Pemanfaatan Teknologi Perkuat Daya Saing Industri Lokal

Setidaknya ada tiga hal yang bisa diatasi dalam menghadapi lemahnya daya saing industri lokal. Pemanfaatan teknologi salah satunya.

oleh Ervina Anggraini diperbarui 11 Des 2013, 18:00 WIB
Diterbitkan 11 Des 2013, 18:00 WIB
microsoft-131211b.jpg

Dengan menggandeng Accenture dan Hewlett-Packard, Microsoft menawarkan solusi berbasis teknologi untuk pelaku bisnis di industri manufaktur dan distribusi. Solusi baru ini ditawarkan bertepatan dengan pekan seminar teknologi yang bertajuk Indonesia Manufacturing and Distribution Summit (IMDS) 2013.

Perusahaan asal Redmond, Washington ini menganggap inovasi sebagai salah satu kunci mengatasi lemahnya daya saing dalam kedua industri tersebut. Bahkan dalam beberapa tahun ke depan, neraca ekonomi lokal lebih tergantung pada produk impor.

Setidaknya ada tiga hal yang bisa diatasi dalam menghadapi lemahnya daya saing industri lokal. Ketiga hal tersebut yakni perbaikan kualitas sumber daya manusia, penyediaan infrastruktur fisik dan teknologi, serta penggunaan teknologi.

"Ketiga faktor diatas dalam jangka waktu lama mampu meningkatkan daya saing yang kedepannya akan semakin ketat," ucap Tony Prasetinatono selaku Direktur Pusat Studi Ekonomi & Kebijakan Publik, Universitas Gadjah Mada saat dilakukan diskusi media di Glass House, Hotel Ritz-Carlton Pacific Place di Jakarta, Rabu (11/12/2013).

Hingga kini industri manufaktur dan distribusi merupakan salah satu yang berkontribusi besar bagi bisnis solusi end-to-end Microsoft. Setidaknya 40% pemasukan dari total keuntungan lini bisnis solusi Microsoft diperoleh dari dua industri ini.

"Kami optimis jika empat mega tren dalam bidang teknologi yakni enterprise, mobility, cloud dan big data akan semakin dibutuhkan oleh sejumlah industri bisnis seperti salah satunya manufaktur dan distribusi," pungkas Meisari Arvini Hidayati, Business Group Lead, Application Platform Microsoft Indonesia. (vin/dhi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya