Eropa Mulai Terpikat Windows Phone

Pangsa pasar Windows Phone di lima negara besar Eropa yaituPerancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris saat ini mencapai 9,2 persen.

oleh Adhi Maulana diperbarui 02 Okt 2013, 14:11 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2013, 14:11 WIB
windows-131002b.jpg

Keputusan Nokia untuk memasuki pasar smartphone segmen entry level mulai menunjukkan hasil positif. Bahkan, baru-baru ini ponsel pintar Lumia 520 telah dinobatkan menjadi perangkat Windows dengan angka penjualan tertinggi di dunia.

Hal ini pun tampaknya yang membuat sistem operasi Windows Phone mulai dilirik dan diminati oleh pasar perangkat mobile wilayah Eropa.

Menurut data terbaru yang dirilis lembaga survei Kantar Worldpanel, pangsa pasar Windows Phone di lima negara besar Eropa yang terdiri dari Perancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris saat ini mencapai 9,2 persen. Nilai tersebut meningkat drastis hingga 5,1 persen pada tahun lalu.

Dikutip dari laman Engadget, Rabu (2/10/2013), kesuksesan terbesar sistem operasi besutan Microsoft ini nampak jelas di Jerman. Di Jerman, Windows Phone berhasil merebut 8,8 persen pangsa pasar. Angka ini hanya beda tipis dengan sistem operasi iOS yang mampu menguasai 9,5 persen pangsa pasar.

Sementara itu, pangsa pasar Windows Phone bahkan mencapai double digit di Prancis dan Inggris dengan nilai 10,8 persen dan 12 persen. Nilai tersebut melonjak jauh dibandingkan dengan tahun lalu, di mana Windows Phone hanya mampu mendapatkan 5,6 persen pangsa pasar di Prancis dan 4,5 persen di Inggris.

Android masih merajai pasar Eropa

Pangsa pasar sistem operasi mobile buatan Google, Android, masih menjadi yang teratas di Eropa. Di Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris Android mampu menguasai 70,1 persen pangsa pasar sistem operasi perangkat mobile. Nilai ini meningkat dari 68,8 persen dari tahun lalu.

Meskipun begitu, pihak Kantar Worldpanel memprediksi bahwa berbagai hal mengejutkan dapat terjadi di masa mendatang. Android bisa saja terancam oleh meningkatnya pangsa pasar Windows Phone dan iOS di Eropa. (dhi/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya