Elon Musk Akan Ganti Logo dan Nama Twitter Jadi X, Ini Alasannya

Elon Musk mengumumkan akan mengubah logo dan nama Twitter menjadi X. Ini adalah perubahan besar sejak dia membeli platform media sosial itu tahun lalu. Apa alasan dan dampak dari perubahan ini?

oleh Yuslianson diperbarui 24 Jul 2023, 08:59 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2023, 08:59 WIB
Elon Musk. (Joe Raedle/Getty Images/AFP)
Elon Musk. (Joe Raedle/Getty Images/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pemilik Twitter saat ini, Elon Musk, baru saja mengumumkan akan mengubah logo burung biru ikonik platform media sosial tersebut.

Tak hanya logo, Elon Musk juga berencana untuk mengganti nama platform media sosial miliknya, Twitter, menjadi huruf "X".

Hal ini diungkap oleh Elon Musk di akun Twitter pribadinya @elonmusk pada Sabtu malam, 22 Juli 2023.

"Jika logo X cukup bagus diunggah malam ini, kami akan menayangkannya di seluruh dunia besok,” bunyi cuitan bos Tesla dan SpaceX itu.

Menepati janjinya, Elon Musk pun memposting video pendek menampilkan animasi huruf "X" berkedip seperti yang bisa dilihat di bawah ini.

Dalam sesi Twitter Space, Elon mengatakan "Ya" ketika dirinya ditanya apakah logo ikonik burung biru Twitter juga akan diubah.

“Ya, kami memotong logo Twitter dari gedung dengan obor las,” katanya, sebagaimana dikutip dari NBC News, Senin (24/7/2023).

Pada Minggu sore, alamat web X.com, domain dikembalikan ke Elon pada 2017 setelah dilepas di bawah merger PayPal kini dialihkan ke Twitter.

Pastinya perubahan dari gambar burung biru menjadi huruf "X" ini akan menjadi perubahan besar sejak dirinya membeli Twitter seharga USD 44 miliar tahun lalu.

Elon Musk mengatakan, alasan dirinya mengubah logo Twitter menjadi "X" adalah untuk mencerminkan ketidaksempurnaan dalam diri kita semua yang membuat kita unik."

"Dan kita akan segera mengucapkan selamat tinggal kepada merek Twitter, dan secara bertahap, semua burung," cuit Elon Musk.

Perubahan Branding ke "X" akan Memperkenalan Poros Utama Baru Twitter

Linda Yaccarino, CEO baru Twitter (doc: Twitter.com/@lindayacc

Menurut postingan Threads, editor pelaksana The Verge, Zoe Schiffer, Elon Musk sudah mengirim email ke karyawan Twitter untuk memberi tahukan perusahaan akan menjadi X.

Dilansir The Verge, ini akan menjadi email terakhir Elon yang menggunakan alamat Twitter.

Pada hari Minggu, CEO Twitter Linda Yaccarino mengatakan perubahan branding akan memperkenalkan poros utama untuk platform microblogging.

Dia mengatakan, dimasa mendatang Twitter akan menjadi pasar untuk "barang, layanan, dan peluang" yang didukung oleh kecerdasan buatan.

"Ini adalah hal sangat langka--dalam hidup atau dalam bisnis, di mana Anda mendapatkan kesempatan kedua untuk membuat kesan besar lainnya," cuit sang CEO,

"Twitter membuat satu kesan besar dan mengubah cara kita berkomunikasi. Sekarang, X akan melangkah lebih jauh, mengubah alun-alun kota global."

Linda melanjutkan, "X akan menghubungkan kita semua dengan cara yang baru saja kita bayangkan."

Twitter Batasi Jumlah DM Pengguna Gratisan yang Tak Centang Biru

Ilustrasi Twitter (Foto: Pixabay)

Twitter kembali menekankan bakal mempersempit ruang di platform-nya untuk pengguna non centang biru (tidak terverifikasi) yang tak membayar langganan Twitter Blue.

Perusahaan bahkan telah mengumumkan akan segera menerapkan aturan baru yang membatasi jumlah DM yang dapat dikirim oleh akun yang tidak terverifikasi per hari.

Dalam sebuah tweet, Twitter mengatakan perubahan itu adalah bagian dari upayanya untuk mengurangi spam dalam direct message (DM), yang baru-baru ini meningkat tajam.

Pada 14 Juli 2023, Twitter menambahkan pengaturan pesan baru yang mengirim DM dari akun yang diikuti orang ke kotak masuk utama mereka dan DM dari pengguna terverifikasi yang tidak mereka ikuti ke kotak masuk permintaan pesan mereka.

Twitter mengklaim berhasil pengurangan 70 persen pesan spam dalam seminggu setelah pengaturan baru keluar. Sebelumnya, Twitter membatasi kemampuan untuk mengirim DM ke orang yang tidak mengikuti mereka hanya untuk pelanggan Blue.

Perusahaan menjelaskan perubahan yang akan datang dimaksudkan untuk mengurangi spam DM, itu masih merupakan langkah lain yang tidak terlalu 'halus' dalam memaksa pelanggan yang tidak terverifikasi untuk membayar keanggotaan Twitter Blue.

Faktanya, pengumuman Twitter tentang hal itu secara eksplisit memberi tahu orang-orang untuk "berlangganan guna bisa mengirim lebih banyak pesan" dan menyertakan tautan ke halaman langganan.

Twitter juga sebelumnya membatasi jumlah tweet yang dapat dilihat pengguna dalam sehari, dengan akun yang tidak diverifikasi dibatasi hingga 600 posting.

Twitter Luncurkan Program Bagi Hasil Pendapatan Iklan Buat Kreator Konten

Ilustrasi Twitter. Kredit: Photo Mix via Pixabay

Sebelumnya, Twitter mengumumkan mereka akan mulai membagikan pendapatan dari platformnya, ke beberapa kreator konten yang telah memenuhi syarat.

"Kejutan! Hari ini kami meluncurkan program Creator Ads Revenue Sharing," tulis akun resmi @Twitter, seperti dikutip Jumat (14/7/2023).

"Kami memperluas penawaran monetisasi kreator menyertakan bagi hasil iklan untuk kreator. Artinya, kreator dapat memperoleh bagian dari pendapatan iklan, mulai dari balasan postingan mereka," kata Twitter.

Menurut platform media sosial milik Elon Musk ini, program tersebut adalah bagian dari upaya perusahaan, untuk membantu seseorang mencari penghasilan secara langsung di Twitter.

Twitter pun menyatakan bakal meluncurkan program tersebut dengan lebih luas akhir bulan Juli ini, dan semua kreator yang memenuhi syarat dapat mengajukan pendaftaran.

Mengutip laman Help Center Twitter, akun dapat dinyatakan memenuhi syarat monetisasi apabila sudah membayar untuk Twitter Blue, atau menjadi akun verifikasi organisasi.

(Ysl/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya