3 Karyawan Samsung Disebut Bocorkan Data Sensitif Perusahaan ke ChatGPT, Apa Isinya?

Tiga karyawan Samsung disebut telah membocorkan data sensitif perusahaan. Perusahaan kini tengah menyelidiki karyawan yang berulah itu.

oleh Iskandar diperbarui 09 Apr 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2023, 13:00 WIB
Ilustrasi Samsung. Credit: Kote Puerto/Unsplash
Ilustrasi Samsung. Credit: Kote Puerto/Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Setelah divisi semikonduktor Samsung mulai mengizinkan para engineers untuk menggunakan ChatGPT, sejumlah karyawan Samsung disebut membocorkan informasi rahasia setidaknya tiga kali. Demikian menurut The Economist Korea, dikutip dari Engadget, Minggu (9/4/2023).

Seorang karyawan disebut meminta chatbot AI itu untuk memeriksa kode sumber database sensitif untuk kesalahan. Karyawan kedua minta pengoptimalan kode, lalu karyawan ketiga memasukkan rekaman rapat ke ChatGPT dan meminta untuk mentranskipsikannya.

Laporan menunjukkan, setelah mengetahui masalah keamanan, Samsung berusaha membatasi tingkat kecerobohan di masa mendatang dengan membatasi permintaan ChatGPT hingga satu kilobyte, atau 1024 karakter teks.

Perusahaan juga dikabarkan sedang menyelidiki ketiga karyawan tersebut dan membangun chatbot AI sendiri untuk mencegah kecelakaan serupa.

Kebijakan data ChatGPT menyatakan bahwa, kecuali pengguna memilih keluar secara eksplisit, ChatGPT akan menggunakan permintaan mereka untuk melatih mesinnya.

Pemilik chatbot, OpenAI, mendesak pengguna untuk tidak membagikan informasi rahasia dengan ChatGPT dalam percakapan karena 'tidak dapat menghapus petunjuk spesifik dari riwayat pengguna'.

Satu-satunya cara untuk menghilangkan informasi pribadi di ChatGPT adalah dengan menghapus akun, sebuah proses yang dapat memakan waktu hingga empat minggu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jangan Pakai ChatGPT Sembarangan

Apa itu ChatGPT buatan OpenAI
Apa itu ChatGPT buatan OpenAI, cek penjelasannya di sini. (Liputan6.com/ Yuslianson)

ChatGPT memang berguna untuk berbagai tugas kerja, tetapi sebelum kamu meminta chatbot untuk meringkas memo penting atau memeriksa kesalahan pekerjaan, perlu diingat bahwa apa pun yang kamu bagikan dengan ChatGPT dapat digunakan untuk melatih sistem dan bahkan mungkin memunculkan tanggapannya ke pengguna lain.

Itu adalah sesuatu yang mungkin harus diketahui oleh beberapa karyawan Samsung sebelum mereka dilaporkan membagikan informasi rahasia dengan chatbot.

Kisah Samsung adalah contoh lain mengapa perlu berhati-hati saat menggunakan chatbot, seperti yang mungkin harus kamu lakukan dengan semua aktivitas online.

Anda tidak pernah benar-benar tahu di mana data kamu akan tersebar luas secara online.


Saham Samsung Melonjak Usai Umumkan Bakal Pangkas Produksi Chip

Ilustrasi kantor Samsung. Credit: Babak Habibi/Unsplash
Ilustrasi kantor Samsung. Credit: Babak Habibi/Unsplash

Samsung Electronics Co Ltd mengatakan akan memangkas produksi chip mengikuti jejak saingannya. Hal ini karena perseroan bergulat dengan penurunan tajam permintaan semikonduktor global yang telah membuat harga anjlok.

Dikutip dari BBC, ditulis Sabtu (8/4/2023), pemangkasan produksi tersebut juga setelah Samsung Electronics prediksi penurunan laba operasional triwulanan sebesar 96 persen. Raksasa produsen chip itu mengatakan, penjualan turun tajam karena ekonomi global yang lambat dan permintaan yang berkurang setelah COVID-19.

Samsung mengatakan, angka awal menunjukkan laba operasi turun 600 miliar won atau setara 355 juta pound sterling (atau Rp 6,80 triliun, asumsi kurs 11.346 won terhadap rupiah) pada Januar-Maret 2023. Selain itu, laba tersebut turun dari periode tahun sebelumnya 14 triliun won. Saham Samsung menguat lebih dari 4 persen meski ada keputusan memperlambat pembuatan chip.

“Kami menurunkan produksi chip memori ke tingkat yang berarti, terutama produk dengan pasokan aman,” tulis Samsung.

Permintaan chip memori meningkat selama lockdown COVID-19 karena konsumen membeli barang elektronik baru untuk digunakan di rumah.

Industri ini sekarang pulih dari kekurangan chip selama beberapa tahun terakhir, tetapi banyak produsen semikonduktor sedang berjuang untuk menemukan keseimbangan antara persediaan dan permintaan saat ini.

“Ketika ekonomi secara keseluruhan melambat, tiba-toba permintaan produk akhir ini melambat. Jadi produsen berhenti memesan chip dan fokus menjual melalui inventaris yang sudah dimiliki,” ujar Analis Bain and Company, Peter Hanbury.

“Hal ini menyebabkan efek “bullwhip” yang kuat bagi semikonduktor lebih jauh di rantai pasokan, di mana permintaan yang sangat tinggi selama kekurangan chip tiba-tiba susut,” ia menambahkan.

Samsung, produsen televisi, tablet dan telepon pintar terbesar di dunia telah menolak langkah untuk memangkas produksi chip memori dibandingkan pesaingnya.


Tanggapan Analis

Ilustrasi Perangkat Samsung
Ilustrasi Perangkat Samsung (Joh Tekeridis on Pexels)

Analis menuturkan, pengumuman perusahaan tentang pengurangan produksi jarang terjadi. Bulan lalu, mereka mengumumkan rencana investasi 300 triliun won selama 20 tahun untuk mengembangkan pusat semikonduktor besar di Korea Selatan.

“Samsung menghadapi pukulan ganda DRAM dan NAND (memori chip) kehilangan uang dan perlu memperbarui teknologi proses yang digunakan (pabrik) mereka karena tertinggal selama beberapa tahun terakhir,” ujar Chief Analyst SemiAnalysis, Dylan Patel.

Investor berharap pengumuman Samsung menjadi tanda pemulihan pasar di industri semikonduktor.

“Kami perkirakan fase “mencerna” inventaris ini akan menyelesaikan prosesusnya selama 3-6 bulan ke depan. Pada saat itu, pasar akhirnya akan menyelesaikan inventaris mereka dan kembali ke pola pembelian yang lebih normal,” ujar Peter Hanbury.

Perusahaan dijadwalkan untuk merilis laba akhir bulan ini.


Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya