UNHCR Sulit Cari Negara Ketiga Penampung Pengungsi Rohingya

Pengungsi etnis Tohingya tak hanya mendarat di Aceh, namun tersebar di beberapa daerah.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Mei 2015, 07:30 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2015, 07:30 WIB
Pemerintah RI Alokasikan Dana Bantuan Untuk Pengungsi Rohingya
Para pengungsi etnis Rohingya saat menerima makanan di tempat penampungan, Kuala Langsa, Aceh (25/5/2015). Pemerinta RI mengalokasikan bantuan sebesar Rp 2,3 Miliar untuk pengungsi Rohingya yang berada di Aceh. (Reuters/Darren Whiteside)

Liputan6.com, Sidoarjo - 16 Pengungsi etnis Rohingya asal Myanmar hingga kini masih tertahan di tempat penampungan pengungsi asing di Rusun Puspa Agro Taman, Sidoarjo, Jawa Timur. Meski status mereka telah terdaftar di badan internasional urusan pengungsi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (27/5/2015), namun hingga kini mereka kesulitan mendapatkan negara ketiga yang bersedia menjadi tujuan akhir pengungsi etnis Rohingya asal Myanmar ini.

"Pengungsi Rohingya yang ada di Puspa Agro itu jumlahnya 16 orang sekarang, jadi kita menunggu keputusan dari UNHCR yang berwenang dalam menempatkan negara ketiga," jelas Rommy Yudianto, Kabid Wasdak Imigrasi Surabaya.

Kondisi ini berbeda dengan pengungsi lainnya asal Afghanistan, Irak dan Iran. 187 Di antaranya telah diterima Australia sebagai negara tujuan pengungsian.

Di Ambon, Maluku, petugas imigrasi dan organisasi migrasi internasional menerima 92 warga negara Myanmar korban perbudakan PT Pusaka Benjina Resources yang dipindahkan dari Tual, Maluku Tenggara.

Korban perbudakan dan perdagangan manusia ini ditampung di kantor rehabilitasi sosial Dinas Sosial Provinsi Ambon. Rencananya mereka akan dideportasi kembali ke Myanmar menggunakan pesawat khusus dari pemerintah.

Sebelumnya 204 warga negara Myanmar serta puluhan warga negara Thailand dan Kamboja yang menjadi korban perbudakan usaha penangkapan ikan Pusaka Benjina Resources juga telah dideportasi melalui Bandara Pattimura, Ambon. (Dan/Ali)

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya