Samsung Solve for Tomorrow Ajak Siswa SMA Belajar AI hingga Kompetisi STEM

Samsung menggelar program Samsung Solve for Tomorrow 2024, kompetisi STEM untuk talenta AI yang ingin menciptakan solusi inovatif untuk masalah sosial. Program ini terbuka untuk mahasiswa SMA dan menengah ke atas. Peserta akan belajar AI dan Design Thinking, keterampilan penting di era digital, dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan mempersiapkan talenta AI untuk masa depan yang lebih cerah.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 29 Apr 2024, 06:30 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2024, 06:30 WIB
Tim siswa SMA berpartisipasi dalam program Samsung Solve for Tomorrow
Tim siswa SMA berpartisipasi dalam program Samsung Solve for Tomorrow (Foto: Samsung Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Samsung menggelar program bernama Samsung Solve for Tomorrow 2024. Lewat program ini, Samsung menghadirkan pembelajaran dan kompetisi Science, Technology, Engineering, and Math (STEM) untuk talenta muda AI yang ingin mewujudkan solusi nyata dan inovatif untuk memecahkan masalah masyarakat.

Pada tahun ini, selain untuk mahasiswa, Samsung juga membuka Solve for Tomorrow untuk mahasiswa siswa SMA, guna menjangkau lebih banyak penerima manfaat.

Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia Ennita Pramono mengatakan, pihaknya memperluas jangkauan program STF tahun ini untuk mahasiswa untuk terus memupuk dan mencetak talenta-talenta digital muda termasuk AI.

"Terlebih dengan adanya agenda Indonesia Emas 2025, kami ingin mengambil bagian dalam membangun generasi muda yang mampu menghadirkan perubahan positif bagi masyarakat di sekitar mereka," kata Ennita, dikutip dari keterangan Samsung.

Adapun Samsung Solve for Tomorrow pertama diluncurkan pada 2023 dan diikuti 309 tim yang terdiri dari 1.087 peserta dari SMA dan sederajat.

Program ini sukses dan mendapat pengakuan berupa Platinum Award The 16th Global CSR & ESG Summit and Award 2024 di Hanoi, Vietnam.

Tahun lalu, Qalam Malang menjadi satu-satunya tim perempuan yang jadi satu dari tiga pemenang SFT 2023. Tim dari SMAN 78 ini merancang inovasi pembersih kualitas udara dan mengurangi polusi menggunakan MicroAlgae Aquarium.

Solusi mereka kini telah dipakai di salah satu hotel bintang 5 di Jakarta dan bakal dikembangkan lebih lanjut.

Diapresiasi

Anggota tim Qalam Malang Michelina Mareen Rahardjo mengatakan, "Samsung Solve For Tomorrow adalah kompetisi yang seru. Kita bisa kenalan sama banyak orang dari berbagai daerah dan bikin hubungan baru dengan tim lain. Melalui kompetisi ini, saya jadi lebih peduli sama lingkungan sekitar dan dapat ide kreatif untuk atasi masalah serta berani tantang diri sendiri."

Setelah acara Samsung SFT selesai, peserta lain sedang mengembangkan prototipe inovasi mereka.

Misalnya, tim dari SMA Negeri 16 Surabaya mengembangkan superapps Tresurian dengan kecerdasan buatan (AI) untuk atur sampah secara berkelanjutan.

"Kami lagi susun rencana bisnis yang matang dan kembangkan Tresurian. Kami juga rancang prototipe perangkat pendukung dengan teknologi robotika dan statis," kata M. Ardiansyah dari SMA Negeri 16 Surabaya.

Tim dari SMA Negeri Sumatera Selatan membuat Wapetsu, sebuah sistem pemantau pH dan kekeruhan air yang terhubung dengan bot Telegram.

Sistem ini memudahkan masyarakat memantau kualitas air. Proyek ini terus berlanjut meskipun belum diproduksi secara besar-besaran, dan mereka terus bagikan informasi tentang air di Indonesia melalui media sosial.

Pakai STEM dan Terampilan Tentang AI

Sekadar informasi, tahun ini, Samsung SFT fokus pada Pendidikan & Pembelajaran, Lingkungan & Keberlanjutan, serta Kesehatan & Kesejahteraan.

Peserta akan menggunakan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) untuk ciptakan inovasi, aplikasi teknologi kreatif, dan cara belajar baru yang seru.

Untuk kegiatan ini, Samsung mengundang siswa SMA, SMK, MA, dan mahasiswa D3, D4, S1 turut serta. Mereka akan belajar tentang AI dan Design Thinking, keterampilan penting di era digital.

Bekali Terampilan Tentang AI

Di era mobile yang semakin maju, para peserta Samsung SFT akan belajar tentang AI dan Design Thinking.

Hal ini tidak hanya berguna untuk merancang inovasi yang diperlukan, tetapi juga akan menjadi bekal keterampilan yang penting untuk masa depan yang lebih baik di era digital.

Pentingnya keterampilan AI didasari oleh studi yang menunjukkan bahwa teknologi ini akan terus meningkatkan produktivitas di dunia usaha.

Tentang Program Samsung Solve for Tomorrow

AI dapat mengurangi beban kerja, membantu dalam pengambilan keputusan, serta menunjang pekerjaan administratif, analitik, dan kreatif.

Dengan potensi AI yang besar, dunia usaha perlu fokus untuk mempersiapkan talenta AI guna mencapai aspirasi masa depan yang lebih cerah.

Ennita menambahkan, Samsung for Tomorrow merupakan wujud komitmen Samsung meningkatkan literasi dan melahirkan talenta yang kian dibutuhkan dalam meraih potensi AI bagi kehidupan.

SFT 2024 akan berlangsung selama kurang lebih lima bulan dalam tiga fase kompetisi; preliminary, semi-final, dan final.

Selain keterampilan teknis, para peserta akan mendapatkan pelatihan komprehensif dalam soft skill yang penting seperti kerja sama tim, berpikir kritis, kreatif, kolaborasi dan komunikasi melalui DesignThinking Workshop dan sesi mentoring bersama pakar dari Samsung dan mitra program.

Sebagai project-based learning, para peserta akan mendapatkan pengalaman nyata dalam pengembangan solusi digital, yang sangat dicari di industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Mereka diminta untukmenyiapkan makalah konsep pada saat pendaftaran. Serta memberikan video pitch dan prototipe proyek pada saat semifinal.

Pendaftaran program akan dilakukan pada Mei 2024 dengan mengunjungi website program Solve for Tomorrow yang segera diluncurkan.

 

Infografis Ponsel Black Market Diblokir via IMEI
Infografis Ponsel Black Market Diblokir via IMEI. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya