Liputan6.com, Jakarta - Pada September 2022 lalu, Samsung Electronics telah mengumumkan strategi lingkungan baru sebagai bentuk kontribusi dalam mengatasi perubahan iklim.
Samsung memperluas cakupan dukungan lingkungannya dalam C-Lab Outside yang kelima. Ini merupakan program akselerasi startup eksternal perusahaan yang membina dan menemukan perusahaan-perusahaan unggul pencipta teknologi berkelanjutan.
Baca Juga
Mengutip dari Samsung Newsroom, Rabu (7/11/2023), Samsung bersama QuantumCat dan Hertz membicarakan mengenai krisis iklim pada 5 Juni 2022 lalu.
Advertisement
Sekadar diketahui, QuantumCat merupakan perusahaan pertama di dunia yang berhasil mengkomersialkan nanokatalis emas dengan teknologi unik dan inovatifnya.
Hal ini pun menimbulkan pertanyaan – bagaimana katalis 1 berhubungan dengan krisis iklim? Berikut penjelasannya, merangkum dari Samsung Newsroom.
Penggunaan katalis dapat mengurangi konsumsi energi untuk oksidasi lengkap zat beracun. Tidak hanya itu, katalis juga bisa mencegah pelepasan gas berbahaya secara efektif. Sekadar informasi, lebih dari 90 persen proses kimia di dunia dikendalikan oleh katalis. Maka dari itu, katalis menjadi bahan penting untuk menanggapi perubahan iklim.
Selain itu, nanokatalis emas QuantumCat dinilai lebih inovatif dibandingkan katalis platinum. Hal yang membedakan keduanya adalah katalis platina dapat melakukan oksidasi sempurna zat beracun, sedangkan nanokatalis emas dapat melakukan oksidasi sempurna karbon monoksida pada suhu kamar.
Penggunaan nanokatalis emas bisa menghemat energi konsumsi, sehingga bisa menjadi solusi ekonomis dan ramah lingkungan.
Dengan upaya tersebut, teknologi QuantumCat telah mengurangi konsumsi energi secara signifikan dengan menurunkan suhu pembakaran dan mengurangi emisi karbon.
Teknologi Prediksi Energi Terbarukan Untuk Atasi Masalah Iklim
Di samping itu, 60 Hertz juga telah melakukan penelitian mengenai upaya-upaya untuk mengatasi masalah iklim dan melindungi Bumi dengan perangkat lunak berdasarkan teknologi prediksi pembangkitan energi terbarukan.
“Jaringan listrik kami dapat beroperasi dengan aman ketika pasokan dan permintaan listrik seimbang,” kata CEO 60 Hertz Jongkyu Kim.
Apabila tidak seimbang, hal ini dapat menyebabkan masalah pada peralatan rumah tangga dan bencana yang lebih parah, misalnya pemadaman listrik.
Oleh karena itu, teknologi untuk memprediksi energi yang dihasilkan dari pembangkitan listrik skala kecil, seperti energi terbarukan, sangatlah penting.
Sebagai contohnya, di Korea, ketika pasokan dan permintaan listrik berada dalam keseimbangan, jaringan listrik bisa mempertahankan frekuensi stabil sebesar 60 hertz (Hz). Dan untuk mendapatkan keseimbangan ini, menjadi misi tersendiri bagi startup tersebut.
Advertisement
Pentingnya Energi Terbarukan Untuk Atasi Perubahan Iklim
Peralihan ke energi terbarukan merupakan langkah penting untuk mengatasi krisis iklim. Berdasarkan laporan Samsung Newsroom, saat ini energi terbarukan di Korea dihasilkan di seluruh negara dalam bentuk puluhan ribu pembangkit listrik skala kecil yang didistribusikan.
Namun, jumlah listrik yang dihasilkan dari energi terbarukan ini bergantung pada cuaca. Dengan begitu, perangkat lunak manajemen pembangkit energi terbarukan dengan teknologi pembangkit listrik virtual diperlukan untuk mengoperasikan jaringan listrik yang stabil.
Dengan teknologi tersebut, 60 Hertz mengoperasikan layanan Sunlight Wind Map, untuk memperkirakan jumlah energi yang dihasilkan dari pembangkit listrik energi terbarukan di seluruh Korea secara gratis.
Berdasarkan hal tersebut, pada tahun 2021, Sunlight Wind Map menunjukkan nilainya yang tinggi sebagai alat krisis iklim. Layanan ini juga telah menerima berbagai penghargaan.
Asus hingga IBM Berlomba Rancang Perangkat Ramah Lingkungan untuk Meredam Perubahan Iklim
Terlepas dari itu, Asus baru-baru ini meluncurkan laptop bisnis terverifikasi netral karbon pertama di dunia, bersama dengan perangkat berkelanjutan lainnya.
Melalui Layanan Mitra Karbon, Asus memungkinkan perusahaan untuk memilih pembelian pengimbangan yang mengkompensasi setiap emisi yang terkait dengan pembelian produk mereka lainnya.
Demikian pula, program Sertifikasi Produk Carbon Neutral HP membuat beberapa perangkat perusahaan menjadi nol karbon melalui offset dan pengurangan.
Selain itu, perangkat teknologi juga berperan penting dalam pembuatan kredit karbon, demikian dikutip dari BizTech, Minggu (5/11/2023).
Hal ini dikarenakan teknologi dapat melacak dan mencatat semua tahapan yang dilalui perusahaan secara elektronik, sehingga seluruh pihak dapat memastikan bahwa metrik ton emisi karbon yang dikurangi tidak diklaim oleh banyak pihak.
Metode pelacakan ini juga bervariasi, tetapi beberapa sistem bergantung pada blockchain, dan perusahaan seperti Intel bekerja untuk menciptakan blockchain yang lebih ramah lingkungan.
Kecerdasan buatan dan teknologi lainnya memberikan dukungan vital dalam pengumpulan data terkait kredit penggantian kerugian karbon, memungkinkan industri terus berkembang secara optimal.
Beberapa perusahaan teknologi menawarkan alat manajemen data khusus untuk pengimbangan karbon. Contohnya, Envizi ESG Suite dari IBM membantu pelanggan mengelola semua data emisi, termasuk kredit penggantian kerugian.
Microsoft, melalui Layanan Kredit Lingkungan, meningkatkan transparansi dan pelacakan, membantu memperkuat kepercayaan pelanggan terhadap kebenaran kredit karbon.
Advertisement