Liputan6.com, Jakarta - Megaxus, perusahaan game lokal yang telah berdiri sejak 16 tahun lalu, mengklaim telah memiliki lebih dari 25 juta pengguna (gamers) yang memainkan game besutannya.
Megaxus memiliki berbagai solusi, seperti layanan penerbitan game untuk platform mobile, PC, konsol, dan browser.
Baca Juga
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Hari Ini 19 November 2024 Pukul 19.00 WIB
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia vs Arab Saudi di RCTI, Begini Cara Nontonnya
Timnas Indonesia Berjaya: Naik 5 Peringkat di Peringkat FIFA Setelah Kalahkan Arab Saudi!
Lalu, ada layanan pengembangan game, baik entertainment games (game hiburan) atau pun serious games (mencakup simulasi, gamifikasi, AR/VR/XR/MR/Metaverse); hingga layanan game business process outsourcing (BPO).
Advertisement
Game tersebut dapat diaplikasikan oleh perusahaan dan institusi pemerintah di berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, rekrutmen, ritel, perbankan, fintech, ecommerce, pertambangan, dan lain sebagainya.
Untuk solusi penerbitan game, perusahaan bisa menargetkan pasar Indonesia, Asia Tenggara, dan global.
“Kami memiliki tim berpengalaman yang akan bekerjasama dengan klien untuk memberikan dukungan yang diperlukan, termasuk dalam hal pemasaran, promosi, lokalisasi, serta distribusi game ke berbagai platform yang relevan,” kata Founder & CEO PT Megaxus Infotech, Eva Muliawati, melalui keterangannya, Selasa (7/3/2023).
Dengan menerapkan serious game, Eva melanjutkan, perusahaan dan institusi bisa menikmati banyak keuntungan.
Misalnya untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan pelatihan, memudahkan proses rekrutmen karyawan, memperkuat branding produk, meningkatkan employee engagement atau customer engagement, serta membantu dalam proses pengambilan keputusan.
“Selain itu, serious game juga dapat membantu perusahaan dan institusi dalam menghemat biaya dan waktu untuk mengadakan pelatihan atau simulasi,” ucapnya menambahkan.
Megaxus juga menawarkan layanan game business process outsourcing (BPO) untuk klien yang membutuhkan solusi dalam berbagai area terkait game.
Antara lain meliputi pengadaan turnamen esports, game customer service, game channeling, pemasaran, promosi, lokalisasi, serta manajemen komunitas online.
Perkembangan Industri Game di Indonesia
Industri game di Indonesia diprediksi masih akan terus bertumbuh pasca pandemi. Hal ini tentu juga didukung oleh perkembangan infrastruktur digital, dimana lebih dari 200 juta masyarakat Indonesia tahun 2021 yang terhubung dengan internet.
Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), jumlah pemain game PC di tanah air tahun 2021 mencapai 53,4 juta orang dan 133,8 juta orang tercatat bermain game mobile.
Sejalan dengan jumlah pemain game yang meningkat, pengembang game lokal pun lebih antusias untuk mengembangkan game, tak hanya untuk pasar Indonesia, bahkan untuk pasar global.
Advertisement
Sandiaga Uno Ingin Industri Game Jadi 'Pandemic Winner' dan Dorong Pergerakan Ekonomi
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, mengatakan industri game bisa jadi modal tersendiri untuk bangkitnya subsektor ekonomi kreatif di tengah pandemi.
Menurut Sandi, dari 17 subsektor ekonomi kreatif di Indonesia, pada 2020, aplikasi dan permainan atau game menempati posisi tujuh penyumbang terbesar terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) ekonomi kreatif Indonesia
"Nominal sebesar Rp 24,88 triliun atau sekitar 2,19 persen sumbangan subsektor aplikasi dan game developer untuk PDB nasional," ujarnya dalam siaran pers di laman Kemenparekraf, dikutip Jumat (1/10/2021).
Sandi mengatakan, ini juga sejalan dengan janji Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan esports dan industri gaming, yang menjadi salah satu modal bangsa.
Menparekraf pun mengatakan bahwa mereka akan terus berupaya membuka akses pasar seluas-luasnya bagi para pelaku ekonomi kreatif, khususnya di subsektor aplikasi atau game.
Jadi 'Pandemic Winner'
Sandi melanjutkan, di tengah pandemi, subsektor Aplikasi Game Developer (AGD), menunjukkan tren kenaikan positif dibandingkan subsektor lainnya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, AGD memiliki nilai pertumbuhan positif tertinggi kedua setelah subsektor TV dan radio.
"Dengan jumlah pertumbuhan sebesar 4,47 persen, harapan kami, game menjadi pandemic winner untuk mendorong pergerakan ekonomi Indonesia, bersama subsektor prioritas dan unggulan lainnya," kata Sandi.
Dia pun mengajak agar para stakeholder di Indonesia tetap positif dan optimistis, mengingat kondisi saat ini sangat dinamis.
"Tapi kita yakin di industri game ini ada peluang yang harus dimanfaatkan untuk menjadi pemenang," imbuh Sandi.
Advertisement