Liputan6.com, Jakarta - CEO Meta, Mark Zuckerberg, dan istrinya Priscilla Chan mengumumkan kehamilan anak ketiga mereka di media sosial Instagram.
"Penuh cinta. Senang berbagi bahwa Max dan August akan mendapatkan adik bayi baru tahun depan!," tulis Zuck di Instagram dengan memajang kemesraan mereka berdua, dikutip Kamis (22/9/2022).
Advertisement
Baca Juga
Dalam foto tersebut, Zuckerberg meletakkan tangannya di atas perut Priscilla Chan sambil tersenyum ke arah kamera.
Advertisement
ÂÂÂView this post on Instagram
Pasangan yang menikah pada tahun 2012 itu sebelumnya sudah dikaruniai dua anak perempuan: August (5) dan Maxima Max (6).
Dilansir People, kisah cinta Mark Zuckerberg dan Chan dimulai pada 2003 ketika mereka mulai berkencan setelah bertemu dalam antrean toilet di sebuah pesta di Universitas Harvard.
Kala itu Zuckerberg adalah seorang mahasiswa tahun kedua dan Chan adalah mahasiswa baru. Kemudian, mereka tinggal bersama pada September 2010.
Pada Mei 2012, mereka menikah dalam sebuah resepsi sederhana di halaman belakang rumah mereka di Palo Alto, California, Amerika Serikat.
Sejak itu, mereka meluncurkan Inisiatif Chan Zuckerberg bersama pada 2015, menjanjikan 99 persen kekayaan mereka untuk tujuan mulia, termasuk meningkatkan pendidikan dan memberantas penyakit.
Mark Zuckerberg dan Priscilla Chan baru-baru ini merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-10, memperingati tonggak sejarah spesial dengan membuat ulang salah satu foto yang mereka ambil bersama di hari spesial mereka pada 2012.
Mark Zuckerberg Sebut Medsos Harusnya Buat Komunikasi, Bukan Cuma 'Scrolling'
Di sisi lain, meski memiliki bisnis berupa perusahaan media sosial (medsos), Mark Zuckerberg rupanya mengaku tidak suka platform semacam ini dipakai cuma untuk scrolling konten belaka.
Dalam sebuah episode podcast bersama Joe Rogan beberapa waktu yang lalu, CEO Meta ini mengatakan bahwa sebenarnya, media sosial paling ideal digunakan untuk berkomunikasi.
Menurut Zuckerberg, Facebook, Instagram, dan Twitter, bisa bermanfaat bagi kesejahteraan pengguna, hanya jika mereka terbiasa terhubung dengan orang lain lewat platform itu.
"Jika Anda cuma duduk di sana dan mengonsumsi berbagai hal, maksud saya, itu tidak selalu buruk, tetapi umumnya tidak terkait dengan semua manfaat positif yang didapatkan dari terlibat secara aktif atau membangun hubungan," ujarnya.
Dilansir The West Australian, seperti dikutip Jumat (9/9/2022), hal inilah yang diklaim Zuckerberg, membuatnya menetapkan ambisinya dengan Facebook, serta ingin menghadirkan metaverse.
Menurutnya, ia ingin Facebook dan metaverse tidak membuat orang menghabiskan lebih banyak waktu di internet, alih-alih membuat waktu semua orang di internet jadi lebih menarik dan interaktif.
"Saya tidak ingin orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu dengan komputer," kata Zuckerberg. "Saya hanya ingin waktu yang dihabiskan orang di layar jadi lebih baik."
Meski mengaku tak suka melihat orang-orang hanya mengonsumsi konten di media sosial, sayangnya, Zuckerberg kerap dikritik karena platformnya sering dianggap menimbulkan kecanduan, khususnya pada anak dan remaja.
Medsos Meta yaitu Facebook dan Instagram pun berusaha menepis anggapan ini dengan meluncurkan fitur seperti mencatat waktu yang dihabiskan pengguna di aplikasi, sambil meminta mereka untuk mematikan notifikasi atau logout di waktu tertentu.
Advertisement
Mark Zuckerberg Komentari Chip Otak Elon Musk
Dalam kesempatan tersebut, pendiri Facebook itu juga berkomentar soal teknologi chip yang dipasang di otak, seperti yang sedang dikembangkan oleh perusahaan Neuralink Elon Musk.
Kepada Rogan, Zuckerberg mengatakan teknologi (chip otak) itu belum cukup maju untuk orang-orang normal saat ini.
"Bagian yang paling sulit adalah memiliki komputer yang memberikan informasi langsung ke otak Anda," kata Zuckerberg seperti dilansir LAD Bible, dikutip Kamis (1/9/2022).
Elon Musk sempat mengklaim, chip untuk otak akan siap di tahun ini. Meski begitu Zuckerberg menyangsikannya.
Chip otak yang dikembangkan Neuralink diharapkan untuk bisa berguna bagi orang-orang dengan disabilitas, yang memberikan kemampuan pada mereka untuk mengendalikan komputer dan perangkat seluler.
"Beberapa orang, seperti Elon, dan Neuralink dan perusahaan-perusahaan itu, mengambilnya terlalu jauh dan mungkin akan siap dalam beberapa dekade," kata Zuckerberg.
Menurut Zuckerberg, teknologi chip otak cukup jauh di masa depan, namun tidak mungkin orang akan menanamkannya ke dalam otak mereka hanya untuk itu.
Orang Normal Tidak Akan Mau
Zuckerberg menambahkan, mungkin akan ada kasus pemakaian chip yang menarik dalam waktu dekat, pada orang-orang dengan cedera.
"Tetapi orang normal dalam 10 hingga 15 tahun ke depan tidak akan mau memasang sesuatu di otak mereka untuk bersenang-senang," kata Zuckerberg.
Pria 38 tahun itu hadir di podcast Joe Rogan dalam rangka membicarakan soal metaverse, dan kemungkinan yang akan datang dengan kehadiran teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR).
"Bayangkan jika Anda tidak harus pindah ke kota yang tidak memiliki nilai-nilai Anda untuk bisa mendapatkan semua peluang ekonomi, itu akan luar biasa," kata Zuckerberg.
Dia menambahkan, di masa depan, saat orang-orang bisa menggunakan AR, VR, dan berteleportasi di pagi hari untuk berangkat ke kantor dan muncul sebagai hologram, akan menjadi sesuatu yang sangat manis.
"Ini akan membuka banyak (peluang) ekonomi bagi banyak orang," imbuhnya.
Advertisement