Ubisoft Kembali Rilis Game via Steam, Assassin's Creed Valhalla Jadi Debutan

Ubisoft mengumumkan akan kembali merilis game melalui platform Steam yang dimulai dengan kehadiran Assassin's Creed Valhalla bulan depan.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 23 Nov 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2022, 10:00 WIB
Assassin's Creed Valhalla
Assassin's Creed Valhalla. (Doc: Ubisoft)

Liputan6.com, Jakarta - Ubisoft diketahui akan kembali menghadirkan game besutannya melalui platform Steam. Hal ini dilakukan setelah hampir selama empat tahun Ubisoft memilih untuk merilis gamenya melalui Epic Games Store dan platformnya sendiri yakni Connect.

Dikutip dari Engadget, Rabu (23/11/2022), sebagai awal dari rencana ini, game pertama yang akan dirilis melalui Steam adalah Assassin's Creed Valhalla. Rencananya, game ini akan tersedia di Steam pada 6 Desember 2022.

Judul game lain dipastikan menyusul, seperti Anno 1800 dan Roller Champions. Menurut Ubisoft, pihaknya memang terus melakukan evaluasi cara menghadirkan game besutan mereka ke audiens berbeda, sambil tetap menyediakan ekosistem pemain yang konsisten lewat Ubisoft Connect.

Kehadiran Assassin's Creed Valhalla di Steam bertepatan pula dengan perilisan update konten terakhir untuk game tersebut. Perlu diketahui, Ubisoft akan merilis konten The Last Chapter pada 6 Desember 2022 yang akan mengakhiri kisah Eivor, sekaligus menyambungkannya dengan beberapa alur cerita lain.

Sebelumnya, Ubisoft mengatakan keputusan untuk meninggalkan Steam murni karena bisnis. Dengan pergi dari Steam ketika itu, pre-order The Division diketahui meningkat hingga enam kali lipat.

Selain itu, Ubisoft juga tidak perlu membayar 30 persen potongan penjualan pada Valve sebagai pembesut Steam. Namun, popularitas Steam dalam beberapa tahun terakhir tampaknya menarik Ubisoft untuk kembali hadir di platform tersebut.

Di sisi lain, Assassin's Creed Valhalla merupakan salah satu judul dengan penjualan terbaik dari Ubisoft. Menurut laporan terakhir, game itu dilaporkan sukses meraup pendapatan hingga USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,3 triliun. 

Berkat Assassin's Creed Valhalla, Ubisoft Raup Pendapatan hingga Rp 14,3 Triliun

Ubisoft
Ubisoft umumkan Assassin's Creed Valhalla. (Doc: Ubisoft/ BossLogic)

Pencapaian ini membuat Assassin's Creed Valhalla menjadi gim pertama dari waralaba andalan Ubisoft tersebut yang berhasil meraup pendapatan sebesar itu.

Mengutip Eurogamer, Rabu (23/2/2022), Axios melaporkan bahwa hal itu diungkap oleh bos Ubisoft Yves Guillemot kepada para investor. Dia menyebut, tonggak itu sukses mereka raih pada Desember lalu.

Assassin's Creed Valhalla merupakan gim ke-12 dari seri utama waralaba Assassin's creed yang dirilis pada November 2020. Gim ini berlatar belakang tahun 872 sampai 878 Masehi dalam versi fiksi mengenai ekspansi Viking ke Kepulauan Inggris.

Pemain berperan sebagai Eivor Varinsdottir, seorang perampok Viking yang terlibat dalam konflik berabad-abad antara Assassin Brotherhood dan Templar Order, keduanya tentu tidak asing bagi para pemain Assassin's Creed.

Berbeda dari Pendahulunya

Assassin's Creed: Origins
Spesifikasi PC untuk Main Gim Assassin's Creed Origins Terungkap. (Doc: Techspot)

Berbeda dari judul Assassin's Creed di awal kemunculannya, Valhalla merupakan gim single player yang terus mendapatkan pembaruan secara berkala.

Selain itu, pemain bisa membeli berbagai paket dalam gim seperti kostum, senjata, festival musiman, tantangan gim baru, hingga skin kapal dengan uang sungguhan.

Judul ini juga mendapatkan dua expansion yaitu Wrath of the Druids dan The Siege of Paris di mana pemain bakal menerima alur cerita yang baru serta peta yang lebih luas.

Belum selesai sampai di situ, dikutip dari Push Square, expansion ketiga yang berjudul Dawn of Ragnarok rencananya akan diluncurkan bulan Maret.

Sebelumnya, Ubisoft juga sempat melaporkan bahwa Valhalla menjadi gim paling menguntungkan kedua bagi publisher asal Prancis tersebut berkat strategi DLC dan microtransaction yang mereka hadirkan. 

Cari Game dengan Bahasa Indonesia di Steam Kini Lebih Mudah

Logo Steam
27 Juta Gamer Login ke Steam di Waktu Bersamaan. (Doc: Steam)

Di sisi lain, Steam memudahkan para gamer mencari game dengan bahasa yang ia inginkan dengan merilis update atau pembaruan untuk preferensi bahasa baru, di mana salah satu bahasa yang didukung adalah bahasa Indonesia.

Selain bahasa Indonesia, bahasa lain yang disertakan adalah "Slovakia, Melayu, Arab, Ibrani, Serbia, Hindi, dan bahasa lain yang saat ini didukung oleh Windows."

Dalam laman Steam Community, dikutip Senin (7/11/2022), menyetel preferensi bahasa Steam akan mempengaruhi konten berbahasa apa yang akan muncul dan membuatnya lebih mungkin direkomendasikan di fitur Discovery di seluruh Steam store.

Pilihan bahasa juga akan tampil lebih menonjol di laman pencarian dan toko game.

Steam juga menyebutkan, pengguna dapat memiliki bahasa utama (primary language) dan menambahkan bahasa sekunder (secondary language).

Bahasa utama akan menentukan dalam bahasa apa antarmuka pengguna Steam akan ditampilkan, bersama dengan konten di seluruh toko dan komunitas, seperti deskripsi game dan konten yang dibuat pengguna.

Kemudian bahasa sekunder, akan memungkinkan pengguna melihat konten dalam bahasa yang dipilih ini seperti deskripsi halaman toko dan ulasan pengguna, jika tidak tersedia dalam bahasa utama.

Preferensi bahasa juga mempengaruhi informasi yang tersedia sekilas di halaman toko game dan di berbagai opsi filter di seluruh Steam. 

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya