Astronom Temukan Sistem Multiplanet Tetangga Bumi

Tim astronom dari MIT dan astronom-astronom lain berhasil mengidentifikasi dan menemukan sistem multiplanet yang berjarak 33 tahun cahaya dari Bumi.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 23 Jun 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi planet tetangga Bumi
Ilustrasi planet-planet tetangga Bumi (Foto: Gizchina).

Liputan6.com, Jakarta - Tim astronom dari Massachusetss Institute of Technology (MIT) berkolaborasi dengan astronom lain di seluruh dunia berhasil mengidentifikasi dua planet berbatu yang mengorbit ke bintang HD 260655.

Planet-planet ini rupanya berjarak sekitar 33 tahun cahaya dari Bumi.

Mengutip Gizchina, Kamis (23/7/2022), berdasarkan data dan perkiraan, planet-planet tersebut berbatu dan memiliki ukuran setara dengan Bumi.

Planet HD 260655b berukuran 1,2 kali lipat lebih besar dibandingkan Bumi dan sedikit lebih padat. Sementara, planet HD260655c berukuran 1,5 kali lipat lebih besat dari Bumi, memiliki tiga kali massa Bumi, dan kurang padat dibandingkan Bumi.

Mengorbit Lebih Cepat

Gerakan translasi planet-planet ini cukup cepat. Menurut perkiraan, planet HD260655b mengorbit hanya dalam 2,8 hari. Di sisi lain, planet HD260655c mengorbit tiap 5,7 hari.

Dengan orbit yang sangat dekat dengan bintangnya, permukaan planet-planet ini sangat panas.

Suhu di kedua planet HD260655 bisa mencapai 710 K atau sekitar 436 derajat Celcius di planet terdalam dan 560 K atau sekitar 286 derajat Celcius untuk planet dengan orbit terluar.

Karena suhunya yang begitu tinggi, kedua planet tersebut tidak bisa dihuni. Kondisi panas ini juga membuat kedua planet sangatlah tidak mungkin untuk memiliki jenis air apa pun di sana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informsasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Mengelilingi Sebuah Bintang

Ilustrasi planet-planet yang ditemukan oleh Teleskop Kepler
Ilustrasi planet-planet yang ditemukan oleh Teleskop Kepler (NASA Ames/W. Stenzel)

Meski begitu, para peneliti sangatlah antusias dengan temuan mereka. Apalagi, ada kemungkinan kedua planet tersebut bisa dipelajari.

Rekan posdoctoral di Kavli Institute for Astrophysics and Space Research MIT Michelle Kunimoto mengatakan, kedua planet ini mengelilingi sebuah bintang HD260655. Hal ini disimpulkan berdasarkan pola peluruhan dalam luminositas perbintangan.

Adapun identifikasi resmi planet-planet di atas dimungkinkan berkat kolaborasi antara peneliti dari observatorium di Hawaii (Keck) dan Spanyol (Calar Alto). Kedua observatorium ini berbagi temuan melalui peralatan canggih dengan Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS).

TESS merupakan peralatan canggih yang dimiliki oleh NASA. Sementara, misi penemuan kedua planet ini dipimpin oleh para ilmuwan di MIT. Tujuannya adalah untuk mengenali dan mengamati bintang-bintang terdekat yang bersinar.

Fenomena Planet Sejajar 24 Juni 2022

Ilustrasi planet yang ditemukan Kepler: Kepler-22b, Kepler-69c, Kepler-452b, Kepler-62f, Kepler-186f, dan akhirnya Bumi
Ilustrasi planet yang ditemukan Kepler: Kepler-22b, Kepler-69c, Kepler-452b, Kepler-62f, Kepler-186f, dan akhirnya Bumi (NASA)

Sebelumnya, ramai informasi mengenai fenomena planet sejajar bersama dengan Bulan. Fenomena langka ini akan dapat terlihat dari Bumi pada 24 Juni 2022 pekan ini. Kelima planet yang akan dapat terlihat dalam fenomena alam tersebut adalah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.

Bagi mereka yang dapat melihatnya di awal, dan memiliki pandangan tak terhalang ke cakrawala timur dan tenggara dapat melihatnya sebelum Merkurius mulai samar dan menghilang di silau matahari terbit.

"Ini adalah kesempatan langka untuk melihat hal yang sama lebih dekat ke rumah, dengan mata telanjang kelima planet di tata surya kita terlihat sekaligus," kata Profesor Beth Biller, peneliti institut astronomi Universitas Edinburgh.

Adapun, 30 menit sebelum fajar di 3 sampai 4 Juni, lima planet akan terlihat berurutan, dalam urutan yang benar dari matahari. Sementara 45 menit sebelum matahari terbit pada 24 Juni, Bulan akan bergabung dengan barisan planet-planet ini.

Mengutip The Guardian, Selasa (21/6/2022), planet-planet di tata surya mengorbit matahari dalam bidang sangat sempit yang berarti jika dilihat dari Bumi mereka tampak berada dekat dengan garis imajiner di langit yang disebut ekliptika.

Lima Planet

Catat, Fenomena Langka 5 Planet Sejajar Bisa Dilihat Tanpa Teleskop Pada 24 Juni 2022
Tanggal 24 Juni 2022, bakal ada ‘parade planet’ yang bisa dilihat di Indonesia tanpa teleskop. Simak waktunya berikut ini. (Unsplash/alexander andrews).

Lima planet ini akan naik di atas cakrawala pada Jumat dini hari, meskipun kemungkinan sulit untuk melihat semuanya sampai akhir bulan.

Dr. Greg Brown, Public Astronomy Officer di Royal Museums Greenwich mengatakan, planet Venus dan Jupiter akan menjadi yang paling mudah dilihat, dengan Venus di atas cakrawala sekitar pukul 4 pagi waktu Inggris dan Mars serta Jupiter terlihat sekitar 02.45 pagi.

Sementara, planet Saturnus naik di atas cakrawala pukul 01.30, tetapi seperti Mars akan menjadi sulit untuk dilihat saat senja. 

Merkurius akan menjadi yang paling sulit ditemukan karena baru terbit sekitar pukul 4.30 pagi, ketika akan sulit untuk melihat dalam cahaya fajar, dan akan tetap dekat dengan cakrawala.

"Satu-satunya kesempatan Anda untuk melihat kelima planet pada saat yang sama adalah selama jendela yang sangat sempit setelah Merkurius terbit tetapi sebelum matahari terbit," kata Brown.

Merkurius akan jadi lebih mudah dikenal di bulan Juni, saat dia muncul di langit dan terlihat cerah. Pada 24 Juni, kelima planet akan bergabung dengan bulan sabit di antara Venus dan Mars.

(Tin/Ysl)

BMKG
Infografis Gerhana Bulan Sebagian. (Foto: Dok. BMKG Bandung)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya