabel yang langsung ke Singapura, perlu ada proteksi agar trafik ke luar tetap berjalan (jika mengalami gangguan)," kata Gede, ditemui di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, Selasa (22/6/2022).

Menurut Gede, saat ini bisnis enterprise begitu berkembang dan ada banyak perusahaan yang ingin mendapatkan akses langsung dari Indonesia ke Amerika Serikat dan Singapura dan di sinilah diperlukan sistem komunikasi kabel laut.

Gede menyebut, investasi kabel laut merupakan investasi jangka panjang yang dipercaya bakal sangat berguna dalam 5-10 tahun ke depan.

Dengan peningkatan trafik internet yang terus naik, dibarengi dengan penggunaan layanan-layanan digital, perusahaan telekomunikasi terus berinvestasi agar bisa memenuhi kebutuhan jangka panjang pengguna.

Dalam hal ini, SKKL Echo berupaya untuk meningkatkan kapasitas data dan memperpendek latensi. Dengan begitu, ke depannya pengguna bisa makin nyaman mengakses layanan digital.

 

Tentang SKKL Echo

XL Axiata
Direktur Teknologi XL Axiata I Gede Darmayusa berfoto di depan Cable Landing Station (CLS) Echo project di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat. (Foto: Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Tujuan dari penggelaran kabel laut ini adalah untuk memberikan kualitas jaringan dan layanan lebih baik bagi pelanggan dan masyarakat Indonesia melalui jaringan fiber optik yang menghubungkan ke jaringan global.

Penggelaran kabel laut Echo ini juga dilakukan untuk mendukung penyediaan internet tercepat bagi pelanggan dan masyakarat.

Sekadar informasi, SKKL Echo dibangun bersama oleh Meta, Google, dan XL Axiata. Pembangunan telah dilakukan sejak 2021 dan direncanakan pada 2023.

Penyerahan kabel laut Echo di Tanjung Pakis menandai dimulainya pemasangan SKKL Echo di Indonesia yang sepanjang 4.000 Km. Total, kabel laut Echo memiliki panjang 15.000 Km. Di mana, Pantai Tanjung Pakis dipilih sebagai landing point di Indonesia arah Singapura dan California AS.

Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa mengatakan, kedatangan Golden Buoy di Tanjung Pakis merupakan bagian dari pembangunan proyek SKKL Echo yang sangat panjang.

Gede mengatakan, kabel fiber optik Echo ditarik dari California, AS, melintasi Samudera Pasifik langsung ke sini dan nanti berlanjut hingga Singapura.

"Setelah sampai di Indonesia, SKKL Echo akan dikoneksikan dengan sistem jaringan milik XL Axiata yang kemudian bisa kami manfaatkan untuk meningkatkan kualitas koneksi internet bagi pelanggan dan masyarakat Indonesia," kata Gede, ditemui di Tanjung Pakis, Karawang.

Bakal Perkuat SKKL Lain yang Dimiliki XL Axiata

XL Axiata
Direktur sekaligus Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa meninjau pusat monitoring Customer Experience & Service Operation Center XL Axiata di Jakarta. (Foto: XL Axiata).

Gede lebih lanjut menyebutkan, XL Axiata berharap proyek ini tuntas dan bisa beroperasi pada Q3 tahun 2023. Ia menyebut, SKKL Echo ini akan meningkatkan kualitas kualitas layanan internet. Selain itu, SKKL ini akan menambah koneksi internet ke jaringan global dan memperkuat koneksi melalui SKKL lain yang telah dimiliki XL Axiata.

"Bagi XL Axiata, keberadaan SKKL Echo akan memberikan alternatif akses internet dan data dengan kapasitas besar ke luar negeri yang pada akhirnya bisa meningkatkan kualitas akses internet bagi seluruh pelanggan, korporasi, dan pemerintahan," katanya.

SKKL Echo yang menghubungkan Indonesia dan Amerika Utara ini juga akan memberi manfaat langsung terhadap akses internet, karena kebutuhan masyarakat untuk mengakses internet secara cepat dan stabil juga meningkat.

"Kami berharap, keberadaan SKKL ini akan berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi digital pada masyarakat secara luas sampai ke pelosok dan Kawasan Timur Indonesia," tutur Gede.

Sekadar informasi, XL Axiata kini memiliki sejumlah SKKL kabel laut yang mendukung layanan akses internet ke jaringan global. Mulai dari SKKL Batam-Sarawak yang beroperasi Juni 2022 dan SKKL Australia-Indonesia-Singapura yang beroperasi Oktober 2018.

Jaringan XL Axiata sendiri kini tersedia di 34 provinsi, bahkan sebagian sudah menjangkau pelosok daerah terpencil dan perbatasan negara. XL Axiata mengoperasikan 133 ribu BTS, dengan 83 ribu BTS 4G, dan jaringan fiber optik dengan total panjang 113 Km guna melayani 57,4 juta pelanggan di seluruh Indonesia.

(Tin/Ysl)

Infografis skandal kebocoran data Facebook
Infografis skandal kebocoran data Facebook
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya