WhatsApp Uji Coba Fitur Chat Lintas Platform untuk 2,45 Miliar Pengguna, Ini Alasannya

WhatsApp sedang menguji coba fitur baru yang memungkinkan pengguna mengirim pesan ke aplikasi chat lainnya, dan sebagai respons terhadap regulasi baru dari Uni Eropa.

oleh Yuslianson diperbarui 11 Sep 2023, 09:30 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2023, 09:30 WIB
Ilustrasi WhatsApp
Ilustrasi WhatsApp. Kredit: Webster2703 via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Meta, perusahaan induk WhatsApp, Facebook, Instagram, dan Threads ini disebut-sebut sedang mempersiapkan sebuah fitur baru untuk layanan olah pesan andalan mereka, yaitu WhatsApp.

Mengutip WABetaInfo via The Verge, Senin (11/9/2023), update WhatsApp beta untuk Android (versi 2.23.19.8) yang rilis hari ini menampilkan layar baru.

WABetaInfo menyebutkan, tampilan di layar baru tersebut bernama third-party chats (pesan pihak ketiga).

Sayangnya, saat ini layar tersebut tidak berfungsi dan tidak dapat diakses oleh pengguna WhatsApp beta versi baru tersebut.

Berdasarkan judul layar tersebut, besar kemungkinan perusahaan bermarkas di Menlo Park, California, Amerika Serikat itu sedang mempersiapkan fitur baru WhatsApp di mana pengguna dapat berkirim pesan ke platform chat lainnya.

Bila memang benar, maka ini akan menjadi langkah pertama WhatsApp untuk membuka aplikasi pesan terenkripsinya tersebut dapat digunakan lintas aplikasi, seperti Telegram, Line, atau Signal.

Adapun WhatsApp versi beta ini muncul beberapa hari setelah Komisi Eropa mengonfirmasi, pemilik WhatsApp, Meta, telah memenuhi definisi "penjaga gerbang" atau "gatekeeper" layanan olah pesan.

Dengan begini, berdasarkan Undang-Undang Pasar Digital (DMA) UE, WhatsApp harus berinteroperasi dengan aplikasi chat pihak ketiga lainnya pada Maret 2024.

Dari FAQ Komisi Eropa tentang undang-undang tersebut, tujuan DMA adalah untuk menjaga agar "gatekeeper" tidak menerapkan kondisi tidak adil dan memastikan keterbukaan layanan digital paling penting.

Selain itu, DMA juga mewajibkan perusahaan mengizinkan pengguna menghapus aplikasi yang sudah diinstal sebelumnya atau berbelanja di toko aplikasi alternatif.

Akibat aturan ini, Meta dan Microsoft berencana untuk memperkenalkan toko aplikasi seluler buatan mereka sendiri.

Kabarnya, Komisi Eropa sedang menyelidiki apakah iMessage Apple dan mesin pencari Bing milik Microsoft sudah memenuhi standar pertarun baru tersebut.

Pengguna WhatsApp Kini Bisa Matikan Fitur Video Message di Pengaturan

Ilustrasi aplikasi WhatsApp di ponsel. Credits: pexels.com by Tracy Le Blanc

Juli lalu, WhatsApp meluncurkan fitur untuk mengirim pesan video yang mirip Snapchat dengan durasi hingga 60 detik. Meskipun 'voice note' lebih sering dipakai, pesan video memungkinkan kamu menyampaikan pesan lebih ekspresif.

Fitur ini membuatmu dapat mengirim pesan dengan lebih emosional. Dikutip dari Android Police, Rabu (6/9/2023), jika kamu tak sukai pesan video instan ini, WhatsApp akan segera mengizinkanmu mematikan opsi mengubah catatan suara ke pesan video ini.

Saat ini, kamu dapat mengetuk sekali tombol catatan suara untuk beralih di antara keduanya. Tetapi jika kamu hanya ingin mengirim catatan suara, fitur sekali ketuk ini akan mengganggu, terlebih ini merupakan default WhatsApp.

Untungnya, kamu dapat mematikan fitur ini melalui toggle di pengaturan WhatsApp Beta terbaru untuk Android v2.23.16.9. Jika kamu mematikan toggle ini, mengetuk sekali tombol catatan suara tidak akan beralih ke pesan video.

Namun, opsi ini tidak akan sepenuhnya menonaktifkan video message. Kamu masih dapat menerima dan memutarnya, tetapi tidak akan dapat mengirim pesan video ketika opsi ini dimatikan.

Menurut beberapa penguji, fitur pesan video otomatis mati di versi teranyar WhatsApp. Untuk mengaktifkannya, kamu bisa buka Pengaturan > Obrolan dan pastikan tombol Pesan Video Instan diaktifkan setelah memperbarui ke versi terbaru.  

Kamu Bisa Pakai Lebih dari Dua Akun WhatsApp Berbeda di Satu Perangkat

Fitur Baru Video Message WhatsApp yang Dapat Kirimkan Video 60 Detik dengan Memencet Sekali Tombol Mic di Kanan Bawah, Sekarang Dapat Dinonaktifkan (Sumber: Meta)

Baru saja diumumkan, sekarang pengguna WhatsApp dapat menggunakan beberapa akun di perangkat yang sama tanpa harus menggunakan cara yang rumit dan berbahaya.

Sebelumnya, pengguna harus mengkloning aplikasi WhatsApp atau menggunakan aplikasi penyimpanan paralel. Kedua cara ini berpotensi memperlambat perangkat dengan menjalankan Layanan Google Play secara paralel dan meningkatkan beban kerja CPU.

Dilansir Neowin, Minggu (3/9/2023), dengan WhatsApp Beta 2.23.18.21 dan seterusnya, pengguna di Android dapat melihat fitur baru dengan tombol "Tambah akun". Fitur ini terbatas pada penguji beta terpilih, seperti yang dilaporkan sebelumnya untuk versi 2.23.17.8.

Selain menambahkan kemampuan untuk menggunakan akun yang sama di beberapa ponsel, pengenalan fitur ini secara lebih luas akan membuat aplikasi ini menjadi lebih mirip dengan Messenger milik Meta.

Tambahan Fitur

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di acara WhatsApp MSME Summit 2023/Istimewa.

Selain itu, masih terdapat beberapa fitur baru WhatsApp yang termasuk pada versi ini.

ada pengumuman ini, WhatsApp juga akan memperbanyak fitur login, dari login yang hanya menggunakan nomor telepon menjadi multi-login.

WhatsApp menambahkan opsi email untuk memverifikasi alamat email sebagai saluran alternatif untuk menerima kode verifikasi.

Hal ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap banyak pengguna yang mengeluh karena tidak dapat menerima OTP (kata sandi sekali pakai) melalui SMS.

Para penguji beta yang memenuhi syarat dapat mencoba fitur baru ini yang tersedia di bawah pengaturan akun.

Sekarang, kamu juga dapat berbagi kontak melalui kode QR. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya