WhatsApp adalah salah satu layanan pesan instan terbesar di dunia dengan lebih dari 450 juta pengguna di seluruh dunia. Namun, tak banyak yang tahu siapa sosok di balik kelahiran dan kesuksesan perusahaan yang baru saja dibeli Facebook itu.
Adalah Jan Koum, seorang pria yang lahir di Ukraina yang dibawa orang tuanya pindah ke Amerika Serikat ketika usianya 16 tahun. Koum harus berjuang bersama keluarganya yang imigran. Untuk bertahan hidup Koum dan keluarganya harus bergantung pada stempel untuk mendapatkan makanan gratis.
Disebutkan bahwa tempat keluarga Koum biasa mengambil stempel untuk mendapat makanan berada di wilayah Mountain View, Callifornia. Katanya, lokasi tepatnya berada hanya beberapa blok dari kantor WhatsApp berada sekarang ini.
Kisah pilu hingga sukses yang dialami oleh Koum tersebut diungkap oleh pemilik modal bernama Jim Goetz. Ia memaparkan perjalanan pendiri WhatsApp itu melalui sebuah laman blog yang dikutip Tekno Liputan6.com dari Business Insider, Kamis (20/2/2014).
Terlepas dari kisah masa lalunya yang pahit, perjuangan hidup Koum segera terbayar. Perusahaan layanan pesan instan yang dimilikinya akan segera dibayar Facebook dengan harga USD 19 miliar atau Rp 223 triliun.
Kepemilikan sebesar 45% di dalam WhatsApp akan membuat Koum kebagian jatah USD 6,8 miliar atau setara Rp 80 triliun dalam bentuk uang tunai atau saham di Facebook dari seluruh nilai transaksi penjualan perusahaannya kepada Facebook.
Bila proses penjualan WhatsApp kepada perusahaan jejaring sosial terbesar di dunia itu lancar, Jan Koum akan ikut mengisi posisi jajaran direksi Facebook.
Baca juga :Â
Beli WhatsApp Rp 223 Triliun, Apa Untungnya Buat Facebook?
WhatsApp Dipinang Facebook Dengan `Mahar`Rp 223 Triliun
Pengguna Membludak, WhatsApp Segera Ditutup?
Makin Tajir, Kekayaan Mark Zuckerberg Bertambah Rp 39 T
Facebook Beli Instagram Rp 9,17 Triliun
Pendiri WhatsApp, Miliarder yang Dibesarkan Kupon Makan Gratis
Untuk bertahan hidup pendiri WhatsApp Jan Koum dan keluarganya harus bergantung pada stempel untuk mendapatkan makanan gratis.
diperbarui 20 Feb 2014, 14:34 WIBDiterbitkan 20 Feb 2014, 14:34 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mitsubishi Pertimbangkan Tak Gabung Merger Nissan dan Honda
3 Resep Misoa Gambas yang Nyaman di Perut
Bitcoiners Kritik Donald Trump Soal Rencana Cadangan Aset Digital AS
17 Perusahaan Raksasa Antre IPO di 2025, Ini Bocorannya
Mengengok Geliat Investasi Pasca Pelantikan Trump
Hasil Liga Inggris Manchester City vs Chelsea: The Citizens Comeback, Hajar The Blues 3-1
Pulau Sebesi, Keindahan Tersembunyi di Ujung Selatan Lampung
26 Januari 2001: Lebih dari 2.000 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa Gujarat
Sering Maksiat ketika Sendirian? Ini Nasihat Ustadz Syafiq Riza Basalamah
Sekjen Gerindra: Jangan Tanya Siapa yang Inisiasi Pertemuan Prabowo-Megawati
Pabrik Gula Sukowidi, Saksi Bisu Perjalanan Industri Banyuwangi Era Kolonial
Doa Khusus Malam Isra Mi'raj 27 Rajab, Insya Allah Dikabulkan Segala Hajat