Kemarau Berkepanjangan, Waduk Jatiluhur Surut Tajam

Saat ini tinggi air Jatiluhur 90,81 centimeter di atas permukaan air, sedangkan batas normal 107 centimeter di atas permukaan air.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Jul 2015, 18:15 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2015, 18:15 WIB
Kemarau Berkepanjangan, Waduk Jatiluhur Surut Tajam
Saat ini tinggi air Jatiluhur 90,81 centimeter di atas permukaan air, sedangkan batas normal 107 centimeter di atas permukaan air.

Liputan6.com, Purwakarta - Kemarau berkepanjangan membuat debit air Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat surut tajam. Sebagian dasar waduk terlihat jelas, saat ini tinggi muka air Jatiluhur 90,81 centimeter di atas permukaan air, sedangkan batas normal 107 centimeter di atas permukaan air. Berkurang 16,19 centimeter.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (31/7/2105), penyebabnya tak lain tak bukan karena kemarau panjang yang membuat aliran Sungai Citarum mengering. Berbagai antisipasi pun sudah disiapkan untuk mengatasi hal ini.

Jika musim kemarau makin panjang dikhawatirkan tak hanya pasokan air yang menurun, pasokan listrik juga akan berkurang.

Kekeringan tak hanya terjadi di Jatiluhur, Bendung Katulampa di Bogor, Jawa Barat juga kering kerontang. Bendung yang biasanya menjadi tolak ukur ketinggian debit air saat musim hujan kini mengalami krisis air. Dasar Bendung Katulampa bahkan bisa terlihat jelas.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kemarau tahun ini diperkirakan akan lebih panjang hingga November di beberapa wilayah di Indonesia. (Dan/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya