Seperti yang diketahui, di bulan Juni 2012 lalu Google telah berhasil mengujicobakan teknologi mobil tanpa sopir. Saat itu, mobil tanpa sopir ini berhasil berjalan sejauh 300.000 mil atau sekitar 482.000 kilometer tanpa masalah sedikit pun.
Melihat performa impresif tersebut, pihak Google dikabarkan tengah bersiap membawa teknologi inovatif di segmen otomotif itu ke dunia industri transportasi sesungguhnya.
Seperti yang dilansir laman Engadget, Senin (26/8/2013), saat ini Google dilaporkan sedang melakukan pembicaraan serius dengan Magna International and Continental AG. Keduanya merupakan perusahaan pemasok berbagai perangkat otomotif ternama di dunia.
Pembicaraan tersebut ditengarai menyangkut rencana produksi massal mobil tanpa sopir yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai sarana transformasi publik, khususnya taksi.
Menurut surat kabar asal Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung, selain proses produksi, layanan trasportasi publik yang kabarnya akan diberi julukan Robo-taksi itu besar kemungkinan akan dioperasikan langsung oleh Google. Sebab Google dikabarkan telah gagal menemukan kesepakatan dengan sejumlan brand industri transportasi. Kegagalan tersebut diprediksi karena masalah tingginya bandrol dari Robo-taksi.
Bila kabar ini benar, layanan transportasi publik tampaknya akan menjadi salah satu lini bisnis terbaru dari Google. Namun sayang, hingga saat ini belum ada penjelasan resmi apapun dari Google. (dhi/gal)
Melihat performa impresif tersebut, pihak Google dikabarkan tengah bersiap membawa teknologi inovatif di segmen otomotif itu ke dunia industri transportasi sesungguhnya.
Seperti yang dilansir laman Engadget, Senin (26/8/2013), saat ini Google dilaporkan sedang melakukan pembicaraan serius dengan Magna International and Continental AG. Keduanya merupakan perusahaan pemasok berbagai perangkat otomotif ternama di dunia.
Pembicaraan tersebut ditengarai menyangkut rencana produksi massal mobil tanpa sopir yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai sarana transformasi publik, khususnya taksi.
Menurut surat kabar asal Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung, selain proses produksi, layanan trasportasi publik yang kabarnya akan diberi julukan Robo-taksi itu besar kemungkinan akan dioperasikan langsung oleh Google. Sebab Google dikabarkan telah gagal menemukan kesepakatan dengan sejumlan brand industri transportasi. Kegagalan tersebut diprediksi karena masalah tingginya bandrol dari Robo-taksi.
Bila kabar ini benar, layanan transportasi publik tampaknya akan menjadi salah satu lini bisnis terbaru dari Google. Namun sayang, hingga saat ini belum ada penjelasan resmi apapun dari Google. (dhi/gal)