Microsoft Ungkap Metode Penempatan Iklan di Chatbot AI Bing

Beberapa hari belakangan ini pengguna mengaku melihat iklan di chatbot AI Bing milik Microsoft. Chatbot berbasis GPT-4 ini menyematkan tautan iklan yang relevan sebagai tanggapan atas pertanyaan pengguna.

oleh Iskandar diperbarui 31 Mar 2023, 13:30 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2023, 13:30 WIB
Bing versi baru yang memiliki fitur ala ChatGPT OpeniAI (Microsoft)
Bing versi baru yang memiliki fitur ala ChatGPT OpeniAI (Microsoft)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari belakangan ini pengguna mengaku melihat iklan di chatbot AI Bing milik Microsoft. Chatbot berbasis GPT-4 ini menyematkan tautan iklan yang relevan sebagai tanggapan atas pertanyaan pengguna.

Iklan tampaknya belum muncul untuk kebanyakan pengguna, tetapi kemungkinan besar akan muncul lebih sering dan di lebih banyak tempat dalam waktu dekat.

Dalam postingan baru di blog Bing, Microsoft Corporate VP for Search and Devices Yusuf Mehdi mengakui perusahaan saat ini sedang menjajaki penempatan iklan dalam chabot Bing. Demikian sebagaimana dikutip dari Engadget, Jumat (31/3/2023). 

Dia juga mengungkapkan bagaimana perusahaan bermaksud untuk menyematkan lebih banyak iklan dalam penggunaan Bing yang baru.

Sejauh ini, iklan yang muncul untuk pengguna datang dalam bentuk kutipan tertaut, bersama dengan tautan tambahan di bagian "Pelajari Lebih Lanjut" di bawah kolom respons Bing.

Di masa mendatang, Microsoft dapat meluncurkan pengalaman di mana mengarahkan kursor ke tautan dari pengiklan yang menampilkan lebih banyak tautan dari situs web-nya dengan harapan bisa mengarahkan lebih banyak trafik.

Perusahaan juga sedang menjajaki ide untuk menambahkan teks dari news feed penerbit yang dipersonalisasi, tepat di samping kolom respons chatbot AI.

Fakta bahwa Microsoft memonetisasi Bing chatbot-nya merupakan perkembangan yang diharapkan peusahaan.

Seperti yang dikatakan Mehdi dalam postingannya, Bing telah mengumpulkan lebih dari 100 juta pengguna aktif setiap hari setelah chatbot AI meluncur.

Karena sepertiga dari pengguna tersebut baru mengenal Bing, mereka menghadirkan peluang baru bagi pengiklan, dan Microsoft jelas bermaksud untuk menggenjot chatbot AI di Bing saat platform masih diminati banyak pengguna.

 

Microsoft Minta Chatbot AI Kompetitor Tak Pakai Data Pencarian dari Bing

Bing
Logo baru dari Microsoft Bing. (Dok. Microsoft)

Microsoft disebut-sebut tidak ingin para pesaing mereka, menggunakan indeks pencarian Bing untuk mendukung chatbot AI di platformnya.

Menurut laporan Bloomberg, perusahaan meminta dua mesin pencari dengan dukungan Bing yang tidak diungkap namanya, untuk membatasi akses ke data pencarian Microsoft sepenuhnya, jika terus menggunakan alat AI-nya.

Bloomberg mencatat, ada beberapa mesin pencari yang mendapatkan lisensi data pencarian Bing dari Microsoft, termasuk DuckDuckGo, Yahoo, dan search engine AI You.com.

Dilansir The Verge, dikutip Senin (27/3/2023), DuckDuckGo menggunakan kombinasi Bing dan web crawler-nya sendiri, untuk memberikan hasil pencarian.

Sementara You.com dan Neeva juga menarik sebagian hasil pencarian mereka dari Bing, membantu menghemat waktu dan sumber daya yang menyertai proses crawling seluruh web.

Microsoft diketahui menarik garis penggunaan indeks pencarian Bing mereka, sebagai umpan untuk chatbot AI.

Sumber yang dekat dengan situasi ini memberi tahu ke Bloomberg, Microsoft yakin penggunaan data Bing dengan cara semacam itu adalah sebuah pelanggaran kontrak.

Perusahaan besutan Bill Gates itu pun bisa memilih untuk mengakhiri perjanjiannya, dengan search engine yang dituding menyalahgunakan informasi ini. Sejauh ini, belum terungkap platform apa yang dimaksud di kabar ini.

DuckDuckGo, pada bulan lalu, merilis DuckAssist. Ini adalah alat yang menyediakan ringkasan buatan AI dari Wikipedia dan sumber lain, untuk pencarian tertentu.

Sementara, You.com menawarkan fitur mengobrol dengan AI, yang memberikan jawaban atas pertanyaan pengguna. Neeva di sisi lain, merilis alat AI serupa untuk membuat ringkasan dengan anotasi.

Microsoft Nyatakan Konsisten Tegakkan Aturan

Papan Nama Microsoft di Sebuah Gedung
Papan Nama Microsoft di Sebuah Gedung. Kredit: Mohammad Rezaie via Unsplash

Kepada Bloomberg, Microsoft pun juga menyatakan telah menghubungi mitra yang tidak mematuhi perjanjian, dan mengatakan mereka secara konsisten menegakkan ketentuannya secara menyeluruh.

"Kami akan terus bekerja dengan mereka secara langsung dan memberikan informasi apa pun yang diperlukan untuk menemukan jalan ke depan," kata perusahaan lebih lanjut.

Namun tidak diketahui juga apakah Microsoft sudah menindak platform mesin pencari yang dimaksud.

Dengan kehadiran chatbot AI dalam Bing, ditambah mulai banyaknya kompetitor chatbot, bukan tidak mungkin Microsoft ke depannya bakal membuat hasil pencarian di platform itu eksklusif.

Chatbot AI Bing sendiri sudah dirilis Microsoft beberapa waktu lalu. Baru-baru juga terungkap, platform itu telah menggunakan GPT-4 buatan OpenAI, yang lebih canggih dari GPT-3.5 di ChatGPT.

Hal ini diungkap oleh Yusuf Mehdi, Corporate VP dan Consumer Chief Marketing Officer, Microsoft, melalui blog resmi Bing, bersamaan dengan diluncurkannya GPT-4 oleh OpenAI.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya