AI Rudder Luncurkan Layanan VoiceGPT, Tawarkan Komunikasi Bisnis Berbasis AI

AI Rudder perusahaan software yang memanfaatkan kecerdasan buatan mengumumkan sebuah terobosan baru lewat teknologi VoiceGPT

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 07 Jun 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2023, 17:00 WIB
AI Rudder
AI Rudder umumkan kehadiran layanan VoiceGPT. (Dok: AI Rudder)

Liputan6.com, Jakarta - AI Rudder perusahaan software yang memanfaatkan kecerdasan buatan mengumumkan sebuah terobosan baru lewat teknologi VoiceGPT. Teknologi ini disebut mampu membentuk kembali cara manusia berinteraksi dengan kecerdasan buatan di ranah komunikasi bisnis.

Menurut AI Rudder, VoiceGPT membuat gebrakan signifikan dalam bidang AI terkait pemahaman natural language, automatic speech recognition, serta text-to-speech. Berbekal teknologi itu, VoiceGPT bisa melakukan percakapan pribadi dua arah dengan kecerdasan seperti manusia.

Salah satu keunggulan dari VoiceGPT sendiri adalah otomatisasi AI multi-bahasa. Sebagai informasi, VoiceGPT kini sudah mendukung lebih dari 20 bahasa.

"Dengan menggabungkan VoiceGPT dengan cakupan bahasa kami yang luas, kami akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan memenuhi kebutuhan domestik yang lebih jauh lagi," tutur CEO dan Founder AI Rudder Teng Ren dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (7/6/2023).

Teng Ren menuturkan, VoiceGPT memberikan pengalaman interaktif yang jauh lebih baik dalam komunikasi berbasis kecerdasan buatan. Dengan demikian, pemilik bisnis dan penggemar teknologi akan bisa menyaksikan perubahan paradigma dalam interaksi manusia dan AI.

Lebih lanjut Teng Ren mengatakan, AI Rudder juga siap mendefinisikan kembali komunikasi dalam bisnis dan A, sekaligus meningkatkan pengalaman pelanggan ke jenjang yang lebih tinggi.

Pengenalan pertama VoiceGPT ini disebut akan membuka jalan bagi AI untuk menjadi bagian tidak terpisahkan dan tidak tergantikan dari kehidupan manusia sehari-hari.

"Kami sangat bersemangat untuk memperkenalkan inovasi yang mengubah bagaimana industri ini berjalan dan menantikan dampak positifnya terhadap bisnis di pasar Asia Tenggara," ujar Teng Ren.

Mengenal Voice AI dan Keunggulannya dalam Membantu E-commerce dan Fintech

Co-Founder & Managing Director AI Rudder, Kun Wu
Kun Wu, Co-Founder & Managing Director AI Rudder (penyedia layanan voice AI). Dok: AI Rudder

Di sisi lain, layanan e-commerce, financial technology (fintech), dan perbankan umumnya memiliki ribuan hingga jutaan pelanggan yang harus dilayani tiap saat.

Kebutuhan akan layanan pelanggan untuk menjawab pertanyaan, mengatasi keluhan atau masukan juga tinggi. Sebagian besar dari tugas tersebut bersifat repetitif sehingga mempekerjakan lebih banyak sumber daya manusia yang dinilai tidak efisien.

Alur kerja yang sederhana dan repetitif ini bisa dilimpahkan ke voice AI, yang bisa dilatih untuk melayani dan merespons pelanggan dengan cerdas, yang disampaikan melalui suara seperti layaknya manusia.

AI Rudder sebagai salah satu penyedia layanan voice AI, menilai teknologi kecerdasan buatan (Artificial intelligence/AI) sudah cukup maju untuk mengenali konteks pembicaraan dan maksud dan sentimen pengguna, sehingga menjadikan asisten voice AI menjadi sangat penting dalam cara perusahaan melayani pelanggan.

Mereka bisa secara akurat menginterpretasikan kebutuhan pelanggan dalam volume besar, merespons pertanyaan, dan memberikan hasil yang dibutuhkan perusahaan, dengan tetap patuh terhadap peraturan.

Co-Founder & Managing Director AI Rudder, Kun Wu, melalui wawancara via email kepada Tekno Liputan6.com, menjelaskan voice AI adalah software cerdas yang bisa menerima perintah suara dan merespons perintah.

Sesuai namanya, voice AI didukung oleh AI berbasis machine learning agar bisa secara lebih akurat mengenali permintaan dan memberikan hasil yang paling relevan.

"Asisten AI dari AI Rudder menggunakan pengenalan suara otomatis (automatic speech recognition/ASR), pemahaman bahasa alami (natural language understanding/NLU), dan text-to-speech (TTS) seperti aslinya untuk memproses percakapan manusia, menerima, dan menginterpretasikan maksud pelanggan serta berkomunikasi di tingkat kecerdasan yang hampir sama dengan manusia," Kun Wu memaparkan.

Hal ini memungkinkan berbagai perusahaan untuk mengotomatisasi tugas-tugas yang berulang dengan volume besar hingga ke tingkat yang konsisten dan skalabel, tanpa secara dramatis menambah biaya staf.

Sebaliknya, AI dan manusia bekerja bersama untuk memberikan pengalaman pelanggan yang mulus.

Kelebihan Voice AI Dibanding Chatbot

Ilustrasi Chatbot. Kredit: Satheesh Sankaran via Pixabay
Ilustrasi Chatbot. Kredit: Satheesh Sankaran via Pixabay

Sebagai penyedia solusi voice AI, AI Rudder membantu berbagai perusaahaan untuk secara kuat mendorong touchpoint pelanggan mereka dengan meningkatkan kapasitas secara eksponensial, mengurangi biaya per interaksi sehingga menjadi kecil, sekaligus membuat setiap interaksi menjadi lebih berharga.

Dengan voice AI, berbagai perusahaan juga bisa menawarkan dukungan 24/7 untuk permintaan rutin, mengurangi waktu tunggu, dan memberikan pengalaman pelanggan yang mulus.

Pada saat yang sama, mereka memberikan wawasan jelas dan bisa ditindaklanjuti dari voice AI tersebut untuk meningkatkan layanan pelanggan dan membebaskan waktu agen/petugas manusia untuk fokus pada kebutuhan yang lebih kompleks dari pelanggan.

Lalu, apa kelebihan voice AI dibanding chatbot? Kun Wu menuturkan voice AI melengkapi solusi chatbot, sehingga memastikan pelanggan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan, kapan pun mereka membutuhkannya.

"Chatbot tetap relevan di situasi ketika pelanggan membutuhkan jawaban untuk pertanyaan yang sederhana. Contohnya, saat pelanggan di toko pakaian bertanya mengenai ketersediaan ukuran pakaian tertentu, atau jam buka toko, chatbot melakukan pekerjaannya memberikan informasi yang dibutuhkan pelanggan dengan segera," ujarnya.

Pada saat yang sama, komunikasi di era digital telah berkembang. Saat teks telah menjadi moda komunikasi yang dominan bagi pelanggan, ada beberapa situasi di mana suara masih menjadi pilihan.

Sebagai contoh, saat kartu kredit dicuri, atau pelanggan harus menjadwal ulang janji temu atau pengiriman, akan lebih efisien untuk berbicara langsung dengan agen/petugas layanan pelanggan yang bisa langsung mengambil tindakan.

"Selain dari masalah waktu, proporsi besar komunikasi pelanggan, terutama dalam ruang layanan kesehatan atau keuangan, membutuhkan level sensitivitas dan empati yang tidak bisa diganti oleh teks. Dalam situasi ini, komunikasi suara dipilih untuk interaksi pelanggan yang berarti dan berharga," ucap Kun Wu menambahkan.

(Dam)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya