Mengenal RCS, Layanan Pesan SMS yang Kini Hadir di iOS 18

Apple akhirnya mendukung RCS pada iOS 18. Lantas, apa itu RCS yang sudah lebih dulu hadir di Android?

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 19 Jun 2024, 12:03 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2024, 13:00 WIB
Fitur baru Messages di iOS 16
Messages adalah salah satu aplikasu yang mendapatkan peningkatan di iOS 16. (Doc: Apple)

Liputan6.com, Jakarta - Apple akhirnya mulai mengadopsi sistem RCS (Rich Communication Services), standar pengiriman pesan yang lebih modern di iOS 18. Hal ini sekaligus mengakhiri perbedaan yang masih terjadi antara iOS dan Android, dalam hal pengiriman teks.

Mengutip informasi dari Engadget, Selasa (18/6/2024), RCS yang kini diadopsi oleh iOS 18 disebut sebagai Advanced Messaging. Ini merupakan protokol komunikasi yang menawarkan fitur lebih kaya dibandingkan SMS tradisional.

Dengan RCS, pengguna bisa mendapatkan berbagai fitur menarik seperti tanda terima pesan telah dibaca, indikator pengetikan, pengiriman gambar, video, dan audio beresolusi tinggi, hingga enkripsi end-to-end.

Tak seperti teks SMS, pesan RCS dihubungkan melalui koneksi data seluler atau Wi-Fi, dengan SMS berfungsi sebagai cadangan. Hanya perlu diingat, meski Apple telah mengadopsi RCS, bukan berarti Messages akan ditinggalkan.

Apple menegaskan Messages tetap menjadi platform pesan terbaik dan teraman bagi pengguna Apple. Namun, dukungan RCS diharapkan tetap meningkatkan pengalaman pengguna, baik iOS maupun Android.

Adapun keputusan Apple akhirnya mengadopsi RCS tidak lepas dari beberapa hal.

Kemungkinan, perusahaan mendapatkan tekanan dari sejumlah regulator, terutama di Uni Eropa dan China yang menganggap sistem pesan Apple tidak adil bagi pengguna Android.

Selain itu, Google juga menjadi perusahaan yang cukup mendorong agar penerapan RCS ini bisa diadopsi semua platform. Namun, Apple tetap membedakan pesan yang dikirimkan antar perangkat iPhone, dengan yang dikirimkan ke Android.

Dengan kata lain, pesan RCS yang dikirimkan ke perangkat Android tetap akan ditampilkan dengan gelembung biru. Sementara pesan yang dilakukan antar perangkat Apple diperlihatkan dalam gelembung hijau.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pengguna iPhone 15 Kecewa, Ini Alasan iPhone 15 Pro Bisa Pakai Apple Intelligence

iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max (Apple)
iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max (Apple)

Di samping itu, Apple juga membuat kejutan dengan mengumumkan Apple Intelligence di iOS 18, iPadOS 18, dan macOS Sequoia dalam ajang Worldwide Developer Conference (WWDC) 2024.

Dalam ajang tahunan Apple tersebut, perusahaan sekaligus membeberkan hanya iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max yang bisa pakai Apple Intelligence.

Sementara itu, iPhone 15 dan iPhone 15 Plus ke bawah sama sekali tidak bisa menggunakan teknologi AI hasil kolaborasi Apple dan OpenAI ini.

Kabar ini pastinya menjadi pukulan keras bagi para pemilik iPhone 15 bukan Pro. Namun, hal ini ternyata ada alasannya.

Hal ini diungkap oleh analis Apple kenamaan, yakni Ming-Chi Kuo. Mengutip laporan Kuo, Jumat (14/6/2024), Apple Intelligence tidak mendukung iPhone 15 dan iPhone 15 Plus yang dilengkapi dengan prosesor aplikasi AP) 4nm A16.

Disebutkan, kekuatan komputasi AI dengan chipset M1 dapat menjalankan 11 triliun operasi per detik (TOPS). Sementara itu, A16 hanya bisa melakukan komputasi hingga 17 TOPS.

Ini berarti masalahnya bukan di chipset. Kuo mengatakan, memori DRAM adalah pembedanya. DRAM iPhone 15 dan iPhone 15 Plus hanya 6GB, lebih rendah dibandingkan M1 dengan DRAM 8GB.

Lebih penting, sejumlah perangkat dengan baru Apple saat ini sudah menggunakan RAM 8GB dan juga dilengkapi dengan chipset A17 Pro--seperti di iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max.


iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Dukung Apple Intelligence

iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max. Dok: Apple
iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max. Credit: Apple

Akibatnya, iPhone 15 dan iPhone 15 Plus tidak mendapatkan Apple Intelligence sedangkan iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max mendapatkannya.

Dengan data ini, Kuo mengatakan AI LLM (Large Language Model) pada perangkat Apple Intelligence memerlukan DRAM sekitar 2 GB atau kurang.

LLM digunakan oleh platform AI untuk mengenali dan menghasilkan teks. Dia menyebutkan, Apple Intelligence menggunakan parameter LLM 3 miliar.

"Setelah kompresi (menggunakan konfigurasi campuran 2-bit dan 4-bit), sekitar 0,7-1,5 GB DRAM perlu dicadangkan kapan saja untuk menjalankan Apple Kecerdasan pada perangkat LLM," jelasnya.

Berhubung fitur AI ini baru bisa dinikmati lewat iOS 18, masih belum diketahui secara pasti apakah pengalaman Apple Intelligence sesuai dengan yang perusahaan klaim atau tidak.


Apple dan OpenAI Kolaborasi Gratis untuk Apple Intelligence, Kok Bisa?

Antrean pre-order iPhone 15 series di iBox Central Park
Antrean pre-order iPhone 15 series di iBox Central Park. (Doc: Erajaya)

Apple sudah memperkenalkan iOS 18, iPadOS 18, dan macOS Sequoia dalam ajang Worldwide Developer Conference (WWDC) 2024 pada Selasa, 11 Juni 2024.

Apple mengungkap, mereka berkolaborasi dengan OpenAI untuk membawa teknologi kecerdasan buatan Apple Intelligence ini ke iPhone dan perangkat lainnya.

Dengan kolaborasi Apple dan OpenAI, pasti banyak pihak yang bertanya-tanya tentang berapa besar biaya yang Apple keluarkan untuk kerja sama ini?

Jawabannya bakal membuat banyak pihak geleng-geleng kepala, karena hasil kolaborasi kedua perusahaan di Apple Intelligence ini tidak melibatkan sepeser pun.

Dilansir Bloomberg, Kamis (13/6/202), tidak ada perusahaan yang bayar atau dibayar dalam kemitraan ini. Apple dilaporkan tidak membayar OpenAI.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya