Liputan6.com, Jakarta TikTok Shop disebut akan buka lagi di Indonesia dengan menggandeng lima perusahaan e-commerce, termasuk Tokopedia, Bukalapak, dan Blibli.
Rumor ini pun menyedot perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Selasa (21/11/2023) kemarin.
Baca Juga
Informasi lain yang juga populer yaitu mengenai spesifikasi HP lipat Oppo Find N3. Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
Advertisement
1. TikTok Shop Buka Lagi, Bakal Gandeng E-Commerce Indonesia?
TikTok Shop yang sempat dilarang di Indonesia kabarnya akan kembali hadir. Informasi ini diketahui setelah ada laporan TikTok tengah berbicara dengan lima perusahaan e-commerce di Tanah Air untuk menjalin kemungkinan kerja sama.
Adapun informasi tersebut diungkap oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (21/11/2023), TikTok dikabarkan berbicara dengan lima perusahaan di Indonesia, termasuk Tokopedia, Bukalapak, dan Blibli.
"Sejumlah perusahaan e-commerce di Indonesia telah berbicara dengan TikTok," tutur Teten Masduki yang mengutip sejumlah petinggi perusahaan e-commerce di Indonesia. Pembicaraan ini diketahui dilakukan setelah sebulan Indonesia melarang TikTok Shop.
Sebagai informasi, Kementerian Perdagangan memang telah melarang TikTok Shop untuk melakukan transaksi jual beli di platformnya. Tujuan pelarangan itu adalah untuk melindungi UMKM di Indonesia sekaligus memastikan perlindungan data pengguna.
Pelarangan ini jelas menjadi pukulan telak bagi TikTok, termasuk TikTok Shop, karena platform video pendek itu memiliki 125 juta pengguna di Indonesia. Terkait laporan ini, Reuters mengungkap, juru bicara TikTok menolak untuk memberikan komentar.
Sebelumnya, pemerintah sendiri memastikan tidak melarang perusahaan aplikasi Tiktok berjualan, tapi harus mematuhi aturan platform sosial media dengan bisnis harus terpisah. Ini diungkapkan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga.
2. Cek Spesifikasi Oppo Find N3, HP Android Terbaru Rp 30 Juta yang Resmi Meluncur di Indonesia!
Oppo Find N3 adalah salah satu smartphone layar lipat terbaru yang baru saja dirilis di Indonesia pada tanggal 21 November 2023.
Dengan harga Rp 30 juta, Oppo Find N3 siap bersaing dengan smartphone layar lipat lainnya di pasar Indonesia, seperti Samsung Galaxy Z Fold5 dan Huawei Mate X2.
Layar utama HP Oppo ini sudah pakai panel AMOLED 7,82 inci beresolusi 2268 x 2440 piksel, Dynamic Refresh Rate 120Hz. Layar kedua ponsel ini berukuran 6,31 inci, refresh rate 120Hz, dan resolusi 1080 x 2120 piksel.
Soal performa, Oppo Find N3 sudah menggunakan chipset Snapdragon 8 Gen 2, LPDDR5X RAM16GB, memori 512GB, dan baterai berkapasitas 4805mAh dengan dukungan SuperVOOC.
HP Android ini juga memiliki fitur penambahan RAM hingga 12GB, untuk mendukung pemakaian saat multitasking. Oppo menyediakan kapasitas penyimpanan hingga 256 GB untuk menampung banyak file dan aplikasi.
Perusahaan asal China ini menyematkan tiga kamera belakang, terdiri dari kamera utama 48 MP, telefoto 64 MP, dan ultrawide 48 MP.
Berbekal fitur kalibrasi warna dari Hasselblad, Oppo mengklaim kamera ponselnya ini mampu dapat menghasilkan foto dan video dengan warna yang akurat dan natural.
Untuk kamera selfie-nya, Oppo Find N3 tampil dengan lensa ultrawide 32 MP dan ultrawide 20 MP.
Advertisement
3. Wamenkominfo Ungkap 3 Gagasan Indonesia soal Respons Perkembangan AI di Dunia
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengungkapkan Indonesia punya tiga usulan atau gagasan dalam rangka merespons perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Menurut Nezar, usulan ini sudah disampaikan dalam AI Safety Summit, yang diikuti 28 negara, bersama dengan sejumlah perusahaan teknologi di London, Inggris beberapa waktu lalu.
"Kami menawarkan tiga hal yang kami sebut 3P di dalam forum itu," kata Nezar Patria dalam acara Catatan Wens Manggut bertajuk 'Regulasi dan Etika dari Kecerdasan Buatan (AI)' yang digelar secara live streaming di Vidio, Selasa (21/11/2023).
Ia mengungkapkan, "P" yang pertama adalah Policy atau kebijakan, yang dimaksudkan untuk mengatur ekosistem, mulai dari desain, pengembangan, hingga pemakaian.
Kedua adalah Platform kecerdasan buatan, di mana menurut Nezar, platform harus menjamin inklusivitas, transparansi, hingga non-diskriminasi.
"P" terakhir adalah terkait People atau sumber daya manusia dan hubungannya dengan alat-alat AI, serta empowerment manusianya itu sendiri.
"Karena ada digital divide, di dunia masih terjadi. Kesenjangan akses, kesenjangan pengetahuan soal digital, dan lain-lain, akan memengaruhi interaksi dengan artificial intelligence, dalam soal data," ujarnya.
Infografis Larangan TikTok Shop Cs Jualan dan Transaksi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Advertisement