Polisi Berencana Menggali Makam Asisten Presdir XL

Polisi berencana menggali makam Hairyantira untuk mengungkap tabir penyebab kematiannya.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Agu 2015, 18:54 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2015, 18:54 WIB
Ilustrasi Pembunuhan Wanita
Ilustrasi Pembunuhan Eno. (Andri Wiranuari/Liputan6.com)

Liputan6.com, Garut - Polisi berencana menggali makam Hairyantira (37) untuk mengungkap tabir kematiannya. Asisten presdir sebuah perusahaan telekomunikasi ternama di Jakarta itu, ditemukan tewas tanpa identitas di kamar hotel nomor 5 di Garut, Jawa Barat. 

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (6/8/2015), kini penginapan tersebut menjadi saksi bisu apa yang dilakukan Ryan, panggilan Hairyantira, bersama teman dekatnya, Andy Wahyudi, di kamar hotel tersebut.

Ryan termasuk wanita yang cukup aktif di sosial media. Namun saat jasadnya ditemukan mengambang di kamar mandi pada 10 Oktober tahun lalu, tidak ada lagi yang mengenalnya sehingga dimakamkan di salah satu pemakaman di Kecamatan Tarogong, Garut sebagai orang yang tak dikenal.

Kini polisi berniat menggali makam almarhumah untuk kepentingan penyelidikan. Nantinya DNA dari jenazah Ryan akan dicocokkan dengan sampel DNA keluarganya.

"Seperti saya bilang tadi, kita tidak bisa memutuskan karena masih dalam penyelidikan di Jakarta. Ada kemungkinan untuk pembongkaran mayat korban yang lokasinya masih di Garut," kata Kasat Reskrik Polres Garut AKP Esthi Prasetyo.

Rabu sore kemarin, Direskrimum Polda Metro Jaya mengungkap kasus pembunuhan Ryan yang berawal dari kejanggalan tanda tangan korban yang dipalsukan dalam proses balik nama mobil milik Ryan yang ternyata kini dikuasai Andy Wahyudi.

Andy sempat berbohong dengan menyatakan mobil itu sebagai tukar guling atas utang korban. Namun polisi tidak percaya begitu saja. Lewat identifikasi tanda tangan dokumen surat kuasa, balik nama, dan STNK, polisi dapat membuktikan tanda tangan Ryan dipalsukan.

Andy pun akhirnya tak bisa mengelak dan mengakui perbuatannya, yakni membekap Ryan hingga tak bernapas di kamar nomor 5 sebuah hotel hampir setahun lalu. Kini penyidik terus mendalami alasan perbuatan Andy, yang ironisnya merupakan teman baik kakak korban, sejak masih duduk di bangku SMP. (Mar/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya