Mantan Anggota Militer Klaim AS Punya Program UFO, Sudah Dikembangkan Puluhan Tahun

Menurut penuturan mantan anggota militer David Grusch, pemerintah AS ternyata memiliki program soal UFO dan sudah dilakukan sejak tahun 1930-an.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 28 Jul 2023, 11:36 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2023, 11:30 WIB
Ilustrasi UFO
Meskipun tidak ada bukti mengenai kehidupan alien, Kemhan AS terima ratusan laporan terkait UFO. (unsplash.com/Albert Antony)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang whistleblower bernama David Grusch mengklaim pemerintah Amerika Serikat memiliki program untuk meneliti soal UFO atau yang sekarang resmi disebut sebagai UAP (Unidentified Aerial Phenomena).

Pernyataan David mengenai program pemerintah terkait UFO itu diungkapkan dalam hearing yang dilakukan bersama Kongress Amerika Serikat pekan ini.

Mengutip infromasi dari AP News, Jumat (28/7/2023), David yang merupakan pensiunan militer AS itu juga menyebut kalau pemerintah AS sebenarnya sudah mengetahui soal aktivitas non-manusia sejak 1930-an.

David menuturkan, informasi soal UFO ini diketahui saat ia dilibatkan dalam program satuan tugas UAP dari Amerika Serikat pada 2019. Ketika itu, dikirim ke National Reconnaissance Office, badan yang mengoperasikan satelit mata-mata AS.

Dalam pernyataannya, ia mengetahui sejumlah informasi tentang temuan UAP oleh pemerintah Amerika Serikat selama bertugas selama kurang lebih empat tahun di satgas tersebut. 

"Kesaksian saya didasarkan pada informasi yang telah diberikan ke saya oleh individu dengan rekam jejak yang terpercaya dan pengabdian yang lama pada negara ini (AS)," tuturnya. Ia menuturkan, banyak dari mereka juga membagikan bukti kuat dalam bentuk foto, dokumentasi resmi, dan kesaksian yang dirahasikan.

Adapun salah satu temuan David adalah pemerintah Amerika Serikat disebut telah menyembunyikan materi biologis dari salah satu pesawat UFO atau UAP.

Informasi ini ia dapatkan dari salah seorang yang langsung mengetahui soal program UAP, dan saat ini masih ada dalam progam tersebut.

Yang menarik, ketika ditanya tentang materi biologis yang dimaksud, David menyatakan sosok tersebut bukan manusia atau non-manusia. Ia menyatakan lebih memilih untuk menggunakan istilah non-manusia, ketimbang alien atau makhluk luar angkasa.

Pernyataan David ini pun dibantah oleh Pentagon. Juru bicara Departemen Pertahanan AS Sue Gough menuturkan, pihaknya belum menemukan bukti yang mendukung klaim ada program mengenai materi luar angkasa yang dilakukan di masa lalu atau saat ini. 

AS Bentuk Satuan Tugas Baru untuk Investigasi Penampakan UFO

Ilustrasi UFO
Ilustrasi UFO (AFP)

Perlu diketahui, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) telah membentuk satuan tugas baru yang bertugas melakukan investitgasi pada penampakan UFO pada 2021. Kelompok baru ini memiliki nama Aiborne Object Identification and Management Synchronization Group (AOIMSG).

Dilansir Engadget, Jumat (26/11/2021), menurut Departemen Pertahanan AS, AOIMSG akan bertugas melakukan sinkronisasi di seluruh departemen dan pemerintahan dalam upaya mendeteksi, mengindentifikasi, dan mengaitkan objek di wilayah udara negara tersebut.

Tidak hanya itu, satuan tugas baru ini juga memiliki tugas untuk menilai dan mengurangi ancaman keselamatan terkait penerbangan maupun keamanan nasional. AOIMSG sendiri akan menggantikan tugas Unidentified Aerial Phenomena Task Force dari Angkatan Laut AS.

Pembentukan satuan tugas baru ini tidak lepas dari laporan yang dirilis oleh Office of the Director of National Intelligence (ODNI) pada Juni 2021. Laporan itu menyebut ada sekitar 144 penampakan fenomena udara tak dikenal.

Kendati belakangan diketahui satu fenomena tersebut sudah akhirnya bisa diidentifikasi oleh pihak berwenang, namun penampakan lainnya, menurut ODNI, belum bisa diidentifikasi karena data yang sangat minim.

Bersama dengan laporan itu, ODNI pun membuat rekomendasi agar pemerintah AS perlu mengerahkan lebih banyak sumber daya dan melakukan pendekatan terstandarisasi di berbagai lembaga apabila ingin mengetahui UFO secara lebih dalam. Hal itu pula yang melatarbelakangi kehadiran AOIMSG.

Kemhan AS Rilis Laporan Penampakan UFO-Pesawat Alien, Ini Hasilnya

Ilustrasi Pentagon, markas kementerian pertahanan AS (AFP/Saul Loeb)
Ilustrasi Pentagon, markas kementerian pertahanan AS (AFP/Saul Loeb)

Di tahun yang sama, laporan Pemerintah Amerika Serikat tentang UFO juga dirilis. Ditengah kesimpang-siuran informasi perihal pesawat alien dan benda terbang tak dikenal, laporan itu membuat setidaknya satu hal yang jelas: kebenaran masih di luar sana.

Penyelidik laporan yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) itu tidak menemukan sumber yang jelas tentang benda luar angkasa dalam meninjau 144 penampakan pesawat atau perangkat lain yang tampaknya terbang dengan kecepatan atau lintasan misterius.

Tetapi mereka menarik beberapa kesimpulan lain dan sebaliknya menyoroti perlunya pengumpulan data yang lebih baik tentang apa yang semakin dilihat oleh Demokrat dan Partai Republik sebagai masalah keamanan nasional, AP mewartakan sebagaimana dikutip dari NZ Herald, Sabtu (26/6/2021).

Dalam semua kecuali salah satu penampakan yang diselidiki, ada terlalu sedikit informasi bagi penyelidik untuk bahkan secara luas mencirikan sifat insiden.

Ada 18 kasus di mana saksi melihat pola pergerakan atau karakteristik penerbangan yang "tidak biasa", kata laporan itu, menambahkan bahwa analisis lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah penampakan tersebut mewakili teknologi "terobosan".

Setelah lama menjadi domain fiksi ilmiah, subjek UFO dalam beberapa tahun terakhir menarik studi serius dari Pentagon dan badan intelijen. Prospek musuh memata-matai dengan teknologi yang tidak diketahui telah mengkhawatirkan anggota parlemen di kedua belah pihak.

Kongres tahun lalu mengharuskan pembuatan laporan, disampaikan pada Jumat 25 Juni 2021. Sementara kurangnya kesimpulan telah diumumkan ke publik, laporan tentang apa yang pemerintah sebut sebagai "fenomena udara tak dikenal" (UAP) masih mewakili tonggak dalam studi masalah ini. 

(Dam)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya