Liputan6.com, Jakarta - Platform streaming musik Spotify, mengumumkan bahwa jumlah pelanggan layanan Spotify Premium atau berbayar mereka, sudah mencapai 205 juta pada 31 Desember 2022 yang lalu.
Angka itu dilaporkan oleh perusahaan dalam laporan pendapatan mereka pekan lalu. Jumlah itu mewakili peningkatan 14 persen tahun ke tahun.
Baca Juga
Lebih lanjut, dikutip dari The Verge, Rabu (8/2/2023), itu juga membantu meningkatkan pengguna aktif bulanan (MAU/Monthly Active Users) menjadi 489 juta, naik 20 persen.
Advertisement
Angka ini di atas panduan mereka dari kuartal terakhir, saat dinyatakan akan mencapai 202 juta pelanggan premium dan 479 juta MAU.
Laporan ini rilis tak lama setelah platform streaming musik tersebut melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 6 persen karyawan atau sekitar 600 orang dari total seluruh pekerjanya, sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan.
Menurut laporan pendapatan terakhir Spotify, perusahaan mempekerjakan sekitar 9.800 karyawan. Demikian sebagaimana dikutip dari Engadget, Selasa (24/1/2023). Dikutip dari Aljazeera, Selasa (24/1/2023), belum ada tanggapan dari pihak Spotify terkait isu ini.
Spotify pada bulan Oktober diketahui memiliki sekitar 9.800 pekerja, dan telah melepas 38 karyawan dari studio podcast-nya Gimlet Media dan Parcast.
Meskipun begitu, sama seperti perusahaan teknologi yang mengalami penurunan ekonomi serupa, rilis pendapatan teranyar Spotify menunjukkan situasi keuangan mereka tidak memburuk signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Tak Ada Pengumuman Paket Langganan Baru Spotify
Laporan pendapatan terbaru juga tidak mengumumkan apa-apa soal Spotify HiFi, paket langganan baru yang menjanjikan streaming audio berkualitas CD lossless, yang diumumkan dalam peluncuran besar sekitar dua tahun lalu.
Ada asumsi bahwa Spotify mempertimbangkan fitur ini, karena Apple Music dan Amazon Music saat ini menawarkan streaming lossless tanpa biaya tambahan kepada pelanggan.
Spotify banyak dianggap sebagai layanan streaming musik terbesar di dunia, meski jumlah pelanggan komparatif tidak tersedia dengan mudah untuk Apple Music dan Amazon Music.
Data dari Music Ally melaporkan, Apple Music punya sekitar 60 juta pelanggan berbayar pada 2019, sementara Amazon Music punya 55 juta pada 2020.
Advertisement
Konsumsi Podcast di Indonesia Meningkat 5 Kali Lipat Sejak 2019
Sebelumnya, Spotify mengungkapkan peningkatan jumlah konsumsi podcast atau siniar di Indonesia melalui platformnya. Hal ini diungkap dalam konferensi podcast pertama mereka di Asia tepatnya di Jakarta pada tahun lalu.Â
"Kami telah melihat pertumbuhan yang luar biasa di dunia podcast di Indonesia," kata Gautam Talwar, General Manager Spotify, Asia Pacific, seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (19/11/2022).
"Sejak peluncuran podcast dalam Spotify di Indonesia pada tahun 2019, kami melihat adanya 5 kali lipat peningkatan dalam jumlah konsumsi podcast di Spotify," kata Gautam.
Ia menambahkan, sejak 1 November 2022, Indonesia menempati 10 besar negara dengan pendengar siniar di Spotify terbanyak secara global.
Perusahaan menyebut, pencapaian ini diperoleh karena upaya yang memungkinkan kreator lokal untuk terus berkarya, melalui inovasi dan kemudahan akses terhadap keahlian Spotify di industri tersebut.
Spotify Mau Dukung Pertumbuhan Podcast di Indonesia
Adapun, beberapa inisiatif ini termasuk kemitraan dengan Siberkreasi untuk mengadakan kelas-kelas podcasting dan workshop dengan para kreator dan ahli, serta melalui Video Podcast yang sudah tersedia di Anchor, secara gratis.
Spotify juga mengungkapkan, 95 persen podcast di Indonesia dibuat melalui Anchor. Ini membuat Indonesia jadi negara teratas di seluruh dunia, yang mengadopsi penggunaan Anchor untuk membuat konten siniar.
"Kami percaya Indonesia siap untuk pertumbuhan yang lebih besar tahun depan. Bahkan, satu dari empat pengguna Spotify di Indonesia mendengarkan podcast setiap harinya," kata Carl Zuzarte, Head of Studios Spotify Southeast Asia.
Carl pun mengatakan bakal terus memperluas dan mendukung pertumbuhan industri podcast di Indonesia.
Â
Advertisement