Liputan6.com, Medan - XL Axiata mendukung pendaftaran operasional Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) ke Kemkominfo.
Dikatakan Presdir sekaligus CEO XL Axiata, Dian Siswarini, XL Axiata sebagai pelaku lokal sudah mematuhi aturan pendaftaran PSE ke Kemkominfo, dengan mendaftarkan berbagai layanan digitalnya, mulai dari website hingga aplikasi MyXL.
Baca Juga
"Kami jelas (sudah mendaftarkan), kalau kami kan pelaku lokal. Sebagai pelaku lokal, kami siap 100 persen comply," kata Dian, ditemui di sela acara KTT W20 di kawasan Danau Toba, Parapat, Simalungun, Sumatera Utara.
Advertisement
Dian menambahkan, bagi pemain lokal, peraturan untuk pendaftaran PSE ke Kemkominfo akan memberikan keuntungan pada penyedia layanan online lokal karena tercipta kesetaraan.
"Kalau buat kami itu bagus, karena tujuan sebenarnya layanan over the top (OTT) yang dari luar itu harus mau ikut aturan main di sini," katanya.
Dian mengatakan, dengan adanya pendaftaran PSE, terutama PSE asing ke Kemkominfo, pemerintah bisa mengecek pajak dan kualitas layanan dari PSE tersebut.
"Untuk PSE dari luar, kalau mereka tidak terdaftar, bagaimana kita mau cek pajaknya, bagaimana mau cek kualitasnya. Kalau tidak mendaftarkan, mereka dapat renenue tetapi tidak mau membayar kewajibannya," katanya.
Mengenai ketakutan masyarakat tentang privasi di ranah online yang mungkin bisa dilanggar pemerintah, Dian mengatakan, pemilik platform wajib menjaga privasi data penggunanya.
"Sebenarnya begini, privasi data tetap harus dijaga, dan yang diawasi pemerintah bukan isi kontennya, yang diawasi adalah apakah kita (pemilik platform) mengirim data ke luar negeri atau tidak. Privasi orang tetap terjaga," ujar Dian.
Sekadar informasi, saat ini XL Axiata telah mendaftarkan berbagai layanan dan platform digital yang dimiliki ke Kemkominfo, baik itu website atau aplikasi MyXL yang mendukung layanan pelanggan bertransaksi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bos XL Axiata Bicara Pentingnya Literasi Digital untuk Perempuan
CEO XL Axiata sekaligus Co-Chair W20 Indonesia Dian Siswarini bicara mengenai pentingnya literasi digital bagi perempuan. Dian mengatakan, kecakapan digital memang sangat diperlukan dalam dunia yang tidak bisa lepas dari internet.
Dian menyebut, digital menjadi menjadi salah satu pilar dari Women20 atau W20 dan G20. Bahkan, salah satu topik yang dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) W20 adalah bahasan tentang digital termasuk literasi di dalamnya.
"Literasi digital penting dikemukakan, karena kenyataannya masih terdapat kesenjangan literasi digital di kalangan perempuan dan laki-laki. Gap-nya antara 20-25 persen (perempuan lebih rendah dalam mendapat paparan digital)," kata Dian dalam konferensi pers mengenai KTT W20 di Parapat, Simalungun, Sumatera Utara, Senin (18/7/2022).
Dian menyebut, literasi digital menjadi salah satu rekomendasi (komunike) dari delegasi W20 kepada presidensi G20 yang dipimpin Presiden Joko Widodo. Digital, masuk bersama dengan 24 poin rekomendasi lainnya, dalam mengatasi permasalahan-permasalahan perempuan di negara-negara anggota G20.
"Digital masuk ke dalam rekomendasi agar pemerintah tidak hanya memperbaiki infrastruktur digital, tetapi juga edukasi digital di kalangan perempuan bisa meningkat. Karena dengan meningkatnya literasi digital perempuan, bisa memberdayakan dan meningkatkan ekonomi mereka," kata Dian.
Lebih lanjut menurut perempuan berkaca mata ini, ada dua hal yang bisa dilakukan oleh sektor swasta dan pemerintah dalam menjalankan literasi digital kepada perempuan.
Advertisement
Platform Sisternet
Dia mencontohkan, sektor swasta, utamanya di XL Axiata, terdapat platform bernama Sisternet yang bisa diakses oleh para perempuan untuk belajar dan mengenal internet, serta memanfaatkannya.
"Setelah mengenal, para perempuan belajar mengenai bagaimana menggunakan internet untuk meningkatkan taraf hidup. Mulai dari belajar, mengajari anak-anaknya, berjualan, hingga melakukan kegiatan e-commerce, dan lain-lain," kata Dian.
Sementara dari sisi pemerintah, Dian mendorong agar pemerintah di semua negara G20 bisa menyediakan akses internet hingga seluruh wilayah negeri, termasuk di Indonesia.
"Yang dibutuhkan literasi itu, infrastruktur ada, kemudian diedukasi bahwa (perempuan) bisa memakainya. Jangan sampai di dalam keluarga itu perempuan tidak memiliki akses. Karena banyak, di satu rumah hanya punya satu perangkat, pasti ibunya yang tidak kebagian (terpapar internet," kata Dian.
Untuk itu, pihaknya bersama delegasi di W20 berharap agar perempuan, dalam hal ini para ibu dalam sebuah rumah tangga mendapatkan akses terhadap internet dan literasi digital yang setara.
Karena pada gilirannya, jika perempuan memiliki kecakapan digital, mereka bisa membantu meningkatkan taraf hidup keluarga dan membuat keluarga lebih berdaya.
Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadir
Hari kedua dibuka dengan diskusi bersama Miss Universe. Dilanjutkan dengan dialog tentang pemberdayaan perempuan. Turut hadir pula Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dan Menkop UKM Teten Masduki.
Hari ketiga akan dibuka dibuka dengan dialog mengenai komitmen G20 terhadap kesetaraan gender termasuk di lingkungan kerja.
Turut hadir dalam dialog ini, Menlu Retno Marsudi, Menteri Keuangan dan Perempuan Australia, Menteri Luar Negeri Kanada, Executive Director UN Women, hingga Managing Director for Development Policy and Partnership World Bank Mari Elka Pangestu.
Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan hadir dalam KTT W20 untuk memberikan closing remarks sekaligus menerima komunike secara langsung dari perwakilan delegasi W20.
Sebelum acara berakhir, akan diumumkan pula pemenang dari program inkubasi 1.000 UMKM perempuan binaan W20 Sispreneur dengan hadiah modal usaha senilai Rp 300 juta sebagai aksi konkret dari W20 Indonesia.
(Tin/Ysl)Â
Advertisement