Liputan6.com, Jakarta Perusahaan teknologi Cisco baru saja mengumumkan bahwa mereka akan mengakuisisi perusahaan keamanan siber Splunk.
Akuisisi ini tertuang dalam perjanjian definitif, dengan nilai USD 157 (sekitar Rp 2,4 juta) per lembar saham, setara dengan ekuitas senilai USD 28 miliar.
Baca Juga
Setelah akuisisi rampung, Presiden dan CEO Splunk, Gary Steele, akan bergabung dengan Executive Leadership Team Cisco di bawah pimpinan Chuck Robbins, Chairman dan CEO.
Advertisement
Mengutip siaran persnya, akuisisi ini akan mempercepat strategi Cisco, untuk menghubungkan segala sesuatu dengan aman, untuk membuat segalanya menjadi mungkin.
Kombinasi dua perusahaan yang sudah mapan dalam bidang AI (artificial intelligence/kecerdasan buatan), keamanan, dan kemampuan pengamatan ini, juga dinilai akan membantu organisasi klien menjadi lebih tangguh.
"Kemampuan gabungan kami akan mendorong keamanan dan kemampuan pengamatan berbasis AI generasi berikutnya," kata Chuck Robbins, Chairman dan CEO Cisco, dikutip Senin (25/9/2023).
"Dari deteksi dan respons ancaman hingga prediksi dan pencegahan ancaman, kami akan membantu organisasi dari segala ukuran untuk menjadi lebih aman dan tangguh," ujarnya.
Sementara menurut Gary Steele, presiden dan CEO Splunk, penyatuan ini akan mempercepat misi mereka, untuk membantu organisasi di seluruh dunia menjadi tangguh, selain memberikan nilai yang menarik bagi pemegang saham.
"Bersama-sama, kami akan membentuk pemimpin keamanan dan pengamatan global yang memanfaatkan kekuatan data dan AI untuk memberikan outcome yang sangat baik bagi pelanggan serta mentransformasi industri ini," kata CEO Splunk itu.
Setiap Organisasi Mengandalkan Data
Lebih lanjut, menurut keduanya, saat ini setiap organisasi mengandalkan data untuk menjalankan bisnis mereka dan membuat keputusan penting setiap hari.
Dengan memperhitungkan percepatan dan adopsi AI generatif, perluasan permukaan ancaman, dan berbagai lingkungan cloud, ini menciptakan tingkat kerumitan yang belum pernah dihadapi oleh organisasi.
Perusahaan pun dinilai membutuhkan cara yang lebih baik untuk mengelola, melindungi, dan membuka nilai data yang sebenarnya dan tetap tangguh secara digital.
Menurut Cisco dan Splunk, kombinasi keduanya akan membuka nilai data yang sebenarnya, dan akan membantu organisasi dari semua bentuk, untuk menjadi lebih aman dan tangguh secara digital.
Secara khusus, kemampuan keamanan Splunk melengkapi portofolio Cisco yang sudah ada, dan bersama-sama, akan memberikan analitik keamanan dan coverage terdepan dari perangkat ke aplikasi ke cloud.
Advertisement
Nilai Transaksi dalam Akusisi Splunk
Perusahaan menyebut, kemampuan yang saling melengkapi akan memberikan kemampuan pengamatan di seluruh lingkungan hybrid dan multi-cloud.
Hal tersebut yang memungkinkan pelanggan perusahaan untuk memberikan pengalaman aplikasi yang lancar dan mendukung bisnis digital mereka.
Penyatuan keduanya juga akan memungkinkan investasi yang lebih besar dalam solusi-solusi baru, mempercepat inovasi, dan meningkatkan skala global untuk mendukung kebutuhan pelanggan dari semua ukuran.
Berdasarkan perjanjian keduanya, Cisco berencana mengakuisisi Splunk di harga USD 157 per lembar saham tunai, setara dengan ekuitas senilai USD 28 miliar.
Transaksi ini diharapkan akan menghasilkan arus kas positif dan peningkatan gross margin pada tahun fiskal pertama setelah penutupan, serta meningkatkan laba bersih non-GAAP di tahun kedua. Akuisisi juga telah disetujui oleh dewan direksi Cisco dan Splunk.
Transaksi ini diharapkan rampung pada akhir kuartal ketiga tahun kalender 2024, sesuai dengan persetujuan regulasi dan persyaratan penutupan lainnya, termasuk persetujuan dari para pemegang saham Splunk.
(Dio/Isk)