25 Juta Rumah Tangga di Pulau Jawa bakal Bisa Akses Internet Murah

25 juta rumah tangga di Pulau Jawa akan bisa mengakses layanan internet murah. Siapa penyedia layanan internetnya?

oleh Iskandar diperbarui 24 Jun 2024, 11:10 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2024, 10:48 WIB
Kabel jaringan internet tertambat di Tiang Bambu ditutup ember bekas cat
Dari hasil pengamatan dilokasi, benar adanya dalam video unggahan ada sebuah tiang bambu dengan ditutup dibagian atas menggunakan ember bekas cat dan beberpa kabel masih melintang.

Liputan6.com, Jakarta - Arsari Group melalui PT Arsari Sentra Data dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk mempercepat pengembangan infrastruktur dalam memberikan layanan internet murah

Dalam hal ini Surge menargetkan penyediaan konektivitas yang andal dan terjangkau bagi 25 juta rumah tangga di Pulau Jawa

"Dukungan dari Arsari Group kami harapkan dapat mendukung percepatan operasi bisnis  dan mempercepat penetrasi fixed broadband ke berbagai wilayah yang dapat berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan, akses kesehatan, hingga peningkatan perekonomian ,” ujar Presiden Direktur Surge, Yune Marketatmo, melalui keterangannya, Senin (24/6/2024).

Sementara Chairman Arsari Group, Hashim S Djojohadikusumo, menuturkan bahwa perusahaan menyadari akses internet masyarakat memegang kunci yang krusial dalam perkembangan perekonomian nasional. 

“Seluruh aktivitas dan kebutuhan hidup sehari-hari bergantung kepada ketersediaan internet sehingga penting untuk mendukung usaha-usaha pemerataan konektivitas dalam mencapai cita-cita Bangsa di masa digital modern,” ucapnya .

Ia menjelaskan, melalui kolaborasi dan kemampuan yang dimiliki oleh PT Arsari Sentra Data dan Surge beserta afiliasinya, perusahaan optimistis dapat berkontribusi pada peningkatan ekonomi digital dalam mencapai Indonesia Emas 2040. 

Dengan kerjasama ini pula diharapkan akan mempercepat peningkatan penetrasi internet yang lebih merata, terjangkau, dan dapat dapat memberikan dampak pada perkembangan ekonomi digital masyarakat. 

Untuk diketahui, saat ini penetrasi sambungan internet tetap ke rumah (Fixed Broadband) di Indonesia baru mencapai 15%. 

Maka dari itu, diperlukan kolaborasi dan kerjasama dari berbagai pihak dalam menghadirkan layanan andal, terjangkau, dan merata sehingga memiliki dampak yang signifikan bagi perkembangan ekonomi Indonesia ke depan.

 

6 Cara Gen Z Memilih Layanan Internet Saat Ini

FOTO: Target Internet Gratis JakWiFi Selama Pandemi
Sejumlah siswa menggunakan jaringan JakWiFi saat mengikuti kegiatan PJJ di Rumah Diskusi RT 007/008 Cipinang Besar Utara, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengklaim telah menyediakan 4.956 titik jaringan JakWiFi di lima wilayah administrasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Pengguna internet di Indonesia pada awal 2024 ini dilaporkan mencapai 221,5 juta jiwa atau tepatnya 221.563.479 jiwa. Dari jumlah tersebut, Generasi Z atau Gen Z (berusia 12-27 tahun) menjadi kelompok usia yang paling banyak terkoneksi internet.

Dikutip dari laman resmi Kominfo mayoritas responden Gen Z dalam laporan survei Status Literasi Digital di Indonesia 2022 menggunakan internet lebih dari 6 jam per hari. Gen Z juga merupakan pengguna media sosial yang aktif.

Mayoritas Gen Z menghabiskan 1 hingga 6 jam per hari untuk menggunakan media sosial. YouTube dan TikTok menjadi media sosial paling populer di kalangan mereka.

Gen Z sebagai generasi yang lahir pada era digital memiliki kebutuhan internet yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Bagi mereka, internet bukan hanya alat untuk mencari informasi atau berkomunikasi, tetapi juga bagian integral dari kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah beberapa cara Gen Z memilih layanan internet saat ini.

1. Kecepatan dan Keandalan

Gen Z membutuhkan koneksi internet yang cepat dan andal untuk melakukan berbagai aktivitas online mereka. Streaming video, bermain gim online, dan mengunggah konten ke media sosial membutuhkan bandwidth yang besar.

Oleh karena itu, Gen Z akan mencari provider yang menawarkan kecepatan internet yang tinggi dan uptime yang baik.

2. Cakupan Area

Gen Z ingin dapat terhubung ke internet di mana pun mereka berada. Oleh karena itu, mereka akan mencari provider yang memiliki cakupan area yang luas. Hal ini penting bagi Gen Z yang sering bepergian atau yang tinggal di daerah pedesaan.

3. Reputasi Provider

Antusias Anak-Anak Berinternet Sehat
Siswa SDN Kemirimuka 2 Depok menggunakan internet sehat pada Operator Mobile Community Acces Point (M-CAP) di Depok, Jawa Barat, Kamis (28/7/2022). Sosialisasi yang dilakukan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) itu diharapkan dapat meningkatkan kemampuan anak-anak khususnya di bidang teknologi informasi. (merdeka.com/Arie Basuki)

Gen Z akan mencari informasi tentang reputasi provider sebelum memilih layanan internet. Mereka akan membaca ulasan online dan bertanya kepada teman dan keluarga mereka tentang pengalaman mereka dengan provider tersebut.

4. Keamanan dan Privasi

Gen Z semakin sadar akan pentingnya keamanan dan privasi online. Mereka membutuhkan platform online yang menjamin keamanan data mereka dan melindungi privasi mereka.

5. Fitur Tambahan

Beberapa provider menawarkan fitur tambahan seperti layanan streaming video, musik, dan cloud storage. Gen Z mungkin akan tertarik dengan provider yang menawarkan fitur-fitur ini, terutama jika mereka sering menggunakan layanan tersebut.

6. Harga Terjangkau dan Fleksibel

Gen Z umumnya lebih hemat daripada generasi sebelumnya. Mereka akan mencari provider yang menawarkan harga yang terjangkau dengan paket yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Infografis Muncul Wacana Pembentukan Dewan Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Muncul Wacana Pembentukan Dewan Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Muncul Wacana Pembentukan Dewan Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya