Liputan6.com, Jakarta - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) dan Mastercard menjalin kolaborasi dalam bidang keamanan siber, terutama untuk menjaga ekonomi digital Indonesia.
Lewat MoU ini ini, keduanya meresmikan Indosat-Mastercard Cybersecurity Center of Excellence (CoE) yang ada di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB).
Baca Juga
Kehadiran inisiatif terkait keamanan siber ini tidak lepas dari tantangan akan keamanan siber yang meningkat di seluruh dunia. Apalagi kerugian akibat masalah keamanan siber diprediksi akan melonjak menjadi USD 14 triliun pada 2028, dari sebelumnya USD 8 triliun di 2023.
Advertisement
Berdasarkan survei global, 72 persen serangan siber di Asia disebabkan oleh kurangnya tenaga ahli di bidang tersebut.
Untuk itulah, Indosat-Mastercard Cybersecurity Center of Excellence di ITB ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan tersebut dengan fokus pada tiga pilar utama.
Pertama edukasi, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang keamanan siber melalui peningkatan akses pendidikan serta pelatihan keamanan siber.
Pilar kedua adalah inovasi, melalui penelitian di beberapa area utama keamanan siber dan digital trust dengan memanfaatkan teknologi baru.
Selanjutnya pilar kolaborasi industri dalam mendeteksi dan memitigasi penipuan.
Presiden Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha berharap agar upaya yang dilakukan bisa mengatasi tantangan keamanan siber di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.
"Kami yakin upaya yang kita lakukan ini akan memajukan sumber daya manusia dalam bidang keamanan siber Indonesia ke depannya," kata Vikram.
Perkuat Tujuan Indosat Ciptakan 1 Juta Talenta Digital Indonesia
Vikram mengatakan, inisiatif ini bisa memperkuat tujuan Indosat menciptakan satu juta talenta digital di Indonesia.
"Komitmen ini mendorong kami lebih dekat untuk mencapai tujuan besar Indosat dalam memberdayakan setiap individu di Indonesia," ujar Vikram.
Division President, Southeast Asia, Mastercard, Safdar Khan, mengatakan, Mastercard berkomitmen untuk meningkatkan kepercayaan dalam ekonomi digital.
"Komitmen ini tidak hanya mencakup inovasi teknologi, tetapi juga meliputi pengembangan kapasitas dan kolaborasi industri," kata Safdar.
Safdar mengatakan, kolaborasi Indosat dan Mastercard Center of Excellence in Cybersecurity & Digital Trust memadukan inovasi dan kerja sama antara keahlian lokal dengan praktik global untuk mengembangkan keterampilan dan keahlian yang diperlukan untuk memajukan perekonomian digital Indonesia.
Selain itu, dengan fokus pada pengembangan kapasitas dan keterampilan, kemitraan ini sejalan dengan visi pemerintah menuju “Indonesia Emas 2045”.
Tujuannya adalah menempatkan Indonesia sebagai ekonomi terbesar keempat di dunia pada 2045 melalui peningkatan keterampilan dan pengembangan sumber daya manusia, sebagai salah satu pilar utama.
Advertisement
Indosat Ajak Generasi Muda Jaga Lingkungan Lewat Film Fiksi Ilmiah Berkonsep Multiverse
Di sisi lain, Indosat Ooredoo Hutchison sebelumnya juga mengajak generasi muda untuk menjaga kelestarian lingkungan melalui film berjudul 'Jaga Raya'.
Film pendek ini bercerita tentang peneliti biologi bernama Raya yang peduli terhadap polusi yang kian mencemari Bumi.
Uniknya, film ini mengangkat dunia multiverse Raya, di mana di dunia multisemesta lainnya, Raya menjadi korban dari kondisi lingkungan yang memburuk.
Namun, kegigihannya dalam melakukan penelitian benih mangrove membuahkan hasil. Selanjutnya kekasih Raya, Jaga, bisa membawa benih tersebut ke masa kini untuk mencegah memburuknya kerusakan lingkungan yang terjadi di dunia paralel mereka.
Premis tersebut dibawa Indosat Ooredoo Hutchison dalam film tersebut, sebagai salah satu komitmennya akan pelestarian lingkungan.
SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang menyebut peluncuran film pendek bergenre fiksi ilmiah ini merupakan bagian dari kampanye Indosat "Tanam Oksigen."
"Tanam Oksigen ditayangkan di YouTube Indosat, merupakan cerminan tanggung jawab kami terhadap lingkungan yang berkelanjutan," kata Steve, dikutip dari keterangan.
Lebih lanjut, film fiksi ilmiah ini menjadi salah satu bentuk edukasi agar masyarakat Indonesia makin paham akan peran penting mangrove sebagai biofilter polusi dan penghasil oksigen.
Bantu Tingkatkan Kesadaran Masyarakat
Steve menyebut, lewat film ini, pihaknya berharap bisa membantu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berkontribusi menjaga udara bersih.
Sekadar informasi, data saat ini menyebutkan 99 persen penduduk dunia menghirup udara dengan polusi tinggi. Selain itu, data WHO pada 2022 menyebutkan, emisi karbon dioksida mencapai rekor tertinggi.
Keberadaan udara bersih yang langka membuat Indosat mengajak masyarakat berkontribusi dengan melakukan aksi nyata di program Tanam Oksigen. Masyarakat pun bisa berpartisipasi secara langsung dengan membeli bibit mangrove Rp 80 ribu per pohon.
Selain membantu mengurangi polusi udara, mangrove juga punya manfaat ekologi seperti menahan abrasi, meredam hempasan tsunami, hingga menjadi kawasan wisata.
Advertisement