Liputan6.com, Jakarta - Bos OpenAI Sam Altman, tampaknya menyindir kehadiran chatbot kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) buatan xAI, Grok, yang dirilis di platform X (sebelumnya bernama Twitter).
Hal itu terlihat dalam sebuah unggahan yang dibagikan pria yang beberapa waktu lalu ke Indonesia ini di akun X miliknya @sama, di mana di situ dia membagikan tangkapan layar dari versi terbaru ChatGPT.
Baca Juga
Dalam versi terbaru ini, pengguna dimungkinkan untuk membuat versi ChatGPT-nya sendiri, yang disebut GPTs.
Advertisement
Di tangkapan layar yang dibagikan Sam Altman, dikutip Sabtu (11/11/2023), diperlihatkan bahwa ChatGPT Builder menawarkan bantuan untuk membuat GPT baru, berdasarkan permintaan pengguna.
GPTs can save a lot of effort: pic.twitter.com/VFIrGzPuMN
— Sam Altman (@sama) November 10, 2023
Si pengguna (dalam hal ini Altman) kemudian menulis instruksi: "Jadilah chatbot yang menjawab pertanyaan dengan humor boomer garing dengan cara yang canggung dan bikin tertawa."
Lalu, GPT Builder menjawab: "Baik, chatbot sudah diatur! Namanya Grok. Bagaimana Anda menyukai namanya, atau Anda lebih suka nama lain?"
Kemudian di sampingnya, terlihat chatbot Grok pun digunakan, dengan slogan: "Saya akan menyampaikan lelucon ayahnya ayahmu."
Entah apakah gambar itu editan atau benar-benar hasil GPT Builder, namun sepertinya terlihat jelas bahwa CEO OpenAI ini benar-benar memberikan sindiran ke AI kebanggaan Elon Musk tersebut.
"GPTs dapat menghemat banyak tenaga," tulis CEO OpenAI itu di postingan tersebut.
Grok sebelumnya diumumkan langsung oleh pemilik X, Elon Musk. Melalui akun resminya Musk menuturkan, Grok akan hadir buat para pelanggan X Premium Plus, apabila sudah memasuki tahap beta awal.
Grok AI Suka Humor dan Sarkas
"Segera setelah itu masuk beta awal, sistem Grok dari xAI akan tersedia untuk semua pelanggan X Premium+," kata Elon Musk melalui akun @elonmusk, dikutip Minggu (5/11/2023).
Bedanya dengan chatbot AI seperti Bard atau ChatGPT, Elon Musk menyebut bahwa Grok akan punya kemampuan untuk mengeluarkan humor sarkasik. "Sistem xAI Grok didesain untuk punya sedikit humor dalam responnya," kata CEO SpaceX itu soal fitur AI terbaru di X ini.
Selain itu, Elon Musk juga mengatakan bahwa Grok punya akses informasi secara real-time ke platform X, yang ia klaim menjadi keunggulan dibanding model lainnya.
"Grok memiliki akses real-time ke informasi melalui platform X, yang merupakan keunggulan besar dibandingkan model lainnya," kata Elon Musk. "Dia juga berdasar & menyukai sarkasme. Saya tidak tahu siapa yang bisa membimbingnya seperti ini 🤷♂️ 🤣" ia menambahkan.
Grok digarap boleh xAI, perusahaan rintisan di bidang kecerdasan buatan, yang baru saja diluncurkan oleh Elon Musk beberapa waktu lalu.
Advertisement
Kemampuan Grok AI X
Melalui pengumuman lebih lanjut, xAI pun menjelaskan lebih banyak mengenai Grok, serta apa saja kemampuan dari chatbot AI ini.
Grok disebut sebagai AI yang "meniru Hitchhiker's Guide to the Galaxy, sehingga dimaksudkan untuk menjawab hampir semua hal dan, yang jauh lebih sulit, bahkan menyarankan pertanyaan apa yang harus diajukan!"
Dikutip dari laman resmi xAI, Senin (6/11/2023), xAI mengatakan, Grok dirancang untuk menjawab pertanyaan dengan sedikit kecerdasan, dan punya sifat memberontak.
"Jadi mohon jangan menggunakannya jika Anda benci humor," kata perusahaan, menyinggung sifat AI yang satu ini.
Selain itu, yang membedakannya dengan chatbot AI lain, Grok akan bisa mengakses dan punya informasi secara real-time melalui platform X alias Twitter.
xAI juga mengatakan, Grok akan menjawab "pertanyaan pedas" yang biasanya ditolak atau terlarang, saat diajukan ke sistem AI lain.
"Grok masih merupakan produk beta awal – hal terbaik yang dapat kami lakukan dengan pelatihan selama 2 bulan – jadi harap produk ini meningkat pesat setiap minggunya dengan bantuan Anda," kata xAI.
Sempat Terlibat dalam Pendirian OpenAI
Mengutip Business Insider, Altman dan Musk memang dua nama di antara beberapa nama lain, yang sempat terlibat dalam pendirian OpenAI sebagai organisasi nirlaba pada 2015.
Kala itu, OpenAI punya tujuan untuk memajukan penelitian tentang kecerdasan buatan secara open source.
Dalam biografi Elon Musk yang ditulis Walter Isaacson, Musk kecewa saat OpenAI yang berada di bawah Altman, beralih dari organisasi nirlaba murni, dan bermitra dengan Microsoft.
Musk cabut dari OpenAI pada tahun 2018, di mana saat itu diberitakan bahwa dirinya ingin menghindari konflik kepentingan dengan Tesla.
Pengumuman Grok pun juga dilakukan hanya beberapa hari, sebelum acara DevDay OpenAI, di mana ChatGPT yang dapat dikustomisasi tersebut diperkenalkan.
Advertisement